Suara hentakan kaki kesal menggema di koridor sebuah akademi tari. Seorang lelaki manis sedang berjalan kesal menyusuri koridor dengan wajah yang sudah memerah menahan emosi. Sampai di sebuah ruangan yang menjadi tujuannya, dengan gegabah lelaki manis itu langsung membuka pintunya tanpa mengetuknya.
BRAK!!
"Hyung!!'" teriaknya menggema di studio yang paling besar diakademi itu, membuat seluruh atensi tertuju padanya, bahkan seseorang yang dipanggilpun langsung menggeleng maklum.
"Maaf.." cicitnya dan membungkukkan badannya berkali-kali, gestur orang meminta maaf.
"Masuk aja, lima menit lagi gue beres." ucap seseorang yang dipanggil hyung sedikit berteriak dan hanya dibalas anggukan pelan oleh si lelaki manis. Si lelaki manis menutup pintu studio tari itu dan duduk di sofa panjang yang disediakan disana tempat biasa para murid bersitirahat.
Tepat lima menit kelas selesai, seluruh pelatih serta murid mulai berhamburan keluar studio. Seorang lelaki dengan perawakannya yang tinggi dan berparas tampan mendekati si lelaki manis yang masih diam duduk di tempatnya.
"Kenapa lagi hm?" tanyanya sambil mendudukkan diri didekat lelaki manis itu. Lelaki manis itu menatap sahabatnya, memberikan handuk kecil dan sebotol air mineral,
"Minum dulu terus lap dulu itu keringet hyung!" ujar si lelaki manis dan dengan cepat dipatuhi oleh sahabatnya itu. Setelah mengelap keringatnya, menegak air mineralnya dan menggumamkan 'terimakasih', lelaki tampan itu kembali menatap sahabatnya dengan wajah penasaran yang kentara, meminta penjelasan.
"Akhirnya gue putus sama Taeyong hyung." cicit si lelaki manis sambil memainkan ujung sweater kebesarannya, "Bener kata hyung, dia selingkuh!" lanjut si lelaki manis, menunduk tak berani menatap sang sahabat.
"Jaehyun, Jaehyun. Makanya jadi orang jangan bebal kalo dikasih tau!" balas si hyung sambil sedikit memukul pelan kepala Jaehyun, membuatnya mencebikkan bibir, kesal dengan reaksi sahabat sekaligus tetangganya ini.
"Johnny hyung! Sakit tau!" ucapnya kesal dengan makin mencebikkan bibirnya, sedang sedih malah digoda. Lelaki tampan yang bernama Johnny itu memang suka menggoda Jaehyun, karena hanya itu satu-satunya cara menarik seluruh atensi Jaehyun untuk dirinya.
"Sekarang dah tau semuanya masih mau bilang kalo gua cuma tukang ngebacot hm?" tanya Johnny sambil membenahi posisi duduknya, bersandar pada sandaran sofa dan menatap langit-langit studio, badannya lelah tapi hatinya terasa lega.
"Iya maaf deh hyung! Guenya yang bandel." cicit Jaehyun pelan yang masih bisa didengar Johnny, karena Johnny membalasnya dengan senyum tipis yang tampan. Jaehyun menatap sekilas Johnny, senyum tipis itu terlihat sangat menawan, mengapa Jaehyun baru sadar.
"Kurang-kurangin deh bebal sama bandelnya, Jae!" ujar Johnny masih tetap memandang langit-langit studio, tak berniat menatap Jaehyun.
"Ngga mau!" ucap Jaehyun jail, sambil melipat tangannya didepan dada, mode merajuk. Johnny memutar arah duduknya, menatap Jaehyun dengan tatapan heran,
"Kenapa ngga mau hm?" tanya Johnny sambil mencubit pelan kedua pipi Jaehyun yang cukup gembil, yang dicubit hanya cengegesan.
"Biar hyung tetep bawel sama Hyunie!" jawab Jaehyun dengan senyuman manisnya dan beralih menatap sahabatnya. Johnny tertawa pelan tampan sekali, membuat jantung Jaehyun berdetak lebih cepat dari biasanya.
'Kok Johnny hyung ganteng banget sih. Jaehyun bodoh! Ada orang cakep dideketnya malah liat yang jauh.' batin Jaehyun.
"Jae?" panggil Johnny yang sukses buat Jaehyun tertarik kedunia nyata,
"Ya?" balas Jaehyun, masih berusaha menetralkan jantungnya,
"Gue mau minta ijin boleh?" tanya Johnny tiba-tiba,
"I-ijin apa hyung ?" balas Jaehyun yang tiba-tiba aja jadi gugup, karena jantungnya bekerja sangat ekstra sekarang.
"Ijin jatuh cinta sama lo, boleh?"jawab Johnny sambil meraih tangan Jaehyun dan di genggam, "Gue ngga maksa lo untuk buka hati lo sekarang. Gue mau jadi obat sedih lo dan pemilik hati lo yang baru, dan gue cuma mau senyum di wajah lo ngga ilang cuma gara-gara disakitin, gue ngga tega liatnya, Jae." lanjut Johnny pelan, dengan tatapan yang sangat tulus.
Jaehyun menunduk, tak mampu balas tatap Johnny. Hatinya masih belum sembuh, tapi dia juga tak ingin egois. Selama ini Johnny yang selalu ada disisinya saat apapun itu, bahkan mantannya sama sekali jarang punya waktu dengannya. Jaehyun menarik nafasnya dalam, menetralkan genderang pada jantungnya,
"Buat gue ngeijinin hyung buat jadi pemilik hati gue yang baru, hyung. Buat gue percaya sama hyung, buat gue yakin sama hyung dan--" Jaehyun menggantungkan kalimatnya, mendongak dan balas tatap Johnny yang sedari tadi tak berpaling, "--buat gue yakin hyung bisa sembuhin luka dari dia." lanjut Jaehyun sambil memberikan senyumnya yang paling manis sampai menampilkan dua cacat dipipinya.
"Gue akan berusaha sebaik mungkin, sampai saatnya tiba lo harus nyandang marga gue, Jae." balas Johnny lembut, mengulas senyum tampannya dan mengelus pipi merona Jaehyun.
Dengan cepat Jaehyun beringsut memeluk Johnny, entah wangi keringat Johnny sudah menjadi candunya. Jaehyun menenggelamkan kepalanya pada dada Johnny, malu karena perlakuan manis Johnny. Akhirnya Jaehyun tahu, kenapa jantungnya selalu berisik didekat Johnny, karena Johnny adalah pemilik hatinya yang sebenarnya.
FIN.
an : ada yang punya rekomen ff Johnjae?
butuh asupan :((
Hope you like it!
--Mei, 03 - 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Nation. | Johnjae✔️
FanficMenuju tak terbatas dan melampuinya. Berisi beberapa cerita pendek yang tak saling menyambung antar babnya. Warn! Boyslove | Oneshoot ; Twoshoot ; Threeshoot Dom! Johnny Suh ; Sub! Jung Jaehyun Cover : iniobi Tittle Cover : iniobi Mulai : April, 25...