N : 29b

2K 255 24
                                    

Sepanjang perjalan, mobil sedan itu hanya berisi celotehan Mark dan Jeno, sama seperti saat berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalan, mobil sedan itu hanya berisi celotehan Mark dan Jeno, sama seperti saat berangkat. Hanya bedanya kini, kursi penumpang disebelah Johnny bukan Mark yang mendudukinya, tapi Jaehyun, guru dari Mark dan Jeno.

Pada akhirnya Jaehyun menuruti kemauan kedua murid kesayangannya, yang salah satunya adalah anak dari pria yang sekarang sedang fokus menyetir. Bukan apa-apa, tapi Jaehyun sungkan dan ada sedikit rasa tak enak hati, merepotkan orang tua muridnya.

"Sampai." ucap Johnny pelan ketika mobilnya sudah terparkir didepan rumah keluarga Jeno. Johnny keluar dan berlari kecil kearah pintu belakang, membukakan pintu untuk Mark dan Jeno.

"Eomma~~." ucap Jeno sambil berlari dan memeluk Jungwoo yang sudah menyambutnya didepan pintu. Jungwoo membalas peluk anak kesayangannya dan mengecup kening anaknya.

"Uwu aunty." timpal Mark sambil berlari menyusul Jeno saat dirinya sudah turun dari mobil Johnny. Jungwoo membawa Mark dalam pelukannya dan juga mengecup kening Mark.

"Hyung tidak mampir untuk makan siang? Aku sudah masak cukup banyak." ucap Jungwoo setelah melepas pelukannya dari kedua anak kecil itu. Johnny menggeleng pelan dan memberi kode mata pada Jungwoo, Jungwoo yang paham langsung terkejut.

"Ah, Jaehyun saem. Selamat siang." ucap Jungwoo segera, terkejut dengan adanya guru dari anaknya.

"Selamat siang." balas Jaehyun pelan sambil menyunggingkan senyumnya.

"Mungkin aku akan mampir nanti setelah pulang kerja. Jungwoo, aku titip Mark ya? Semua barang Mark ada didalam tasnya yang aku berikan tadi pagi. Aku akan kembali kekantor sekalian mengantarkan guru Mark dan Jeno." jelas Johnny panjang lebar dan hanya dibalas anggukan mantap oleh Jungwoo. Johnny mendekat pada Mark dan mengecup kening Mark singkat,

"Daddy kembali kekantor dulu ya? Nanti sore daddy jemput, baik-baik dengan Jeno." ucap Johnny dan hanya dibalas pose hormat oleh Mark. Johnny berjalan ke mobilnya dan segera masuk kedalam mobilnya. Sekali lagi sedan hitam itu segera melaju dengan kecepatan normal, menjauh dari kediaman keluarga Kim itu.

Hening.

Baik Johnny maupun Jaehyun tidak ada yang mau membuka obrolan. Deru mesin mobil dan suara penyiar di radio yang menjadi pembising diantara mereka berdua. Johnny yang tak betah dengan keheningan yang ada akhirnya membuka suara.

"Tidak apa bukan jika saya mengantarmu pulang? Maksud saya, apakah saya harus ijin pada kekasihmu atau suamimu mungkin?" tanya Johnny basa-basi, sekaligus mengetahui tentang status seseorang disebelahnya. Jaehyun tersenyum manis sekali, membuat jantung Johnny berdetak cepat tak karuan.

"Tidak ada, Tuan. Saya masih sendiri, jangankan suami kekasihpun tidak punya." jawab Jaehyun pelan. Johnny hanya menjawab dengan gumaman, tanda dia mengerti dan paham.

"Panggil hyung saja. Sepertinya kamu lebih muda dariku. Jangan terlalu formal." ucap Johnny sambil melirik sekilas Jaehyun yang menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Saya malah yang tidak enak, jika ibu Mark tahu bahwa suaminya mengantar orang lain pasti saya dianggap orang ketiga." timpal Jaehyun pelan, mengundang tawa pelan Johnny.

"Saya masih sendiri. Mark itu anak angkat saya. Saya menanam saham dipanti asuhan yang menaungi Mark. Dan saat pertama kali saya melihat Mark, seperti ada sebuah benang takdir ayah dan anak antara saya dan Mark. Tepat diusianya yang pertama saya resmi menjadi ayah dari Mark." jelas Johnny panjang lebar membuat kedua mata Jaehyun membulat sempurna, kaget dengan fakta yang baru saja didengarnya.

"Ah, maafkan aku hyung. Aku tidak bermaksud." ucap Jaehyun lirih namun masih dapat didengar oleh Johnny.

"It's oke. Jangan terlalu difikirkan." sahut Johnny pelan sambil menyunggingkan senyum tampannya. Jaehyun melirik sekilas Johnny dari samping, jantungnya berdetak cepat tak terkontrol.

Setelah beberapa menit perjalan, akhirnya sedan hitam itu berhenti disebuah gedung apartemen yang cukup mewah didaerah Gangnam.

"Jadi ini lokasi apartemenmu?" tanya Johnny sambil menilik gedung tinggi itu.

"Iya hyung. Terimakasih sudah mengantarku hyung." jawab Jaehyun sambil menyunggingkan senyumnya yang sangat manis. Johnny terdiam, lelaki didepannya ini sangat manis.

"Emm, Jaehyun." panggil Johnny ragu. Jaehyun menatap Johnny dengan pandangan heran,

"Iya hyung?" jawab Jaehyun dengan wajah bertanya yang jujur begitu menggemaskan bagi Johnny. Johnny meneguk ludahnya kasar, ragu untuk mengucapkan sesuatu.

"Emm, jika boleh. Bisakah kapan-kapan kita keluar bersama? Ya, semacam berkencan?" tanya Johnny ragu. Jaehyun terkejut, kedua pipinya bersemu merah tapi degup jantungnya berdetak cepat.

"H-hyung mengajakku b-berkencan?" tanya Jaehyun memastikan,

"Iya aku mengajakmu Jaehyun. Jujur, aku tertarik denganmu dari awal menatapmu. Dan ya, seusia kita tidak mungkin pacaran main-main. Kamu tahu maksudku bukan?" jawab Johnny sambil kembali melempar tanya pada Jaehyun. Jaehyun hanya diam, terlanjur terkejut dengan ajakan orang tua muridnya.

"H-hyung yakin?" lagi tanya Jaehyun memastikan kembali, takut dirinya salah mendengar.

"Yakin sejak awal aku melihatmu, Jaehyun. Mark juga butuh sosok ibu untuknya dan aku lihat Mark begitu menyukaimu. Aku juga butuh pendamping hidup, Jaehyun." jawab Johnny pelan diiringi senyum tampannya. Jaehyun diam tak bergeming, karena ini memang terlalu mendadak. Jaehyun menghela nafasnya pelan,

"Emm, boleh hyung. Dengan senang hati aku menerima ajakan hyung." final Jaehyun malu-malu. Johnny tersenyum begitu lebar, tidak dapat menyembunyikan bahagianya.

"Tidak hanya kencan. Tapi jika akhir pekan aku akan mengajakmu dan Mark jalan-jalan, sepertinya anak itu akan senang." timpal Johnny sambil tersenyum menatap Jaehyun. Jaehyun yang mendengarnya hanya mengangguk menyetujuinya.

"Jadi, boleh aku minta kontakmu Jaehyun?" tanya Johnny sambil mengulurkan ponselnya kehadapan Jaehyun. Jaehyun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, lalu mengambil ponsel Johnny, mengetik nomornya dan mengembalikan ponsel Johnny. Jaehyun membuka pintu mobil Johnny dan bergegas turun dari sana.

"Emm, hyung jika sudah sampai kantor jangan lupa kabari aku ya? Aku tunggu kabarmu." cicit Jaehyun malu-malu, sedangkan Johnny melihatnya dengan gemas.

"Siap! Kalo udah sampai kantor aku akan kabari. Aku berangkat ya? Terimakasih Jaehyun." final Johnny dan segera tancap gas, melajukan mobilnya menjauh dari gedung apartemen Jaehyun, meninggalkan Jaehyun yang masih menyunggingkan senyumnya. Hari ini, baik Jaehyun maupun Johnny benar-benar sedang dalam mood terbaiknya.

FIN.

an : gimana gimana? kurang manis? hehe :))
maap ya kalo kurang greng gitu wkwk :))
btw ada yang Markno shipper ngga sih?
Hope you like it!
-- June, 05 - 2020

an : gimana gimana? kurang manis? hehe :))maap ya kalo kurang greng gitu wkwk :))btw ada yang Markno shipper ngga sih?Hope you like it!-- June, 05 - 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nation. | Johnjae✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang