Perangkap

1.8K 120 0
                                    

Sudah hampir seminggu lama nya, Zayan tidak mau keluar dari villa dan tidak melakukan apapun. Bahkan, untuk makan saja dia tidak mau dan dipaksa oleh Alesha dan Haykal agar dia bisa makan. Zayan hanya makan sesuap dua suap saat Ibu dan Ayah nya datang, setelah itu dia akan mengurung dirinya dikamar sambil menatap foto Falesha.

Jika dilihat dari kondisi Zayan saat ini, dia seperti mayat hidup. Dia tidak tahu kemana arah yang akan dituju nya, dia benar benar merasa hidupnya hancur setelah kepergian Falesha.

Setiap harinya, Falesha, Haykal dan keluarganya yang lain berdatangan untuk melihat kondisi Zayan dan mengingatkan Zayan agar bisa kembali kepada dirinya yang dulu. Bahkan, keluarganya sekarang sudah tahu siapa Falesha dari Paman Hikam. Hari dimana Keenan mengantar Zayan pulang ke villa nya, Paman Hikam datang kerumah orang tua Zayan dan menceritakan semuanya tentang Falesha. Siapa Falesha dan kenapa dia pergi.

Keluarga nya terutama Haykal merasa menyesal atas semua itu, dia tidak kalau Falesha adalah Putri dari wanita yang pernah dia masukkan ke dalam penjara. Dia tidak tahu kalau anak nya akan terlibat dengan masa lalunya.

Sudah hampir sebulan lama nya semenjak Falesha pergi, dan Zayan tetap seperti itu dan menelantarkan club yang selama ini dibangun nya dengan susah payah. Untunglah ada sekretaris nya yang busa diandalkan, dia yang mengurus semuanya.

Sementara Falesha di rumah Kakeknya, benar benar diperlakukan baik dan dijadikan bak Putri. Tapi, semua itu tidak ada artinya bagi Falesha karena dia jauh dari Zayan, pria yang dicintainya. Sekarang Falesha tahu apa tujuan Kakeknya membawanya kerumah itu, Kakeknya ingin dia menjaga Kakek nya dari begitu banyak orang yang mencoba untuk mencuri hartanya. Kakek Dodi sangat percaya kalau Falesha akan menjaga nya, bahkan setelah Falesha pindah kerumah Kakek Dodi, sudah beberapa kali Falesha menangkap cucu angkat Kakek Dodi yang berusaha untuk membunuhnya.

Sampai akhirnya, malam ini malam yang sangat dingin dan bergerimis. Falesha menatap jendela dan merenungi air hujan yang jatuh, bayangan Zayan terus menghampirinya setiap malam, tidak ada satu malam pun terlewatkan tanpa air mata, Falesha mengunci pintunya dan menangis sendirian di dalam kamar. Terlalu sakit baginya untuk menerima semua itu, Falesha menekan dada nya untuk menahan sesak karena sangat merindukan Zayan.

Karena merasa haus, Falesha pergi keluar kamar untuk mengambil air minum. Karena sudah malam, lampu rumah sudah dimatikan dan semua pintu kamar sudah tertutup. Karena dirumah itu hanya Falesha dan Kakeknya, rumah itu menjadi sangat sepi dan tidak begitu banyak suara yang terdengar. Karena para pembantu pun tidak berani mengeluarkan suara mereka, takut Kakek akan merasa terganggu.

Falesha berjalan menuju lorong untuk menuju dapur, namun akhirnya Falesha menghentikan langkahnya saat melihat ada sesosok gelap yang berjalan mengendap endap menuju kamar Kakek. Rumah itu sangat dijaga dengan ketat, tapi entah kenapa sampai saat ini masih banyak yang bisa masuk dan mencoba membunuh Kakek Dodi. Falesha sempat curiga kalau ada orang dalam yang mencoba berkhianat dan bekerja sama dengan orang luar. Tapi, Kakek Dodi terlihat biasa saja dan tidak melakukan tindakan apapun.

Falesha kemudian berjalan pelan agar bisa mengikuti sesosok gelap itu, sampai akhirnya dia berhasil membuka pintu kamar Kakek. Falesha mulai mengambil pistol yang ada di saku celana nya dan langsung masuk ke dalam kamar setelah sesosok gelap itu masuk. Falesha menodongkan pistol kepada sosok itu dan menghidupkan lampu kamar Kakek.

Karena lampu kamar yang tiba tiba hidup, Kakek Dodi terbangun dari tidurnya dan melihat apa yang telah terjadi di kamar nya itu.

"Siapa kamu?" Tanya Falesha sambil menodongkan pistol kepada sosok yang mengenakan masker itu.

Sosok itu hanya diam dan tidak mengatakan apapun. Namun, Kakek Dodi tiba tiba tertawa, tentu hal itu membuat Falesha bingung dengan tindakan Kakek Dodi.

"Haha, aku tidak menyangka kamu akan berani melakukan ini, Dhafir." Ucap Kakek Dodi.

Sosok itu langsung terkejut dan menatap Kakek karena bisa mengenali nya hanya dengan melihat mata nya.

"Falesha, kenapa kamu diam saja? Sapa dia, berilah salam. Dia Ayah kandungmu." Ucap Kakek.

Falesha langsung terkejut dan begitu juga dengan pria yang ada dihadapan nya itu. Falesha kemudian membuka masker pria itu untuk melihat wajah nya dan melihat bagaimana wajah Ayah yang tega membuang nya selama ini.

"Falesha? Kamu benar benar ada disini?" Ucap Pak Dhafir.

"Tentu, dia cucu kesayangan ku. Cepat atau lambat dia juga harus tinggal dirumah ini, karena semua ini akan menjadi miliknya, aku tidak akan kehilangan nya lagi." Ucap Kakek.

Falesha hanya diam dan tetap memegang pistolnya.

"Turunkan pistol mu Falesha, dia tidak akan berani melakukan apapun lagi setelah kita menangkapnya basah. Pergilah Dhafir, jangan pernah kembali lagi." Ucap Kakek.

Pria itu kemudian menatap wajah Falesha dan langsung pergi meninggalkan rumah Kakek.

Karena merasa Kakek nya baik baik saja, Falesha ingin keluar dari kamar Kakek. Namun, langkah Falesha terhenti saat Kakek berbicara dengan nya.

"Falesha, kamu tau aku sangat menyayangimu. Selama ini aku bersalah membiarkanmu tumbuh sendirian tanpa keluarga, tapi aku membiarkanmu juga karena ingin membuatmu kuat, agar kamu tidak hancur seperti yang terjadi pada Ibumu. Dia gadis bodoh yang terpengaruh dengan emosi nya dan melakukan hal bodoh sampai harus menghancurkan keluarganya sendiri." Ucap Kakek.

Falesha kemudian pergi dari kamar Kakek tanpa mengatakan apapun.

Falesha hanya bisa bersabar dan menghadapi semua itu. Sampai hari ini, Falesha bahkan sudah kehilangan harapan bahwa dia bisa pergi dari tempat itu. Sepertinya, sisa hidupnya akan seperti itu tanpa menemui pria yang dicintainya itu.

Falesha sangat taat dan mengikuti semua perkataan Kakek, dia menemani Kakek ke perusahaan dan bersedia diperkenalkan kepada semua petinggi. Dia bahkan membantu Kakek melakukan hal hal yang tidak bisa Kakek lakukan. Namun, hal itu hancur seketika saat Falesha mendengar kabar dari Paman Hikam.

Hari ini, Falesha memberanikan dirinya untuk membuka Hp dan mencoba melihat pesan dari Paman Hikam yang baru saja dikirim nya. Karena, hanya Paman Hikam yang mengetahui nomor Falesha untuk saat ini.

Aku tidak tahu apa rencana Kakekmu, tapi aku mengintai Zayan selama ini. Tapi, akhir akhir ini dia terlihat aneh, setelah Rafka mencari tahu, ternyata dia dihubungi boleh Kakekmu. Zayan mendapat pesan dari Kakek mu bahwa Kakekmu membawanya bertemu di kota ini, disebuah gedung kosong milik keluarga Zayan. Aku harap kamu bisa bergerak cepat, kami disini juga sedang melakukan semuanya untuk menyelematkan Zayan. Mereka akan bertemu sore ini. Bergegaslah.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang