Chapter 9

2.8K 161 2
                                        

Setelah selesai mengobati luka Falesha, Zayan mengantar Falesha untuk kembali ke villa nya untuk beristirahat. Namun, hari itu memang nasib Zayan dan Falesha harus tertangkap. Karena disaat mereka keluar, beberapa wartawan yang sering lewat dan mengawasi villa Zayan datang. Mereka sudah lama mencari tau seperti apa sebenarnya Zayan yang dirumorkan sering bermain dengan wanita, namun tidak sekalipun Zayan pernah membawa wanita masuk kedalam villa nya. Dan kali ini, mereka benar benar mendapatkan sesuatu yang berharga. Karena mereka dapat mengambil beberapa foto Zayan dan Falesha yang keluar bersamaan dari villa dan masuk ke dalam mobil tanpa Zayan dan Falesha ketahui.

Setelah mengemudi sekitar 15 menit, Akhirnya Zayan tiba didepan villa Falesha.

"Beristirahat lah, aku akan menghubungi nanti." Ucap Zayan kemudian melajukan mobil nya untuk pergi meninggalkan villa Falesha.

Hari itu, Falesha hanya berdiam diri di villa dan berbaring di atas kasur. Disaat Falesha sedang menikmati secangkir teh sambil menatap kebawah bukti, Falesha mendapat telepon dari paman Hikam.

"Falesha, apa kamu sudah melihat berita?" Tanya Paman Hikam.

"Belum." Jawab Falesha kemudian berjalan keluar kamar dan menghidupkan televisi nya.

"Kami sudah memberikan dokumen itu kepada orang yang bekerja sama dengan kita, dan tidak lama setelah itu pemimpin perusahaan TL langsung ditangkap polisi." Ucap Paman Hikam.

"Waahh mereka benar benar bekerja dengan cepat, padahal baru tadi pagi kita mengambil dokumen nya dan mereka sudah menantinya disaat malam hari." Jawab Falesha.

"Benar, tapi setelah aku dan istri ku pergi menemui orang yang bekerja sama dengan kita untuk mengambil uang nya, seseorang dari bawahan pemimpin perusahaan TL sudah mengikuti kami dan menabrak kami. Aku hanya mendapat kan luka kecil tapi istriku dalam kondisi kritis karena istriku yang terlempar dengan keras saat mereka menabrak kami dan aku terjatuh kepinggir jalan."

"Apa maksudmu? Bagaimana mungkin kalian bisa ditabrak?!" Ucap Falesha yang sudah mulai merasa khawatir.

"Kami baru saja keluar dari mobil dan istriku tiba tiba minta dibelikan roti yang ada di seberang jalan. Kami akhirnya menyeberang untuk membelinya, tapi aku tidak tau kalau mereka sudah mengincar kami." Ucap Paman Hikam yang sudah menangis dari balik telepon.

Falesha terlihat syok setelah mendengar itu.

"Kirimkan aku alamat mu dimana sekarang, aku akan kesana." Ucap Falesha kemudian berlari mengeluarkan motor nya.

Falesha melajukan motornya menuju rumah sakit tempat Tanta fathiya dirawat. Didepan ruangan, sudah terlihat semua orang duduk bersedih setelah mendengar kabar tentang tante Fathiya.

"Dimana tante? Apa dia masih kritis?" Tanya Falesha.

"Iya, dia tidak sadarkan diri dan itu membuatku gila." Jawab Paman Hikam sambil menangis.

Falesha mengelus lembut bahu paman Hikam untuk menenangkan nya, dia tau kalau paman Hikam sangat mencintai istrinya lebih dari dia mencintai diri nya.

Dokter keluar dari ruangan setelah menangani tante Fahtiya.

"Bagaimana Dokter? Bagaimana perkembangan istri saya?" Tanya Paman Hikam.

"Istri bapak sudah selesai di operasi namun masih dalam kondisi kritis, dia butuh beberapa pengobatan dan butuh beberapa kantong darah lagi untuk tubuh nya." Jawab Dokter.

"Berapa kantong darah lagi yang dibutuhkan Dok?" Tanya Keenan.

"5 kantong darah dan kalian bisa menyelesaikan administrasinya." Jawab Dokter kemudian berjalan meninggalkan mereka.

Paman Hikam langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan menekan keras tengkuk nya. Falesha duduk disamping paman Hikam dan berusaha menenangkan paman Hikam. Keenan langsung berlari menuju Falesha setelah mendapatkan biaya administrasi rumah sakit.

"Berapa semua biaya nya?" Tanya Falesha.

"150 juta dan itu hanya biaya operasi dan belum termasuk biaya kantong darah yang akan kita terima." Jawab Keenan.

Falesha langsung terkejut mendengar nya dan menarik kertas biaya administrasi yang ada di tangan Keenan. Falesha langsung menatap paman Hikam setelah melihat biaya itu kemudian mencoba berbicara dengan paman Hikam.

"Paman, ada berapa uang yang paman simpan saat ini?" Tanya Falesha.

"Paling besar hanya 10 juta dan itupun sudah terpakai 3 juta untuk keperluan Tante mu kemarin." Jawab paman Hikam.

Falesha tersenyum terpaksa setelah mendengar jawaban paman Hikam. Kemudian Falesha menanyakan kepada teman nya satu per satu.

"Aku menyimpan sekitar 8 juta." Jawab Keenan.

"Aku hanya menyimpan 2 juta, itupun harus aku belanjakan untuk membeli bedak ku." Jawab Sakhi.

"Aku menyimpan 3 juta di tabunganku." Jawab Rafka.

"Aku hanya menyimpan 200 ribu dan itu untuk makan malam ku hari ini." Jawab Fathan.

Falesha langsung memukul bahu Fathan setelah mendengar jawaban nya.

"Apa kalian benar benar tidak pernah menyimpan uang selama ini? Apa hanya segini hasil pekerjaan kalian?" Ucap Falesha.

"Falesha, kami juga butuh ini itu untuk keperluan pribadi kami dan aku juga tidak menyangka uang ku sangat cepat habis." Jawab Fathan.

"Bagaimana dengan hasil yang kita dapatkan tadi paman?" Tanya Falesha.

"Bagaimana kita akan mendapat kan nya, orang yang bekerja sama dengan kita itu lari setelah melihat paman dan Tante mu kecelakaan." Jawab Paman Hikam.

Falesha menekan keras pelipisnya setelah mendengar jawaban yang tidak masuk akal itu.

"Ada sekitar 20 juta uang dari kalian semua, dan tabungan ku hanya 30 juta. Kita hanya punya 50 juta dan masih banyak yang kurang." Ucap Falesha.

"Sha, aku pikir kamu akan menyimpan uang setidaknya minimal 100 juta. Kemana hilangnya jiwa menabung mu selama ini?" Tanya Fathan.

"Aku menghabiskan untuk perawatan mataku." Jawab Falesha.

"Aahhh benar, matamu bermasalah." Ucap Fathan.

Mereka semua terlihat bingung dan mencoba memikirkan cara untuk mendapatkan uang itu. Mereka ingin mencoba menghubungi semua kenalan mereka, tapi mereka sadar kalau mereka tidak memiliki teman dan tidak banyak orang yang mengenal mereka.

"Falesha, kembalilah ke villa dan beristirahat, kondisimu juga tidak cukup baik hari ini. Aku dan Rafka akan menjaga Tante." Ucap Keenan kepada Falesha.

Akhirnya setelah memutuskan untuk mencari cara masing masing, mereka kembali kerumah dan mencari cara untuk mendapatkan uang dan hanya Keenan dan Rafka lah yang tersisa di rumah sakit untuk menjaga tante Fathiya.

Dengan langkah lelah Falesha berjalan menelusuri lobi rumah rumah sakit, tapi akhirnya langkah Falesha terhenti saat melihat berita televisi yang ada di hadapan nya. Yaa, di televisi itu sudah ada wajah nya dan wajah Zayan yang terlihat bersama keluar dari villa.

Akhirnya kita dapat menemukan wanita yang selama ini menjadi milik Tuan Zayan dan sekaligus kita akhirnya dapat melihat bagaimana ketampanan dari Tuan Haykal ini. Benar benar hasil jiplakan yang menarik, wajah tampan dan menarik nya mengalahkan milik Ayah nya. Kita akan mencari tahu sejauh apa hubungan nya dengan gadis cantik disebelahnya itu.

Itulah sepenggal kalimat yang didengar oleh Falesha dan mampu membuat Falesha marah sampai ingin menajdi gila.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang