Pembalasan

1.9K 128 1
                                    

Kahla tersenyum setelah mendengar tantangan dari Falesha, Kahla berjalan mendekati Falesha dan mengambil pisau yang ada ditangan pria bayaran nya itu. Kahla mulai memainkan pisau itu pada wajah dan tubuh Falesha dengan senyuman jahatnya. Zayan benar benar tidak bisa terima melihat itu semua dan mencoba melepaskan ikatan tali ditangan nya itu. Zayan menghentakkan kursinya mencoba untuk melepaskan diri dan menyelamatkan Falesha.

"Hmm, dari mana aku harus mulai membunuhmu? Kalau aku langsung menusukkan pisau ini ke dada mu, iti tidak akan menjadi seru. Akan lebih seru jika kita perlahan lahan menusuk satu per satu bagian anggota tubuhmu." Ucap Kahla sambil meletakkan pisau di pipu Falesha.

Falesha tidak bergeming sama sekali dan hanya tersenyum miring. Sedangkan Zayan masih berusaha untuk melepaskan ikatan tali dari tangan nya. Melihat itu tentunya Althaf tidak bisa diam saja, Althaf menggeser kursinya pelan pelan saat Kahla tidak fokus pada mereka berdua.

"Jangan bergerak, aku akan membantumu membuka ikatan talimu." Bisik Althaf kepada Zayan.

Mendengar itu Zayan langsung diam dan mendekatkan ikatan tanganya kepada Althaf.

"Apa ada pesan terakhir yang ingin kamu sampaikan sebelum kamu pergi? Mungkin kamu ingin berpesan untuk kebahagiaan aku dan Zayan nanti." Ucap Falesha.

"Kamu pikir dengan membunuhku kamu akan memang? Sekali pun kamu membunuhku, Zayan tidak akan pernah mencintai mu. Sadarlah, kamu hanya wanita murahan yang mengharapkan cinta dari pria yang sudah memiliki istri." Ucap Falesha.

Plak!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Falesha dari tangan Kahla.

Zayan langsung emosi dan ingin sekali membunuh Kahla karena berani menyakiti Falesha.

"Tidak bisakah kamu lebih cepat? Dia bemar benar akan membunuh istriku." Ucap Zayan.

"Bersabarlah, sedikit lagi akan terbuka." Jawab Althaf yang sudah mencoba melepaskan ikatan tali di tangan Zayan.

Kahla terus menerus memukul Falesha sampai hatinya merasa puas, sampai membuat bekas luka di bibir Falesha dan mengalir darah dari luka di bibir itu. Falesha meludahi darah yang mengalir kedalam mulut nya itu ke hadapan Kahla.

"Minta maaflah padaku atas apa yang sudah kamu lakukan." Ucap Kahlah.

"Aku tidak akan melakukan itu, kamu yang mencoba menggoda suamiku dan mempermalukan aku didepan umum. Kamu pantas mendapatkan semuanya." Jawab Falesha.

"Dasar jalang!! " Teriak Kahla.

Cup!!

Sebuah tusukan pisau dari Kahla menancap di paha kiri Falesha, Falesha tidak berteriak dan menahan suaranya agar terlihat baik baik saja dan tidak ingin membuat Zayan khawatir. Falesha menggigit bibir nya untuk menahan rasa sakit itu, air mata nya mengalir di pipi nya tetes demi tetes tanpa disadarinya.

"Falesha? Kahla!! Aku akan membunuhmu, aku akan membunuhmu!! " Teriak Zayan saat melihat pisau yang masih tertancap di paha Falesha.

Kahla menarik pisau yang tertancap di paha Falesha dan mulai mengeluarkan tenaganya untuk menusuk perut Falesha. Saat tangan Kahla sudah siap untuk menusukkan pisau ke perut Falesha, Zayan berlari kencang dan mendorong tubuh Kahla menjauh, sampai akhirnya pisau itu malah mengenai lengan Zayan.

Zayan merampas pisau itu dari tangan Kahla dan menggenggamnya erat. Zayan memegangi tangan Kahla dan menekannya dengan keras, seperti mana emosi dan amarah nya saat ini.

"Sudah aku katakan aku akan membunuhmu jika berani menyentuh sedikit saja istri ku." Ucap Zayan.

Zayan mulai menggenggam keras pisau itu dan ingin menusukkan nya ke paha Kahla, seperti mana yang dilakukan Kahla kepada Falesha. Saat Zayan akan mengayunkan pisau itu, semua pria bayaran Kahla menghajar Zayan dan memukuli Zayan sampai babak belur. Mereka memukuli Zayan dengan kayu dan besi sampai menimbulkan banyak luka di tubuh dan wajah Zayan.

"Hentikan!! " Teriak Falesha.

Duar!! Duar!!

Satu per satu dari pria bayaran Kahla jatuh kelantai setelah mendapat tembakan di tubuh mereka. Fathan dan Keenan menghajar mereka dengan kayu dan besi yang tadi mereka gunakan dan Sakhi menembaki pria yang tadi menghajar Zayan sampai babak belur.

Setelah semuanya tidak sadarkan diri, Sakhi menodongkan pistol nya di kepala Kahla. Fathan berlari membantu Zayan bangun dari lantai dan membuatnya duduk di lantai. Sedangkan Keenan berlari menghampiri Falesha dan melepaskan ikatan tali di tubuh Falesha. Rafka berlari dan membantu Althaf untuk melepaskan ikatan tali dari tubuh nya.

"Maaf sobat, kami terlambat karena tidak menemukan lokasimu." Ucap Sakhi kepada Falesha.

"Waahh, aku harus apakan gadis ini ya? Kamu membuat kaki temanku terluka dan suami nya babak belur. Apa kamu pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?" Lanjut Sakhi.

"Kamu pikir kamu bisa menyakiti ku? Aku akan memenjarakan kalian semua?! " Teriak Kahla.

Plak!!

Sakhi menampar wajah Kahla dan menendangnya sampai ke dinding.

"Falesha mungkin hanya menyakiti mu dengan cara halus, tapi aku tidak sebaik Falesha yang bisa memberi kesempatan untuk seseorang. Aku sangat suka cara kasar seperti yang kamu lakukan pada temanku, bagaimana? Apa kamu ingin mencoba bagaimana rasanya mati ditangan ku?" Ucap Sakhi.

"Jangan lakukan apapun, kamu hanya akan menjerat dirimu sendiri. Kita penjarakan dia dan buat dia menyesal." Ucap Falesha.

"Sha, dia akan melakukan hal yang sama setelah keluar dari rumah sakit." Jawab Sakhi.

Falesha berusaha berjalan dan menarik kaki nya yang terluka untuk mendekati Kahla.

"Fathan, bawa Zayan dan Althaf keluar." Ucap Falesha.

Zayan ingin menolak, namun tubuhnya sudah tidak sanggup dan akhirnya keluar dari ruangan itu bersama dengan Fathan dan Rafka.

Falesha mengambil pisau yang ada di lantai dan meletakkan di wajah Kahla. Falesha memainkan pisau itu di wajah Kahla seperti yang tadi dilakukan Kahla kepada nya.

"Kamu tau bukan, aku seseorang yang membalas apa yang dilakukan orang lain kepadaku. Kamu membuatku terluka, dan aku juga akan membuatmu merasakan nya." Ucap Falesha.

Falesha mengenggam pisau itu kemudian ingin menancapkan nya di kaki Kahla. Namun, Keenan kemudian menahan tangan Falesha dan melarangnya melakukan itu.

"Jangan Sha, aku tau kamu tidak bisa melakukan itu. Sakhi, bawa Falesha keluar, aku akan menyelesaikan gadis ini." Ucap Keenan.

Mendengar itu Sakhi langsung membawa Falesha keluar dari ruangan itu.

Keenan menjongkol dihadapan Kahla dan menatap gadis itu.

"Kudengar kamu sangat menyayangi Ibumu, Ayahmu sudah dipenjara dan kamu pasti tau bagaimana kesepian nya Ibumu. Jika kamu ingin melihat Ibumu tetap hidup selagi menunggu Ayahmu, jangan lakukan apapun dan mengusik hidup Falesha. Aku tidak akan melakukan apapun pada keluargamu jika kamu tetap diam dan menerima hukumanmu. Tapi, jika kamu melukai dan mengusik sedikit saja dari hidup Falesha, kamu tau bukan kami bukan orang biasa? Aku akan mengawasi mu dan membunuh semua keluargamu jika kamu berani menyentuh kehidupan Falesha." Ucap Keenan.

Kahla tidak bisa melakukan apapun selain menggenggam keras tangan nya karena ketakutan. Keenan kemudian menghubungi polisi dan melaporkan apa yang dilakukan Kahla kepada Falesha, Zayan dan Althaf.

Keenan mengikat tubuh Kahla dan meminta Althaf untuk keluar dari mobil.

"Bersaksilah untuk perbuatan nya, kami tidak bisa bersaksi karena tidak ingin identitas kami terbongkar. Katakan kepada mereka bahwa ada yang membantu kalian dan kemudian pergi. Kami akan menunggu kabar dari mu, untuk sekarang tunggulah 10 menit, polisi dan ambulance akan datang. Kami hanya bisa melakukan ini, jaga Falesha untukku." Ucap Keenan kemudian Masuk kedalam mobil.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang