Karena menginap di villa Falesha, Zayan memesan beberapa makanan agar Falesha tidak kelelahan memasak untuk mereka. Mereka kemudian makan malam di balkon villa sambil menikmati pemandangan pantai dengan suasana yang sejuk. Setelah makan malam, Zayan masuk kedalam kamar dan membawa sebuah selimut kemudian menutupi tubuhnya dan membawa Falesha masuk kedalam pelukan nya. Zayan memeluk erat tubuh Falesha dari belakang dan menutup matanya untuk merasakan kehangatan dari cinta mereka itu.
"Apa kamu kedinginan?" Tanya Zayan.
Falesha menggeleng dan meletakkan tangan Zayan ke pipi nya.
"Sha, berjanjilah untuk tidak akan meninggalkanku." Ucap Zayan.
Falesha diam sejenak kemudian menarik nafas berat.
"Aku tidak punya alasan untuk meninggalkan mu, kenapa kamu harus mengkhawatirkan hal seperti itu?" Tanya Falesha.
"Aku takut, setiap hari nya aku merasa khawatir kalau kamu akan meninggalkan ku. Aku akan melakukan yang terbaik untuk mu, aku mohon katakan jika aku bersalah dan apa yang tidak kamu sukai dari ku, aku akan mengubahnya dan menjadi seperti yang kamu inginkan, tapi aku mohon jangan pernah tinggalkan aku, tetaplah disisi ku." Ucap Zayan.
Falesha tidak mengatakan apapun, namun dia tidak mampu membendung air matanya sendiri yang jatuh ke pipi nya. Falesha langsung menangkis air mata itu agar Zayan tidak tahu kalau dia sedang menangis. Falesha hanya mengangguk agar Zayan bisa merasa lebih baik.
3 hari lama nya Zayan dan Falesha menginap di villa milik Falesha, mereka kemudian kembali ke villa yang mereka tempati. Zayan setiap harinya terlihat sangat memperhatikan Falesha sampai Falesha tidak punya cela untuk mengingat masa lalu dan apa tujuan nya sebenarnya.
Sampai akhirnya setelah seminggu dari mereka menginap di villa Falesha, Keenan datang ke villa saat Falesha sedang sendiri dirumah. Saat itu Zayan sedang di club dan baru saja menelepon Falesha, bahwa dia akan segera kembali untuk memberikan informasi penting tentang mall yang akan dibuka untuk Falesha itu.
Saat Falesha sedang asik memasak untuk makan malam, bel berbunyi dan Falesha langsung membuka pintu saat mengetahui yang tiba adalah Keenan. Keenan langsung masuk ke villa dan melihat apa yang sedang di lakukan Falesha.
"Apa ini? Apa kamu sedang mencoba menjadi Istri yang baik? " Tanya Keenan sambil menunjuk ke arah peralatan masak Falesha.
Falesha tidak menjawab, namun berjalan menuju kompor dan mematikan kompor.
"Apa yang kamu lakukan disini? Bukankah kita sepakat untuk mengawasi dari jauh? Aku akan menyelesaikan masalah disini dan kamu menyelesaikan masalah dari sana." Ucap Falesha.
"Sha, ink sudah 5 bulan lama nya setelah kalian menikah. Apa yang kamu dapatkan? Kamu bahkan tidak mengatakan apapun pada kami mengenai musuhmu semenjak menikah, apa kamu mulai menyukai pria itu?" Ucap Keenan dengan ekspresi marah.
"Aku sedang berusaha, tapi aku belum menemukan apapun. Kamu tau bukan, begitu banyak hal yang di privasi nya sehingga aku tidak bisa mengetahui banyak hal." Jawab Falesha.
"Hentikan semua ini, ceraikan pria itu dan ayo kita cari informasi yang kamu inginkan seperti cara pertama saja. Aku tidak tahan melihat ini semua, apa kamu bahkan sadar kalau sudah hampir sebulan kamu tidak pernah mengunjungi kami? Kamu tidak seperti Falesha yang biasanya! Kamu benar benar sudah mencintai nya?" Ucap Keenan.
Falesha menelan liur mendengar itu, dia sadar dan tahu dengan perubahan nya sendiri. Falesha mengambil segelas air mineral dan memberikan nya kepada Keenan.
Keenan langsung melempar gelas berisi air mineral yang diberikan Falesha kesembarang arah sampai membuat pecahan kaca berserakan. Zayan yang sudah berada di pintu ingin sekali berlari dan melihat apa yang terjadi, namun Zayan menghentikan langkahnya saat mendengar suara pria.
"Kamu selalu menghindar dan tidak menjawab pertanyaanku saat aku menanyakan apa kamu mencintainya, ini menandakan kalau kamu benar benar mencintai nya bukan?! " Teriak Zayan.
"Keenan, kenapa kamu jadi kasar begini padaku? Kembalilah, Zayan sebentar lagi akan pulang. Aku tidak ingin dia melihatmu ada disini dan berfikir yang tidak tidak." Jawab Falesha kemudian menjongkok dan mengambil pecahan kaca.
Keenan ikut menjongkok dan menarik pecahan kaca yang ada ditangan Falesha agar Falesha tidak menyentuhnya dan tidak terluka.
"Katakan padaku, apa kamu mencintainya?! " Teriak Keenan.
"Iya, aku mencintainya!! Aku tidak bisa menahan perasaan ku sendiri dan aku tahu yang aku lakukan ini adalah karena kebodohan ku!! Tapi apa boleh buat, apa kamu bisa membuatku tidak mencintai nya? Jika kamu bisa membuat ku tidak mencintainya, aku akan pergi dari hidupnya. Aku sudah mencoba untuk menahan diriku, tapi itu hanya semakin membuatku memikirkan nya dan semakin mencintai nya." Ucap Falesha yang sudah menangis kemudian mengambil beberapa pecahan kaca yang ada di lantai.
Entahlah, mungkin saat itu Keenan benar benar merasa cemburu dan sangat marah. Dia yang selama ini sudah berjuang mati matian agar mendapat kan hati Falesha, tapi malah pria lain yang mendapatkan nya. Karena pikiran Keenan yang sangat kacau saat itu, Keenan menarik pecahan kaca dari tangan Faslsha, tanpa sadar dia melukai tangan Falesha.
Tetesan darah menetes diatas lantai dan membuat Keenan benar benar merasa bersalah. Falesha semakin menangis dengan keras, bukan karena dia kesakitan, luka sekecil itu tidak seberapa baginya dibandingkan dengan tusukan pisau dan tembakan peluru yang selama ini dialami nya. Tapi, dia menangis karena hatinya yang terluka. Dia sudah sangat mencintai Zayan, namun disaat itu pula dia menemukan bahwa orang tua Zayan lah orang yang dicarinya selama ini.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja melakukannya. Maafkan aku Sha." Ucap Keenan sambil tiba tiba memegang tangan Falesha.
"Pergilah, aku mohon. Aku akan menyelesaikan semuanya jadi jangan pernah datang lagi." Ucap Falesha sambil menangis.
Namun, Keenan sangat enggan pergi dan tetap memegang tangan Falesha.
Merasa sudah tidak tahan lagi, Zayan keluar dari balik pintu dan berjalan mendekati Keenan.
Drus!!
Sebuah pukulan dari tinju Zayan mendarat di pipi Keenan, saat Zayan akan melayangkan pukulan yang selanjutnya, Falesha langsung berlari mendekati Zayan dan memeluknya dari belakang.
"Hentikan, aku mohon hentikan. Jangan menyakiti siapapun." Ucap Falesha sambil menangis.
Sungguh, ucapan permohonan dan air mata Falesha benar benar membuat Zayan lemah. Zayan memutar tubuhnya dan memegang tangan Falesha untuk melihat seberapa parah luka yang didapat Falesha.
"Jangan pernah menemui istriku lagi dan jangan pernah menginjakkan kakimu kerumah kami lagi. Aku akan membunuhmu jika kamu mencoba melukai istriku lagi." Ucap Zayan.
"Haha, membunuhku? Kamu pikir Falesha akan membiarkan kamu melakukan nya? Kamu tidak pernah membunuh seseorang, bagaimana kamu bisa yakin akan sanggup membunuhku? Tanyakan pada Falesha, sudah berapa banyak tetes darah yang dikeluarkan dan berapa banyak orang yang tersakiti olehnya? Dia mungkin akan mengajari mu cara membunuh jika kamu menanyakan itu padanya." Jawab Keenan sambil tersenyum dan mengusap luka di tepi bibirnya.
Falesha langsung menatap Keenan tidak percaya, bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu tentang Falesha kepada Zayan.
"Itu adalah masa lalu nya, siapa pun punya masa lalu yang buruk. Sekarang dia bukan Falesha yang dulu, sekarang dia istri dan wanita ku, dia tidak lagi melakukan hal buruk yang seperti kamu katakan." Ucap Zayan.
"Haha, kenapa kamu begitu sangat yakin dengan pikiran mu sendiri Zayan? Aku tau kalau Falesha masih sanggup menusukkan pisaunya kepada musuhnya dengan kejam. Ah, benar, Falesha pernah mengatakan kepadaku. "Aku akan membunuh musuhku dengan perlahan, aku akan menahan nya dan menusuk tubuhnya secara perlahan, membuatnya cacat dan merasakan kesakitan karena tusukan pisauku. Kemudian, aku akan menghacurkan seluruh keluarga nya dan akan aku biarkan dia menyaksikan bagaimana balasan dari perbuatan nya. Dia menghancurkan hidupku, tentu aku akan melakukan hal yang sama. Setiap tetes darah nya akan aku tampung dan akan aku kirimkan kerumah keluarganya, agar keluarganya ikut merasa tersiksa seperti yang aku alami." Wah, aku bisa mengingat semuanya dengan jelas. Berhati hatilah Zayan, Falesha tidak selembut yang kamu pikirkan." Ucap Keenan kemudian pergi keluar dari villa.
Sementara Zayan langsung termenung dan merasa seakan mendapat pukulan keras di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)
Romancesebuah misi balas dendam yang berakhir menjadi pernikahan. seorang gadis yang dibesarkan tanpa orang tua kandung menjadi gadis yang tidak mengenal rasa takut dan bertahan hidup hanya untuk membalaskan dendam nya. gadis yang sudah menyimpan banyak ke...