"Keluarlah!!" Teriak Falesha.
Semua rombongan paman Hikam kemudia keluar dari persembunyian mereka dan sudah memegang senapan mereka masing masing.
"Mereka hanya punya pistol, kita bisa mengelak dengan senapan yang kita miliki." Ucap Falesha.
"Benar, ayo tunjukkan kepada mereka betapa hebatnya kita." Jawab Paman Hikam.
Duar!! Duar!!!
Peluru demi peluru berkeliaran diruangan itu, satu persatu dari orang suruhan Kakek tewas ditangan rombongan Paman Hikam. Falesha dengan gagah dan berani nya menarik terus menerus pelatuknya dan menembaki pria suruhan Kakeknya itu, tidak ada rasa takut lagi dimata Falesha melainkan hanya keberanian dan ingin menyelesaikannya.
Saat mereka sibuk menembaki satu sama lain, Falesha berusaha membuka ikatan tali Zayan. Falesha bergegas agar mereka tidak terkena peluru, Zayan yang setengah sadar juga berusaha untuk menguatkan tubuhnya agar mereka bisa segera pergi.
Paman Hikam, Keenan, Fathan dan Rafka memegang handal didepan Falesha dan melindungi Falesha dan Zayan agar tidak terkena peluru.
Falesha sudah hampir mencapai pintu keluar, namun tiba tiba,,
Duar!!
Sebuah peluru mengenai dada Falesha. Falesha tidak bisa menahan tubuh nya dan tubuh Zayan, akhirnya mereka terjatuh dilantai. Zayan yang tidak berdaya mencoba meraih tangan Falesha, namun tidak sanggup.
"Apa kamu sudah gila?! Kenapa kamu menembak anakmu sendiri?!" Teriak Kakek kepada Pak Dhafir.
"Dia akan membunuh kita jika kita tidak membunuhnya." Jawab Pak Dhafir.
"Kamu sudah gila? Dasar brengsek, dimana hatimu?! Dia anakmu dan kamu tega membunuhnya?! Aku dulu juga seharusnya tidak mengikuti kemauan mu saat meminta bantuanku untuk membunuh Fida." Ucap Kakek sambil menangis.
"Falesha!! " Teriak Keenan sambil menghampiri Falesha.
Keenan mengamuk dan menembaki Pak Dhafir sampai mengenai dada Pak Dhafir. Mereka masih saling menembaki satu sama lain tanpa rasa takut.
Tidak lama kemudian keluarga Haykal datang bersama dengan orang orang bawahan keluarga Haykal. Mereka kemudian menangkap pria suruhan Kakek Dodi yang masih tersisa beberapa orang dan menangkap Kakek Dodi dan Pak Dhafir kemudian segera membawa mereka menuju kantor polisi untuk dihukum.
"Zayan!! Falesha!!!" Teriak Alesha saat melihat putra dan menantunya itu terluka.
"Tunggu, kenapa kaki Falesha berdarah?" Tanya Nadhifa kebingungan saat melihat darah mengalir di kaki Falesha.
"Apa mungkin Falesha hamil?" Tanya Nenek.
"Mungkin, ayo segera bawa mereka." Jawab Alesha.
Rahel dan Fathan kemudian membantu Zayan untuk masuk kedalam mobil. Sementara Paman Hikam menggendong Falesha untuk masuk kedalam mobil dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Alesha menggenggam erat tangan menantunya itu dan mencoba untuk menguatkan nya. Namun, Falesha sudah tidak sadarkan diri dan terlalu banyak darah yang dikeluarkan nya. Zayan yang berbaring disamping Falesha hanya bisa menangis sambil memegangi tangan Falesha.
Mereka segera dilarikan dirumah sakit milik keluarga Haykal dan langsung mendapatkan perawatan terbaik dari rumah sakit. Haykal dan Rahel kemudian menuju kantor polisi untuk mengurus Kakek Dodi dan Pak Dhafir agar dapat dihukum seberat beratnya.
Sementara sisanya menunggu dirumah sakit untuk menunggu kabar tentang keadaan Zayan dan Falesha.
Setelah berada diruangan operasi selama beberapa jam, akhirnya Dokter yang mengatasi Zayan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...