Ingin rasanya Jaehyun segera reinkarnasi saja. Dia tidak pernah menyetujui semua apapun yang ayah dan kakeknya tawarkan padanya, bahasa lainnya Jaehyun terjebak dalam tipu daya kedua lelaki dewasa yang sudah berumur itu. Jika bukan ayah dan kakeknya mungkin sudah Jaehyun habisi keduanya dengan brutal, mengingat dirinya semasa bangku sekolah ada pemegang sabuk hitam taekwondo dan dua.
Kini hanya wajah tertekuk Jaehyun yang menjadi pemandangan ayah, kakek,ibu dan neneknya. Bujuk rayu lembut dari sang ibu dan sang nenek pun tidak berhasil membuat wajah kesal dan garang namun menggemaskan itu tidak berubah, masih dengan bibir mencebik lucu dan tatapan tajam tertuju pada pintu di ruang VIP yang dipesan oleh keluarganya.
Jadi, malam ini adalah malam dimana Jaehyun harus bertemu seseorang yang dijodohkan padanya. Bukan dengan persetujuan Jaehyun dirinya dijodohkan, ini semua karena Jaehyun masuk dalam tipu muslihat kakek dan ayahnya. Kedua lelaki berumur itu membujuk Jaehyun yang sudah terlalu dalam larut dalam kesedihan atas meninggalnya calon tunangan sekaligus calon pendamping hidupnya dan memberi sebuah angin segar dengan kedok perjodohan yang tidak Jaehyun inginkan.
Bahkan, bujuk rayu dari adik bungsunya, Jung Jeno, tidak mampu membuat wajah manis dan menawan itu kembali kesenyum cantik dan menawannya. Malah bibir semerah buah persik itu masih terus mendengus kesal dan mencebik sebal. Tiga puluh menit sudah keluarga Jung menanti keluarga yang menjadi calon untuk perjodohan Jaehyun. Bersamaan dengan dengusan kesal Jaehyun yang kesekian, pintu ruang makan VIP itu terbuka, menampilkan sebuah keluarga dengan sesosok pria tampan yang tinggi dibelakang mereka, mengikuti dengan pandangan yang cukup susah diartikan. Jaehyun dan Jeno menatap pria itu sekilas, karena sedikit tertutup oleh pria paruh baya yang juga cukup tinggi.
"Maafkan saya terlambat bung. Saya harus menunggu cucu saya selesai praktik terlebih dulu." ucap seorang pria yang sudah cukup berumur yang Jaehyun kira itu pasti teman dari kakeknya.
"Maafkan kami, kami harus menunggu anak kami pulang dari rumah sakit terlebih dulu." lagi ucapan permintaan maaf keluar dari bibir lelaki paruh baya yang sepertinya seusia ayah Jaehyun sambil membungkuk hormat.
"Maafkan saya membuat kakek dan paman menunggu." ucap pria tampan itu sopan sambil membungkuk hormat dan sopan. Tepat saat pria tampan itu menegakkan badannya, pandangannya dan Jaehyun bertemu, membuat Jaehyun membulatkan matanya terkejut tak menyangka.
"Dokter Johnny?!" kaget Jaehyun dengan rahang yang mulai mengeras dan tangan mengepal dibawah sana, mengundang keterkejutan dari Jeno.
"Selamat malam Jaehyun-ssi." ucap Johnny tenang sambil membungkukkan badannya sopan, namun terlihat jelas sorot matanya menunjukkan rasa penyesalan yang cukup besar. Jaehyun tak membalas, tapi matanya makin memicing tajam pada Johnny, seakan tidak ingin melepaskan mangsanya kali ini. Johnny yang ditatap demikian oleh Jaehyun hanya diam, membiarkan tatapan itu terus mengintimidasinya, memang ini layak untuk didapatnya.
"Tidak apa-apa, silahkan duduk karena makanan sebentar lagi akan segera keluar." ucap nenek Jaehyun menengahi, sedikit memecahkan kecanggungan yang Jaehyun dan Johnny ciptakan secara mendadak. Acara makan malam ini berjalan cukup lancar, kedua kakek dan ayah Johnny serta Jaehyun yang membicarakan bisnis, kedua nenek dan ibu Johnny serta Jaehyun yang membahas apa saja tentang rumah tangga, Jeno yang pindah ke balkon sayap kanan karena ingin berbicara dengan kekasihnya ditelfon dan Johnny dan Jaehyun yang sukses saling tatap dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nation. | Johnjae✔️
FanfictionMenuju tak terbatas dan melampuinya. Berisi beberapa cerita pendek yang tak saling menyambung antar babnya. Warn! Boyslove | Oneshoot ; Twoshoot ; Threeshoot Dom! Johnny Suh ; Sub! Jung Jaehyun Cover : iniobi Tittle Cover : iniobi Mulai : April, 25...