Jaehyun benar-benar tidak beruntung hari ini. Jaehyun lupa jika dirinya ada rapat gabungan anatara BEM dan HM fakultas. Karena sebenarnya ini adalah hari libur untuk para mahasiswa senior, tapi Jaehyun lupa jika dirinya adalah bagian dari panitia persiapan ospek. Mulai dari bangun yang kesiangan dan tidak sempat sarapan karena kekasihnya sudah menjemputnya cukup pagi dirumahnya.
Jadi kini, Jaehyun masih berjuang dengan sakit maagnya. Asam lambungnya naik tepat ketika satu jam sudah dirinya dan panitia lain duduk dan mendengarkan dosen pembimbing yang akan menjadi penanggung jawab ospek fakultas mereka. Dan sekarang sudah dua jam setengah rapat ini belum menemui akhir dan titik akhirnya. Gerak-gerik Jaehyun sedari tadi menarik perhatian kekasihnya yang duduk disebelahnya, Johnny.
"Wendy, yang ngambil konsumsi siapa?" tanya Johnny dengan berbisik pada Wendy, sie konsumsi yang kebetulan ada didekatnya dan Jaehyun.
"Gue nanti sama Seulgi, kenapa?" jawab dan tanya Wendy balik masih dengan berbisik pada Johnny, karena penasaran kenapa temannya ini bertanya padanya.
"Gue aja yang ngambil sama Jaehyun boleh? Dia belum sarapan dan kayaknya asam lambungnya udah naik." jawab Johnny lirih sambil sesekali melirik Jaehyun yang terlihat tak nyaman duduk di tempatnya. Wendy melirik sekilas Jaehyun dan meringis ketika melihat Jaehyun memegangi perutnya, asam lambungnya pasti sudah sangat parah.
"Yaudah gih, kesian gue liatnya. Tolong nanti taruh dimeja luar ya sekalian susunin satu-satu. Nanti gue ngomong sama Seulgi." jawab Wendy sambil mengacunggkan jempolnya kehadapan Johnny dan dibalas acungan jempol oleh Johnny.
"Jae, temenin gue ambil konsumsi." bisik Johnny pada Jaehyun, membuat kedua mata Jaehyun membulat sempurna dan menatap heran Johnny.
"Kan kita ngga sie konsumsi, John." jawab Jaehyun dengan berbisik, sedikit lirih menahan sakit asam lambungnya.
"Wendy minta tolong. Udah ikut aja, kalo sendirian nanti lama." balas Johnny lirih sambil menggandeng tangan Jaehyun tergesa keluar dari ruangan itu mengendap-ngendap. Sedikit menatap pada ketua BEM dan HM dari jauh dan memberi kode bahwa mereka akan mengambil konsumsi, yang hanya dijawab anggukan oleh kedua ketua secara bersamaan.
"John, kok jadi lu sih yang ngurusin konsumsi? Kan kemarin sepakat Wendy sama Seulgi." kesal Jaehyun setelah keduanya keluar dari ruangan yang bisa dibilang neraka bagi Jaehyun. Johnny tersenyum, berjalan beriringan dengan kekasihnya.
"Maag lu kambuh kan?" ucap Johnny sambil merangkul kekasihnya dari samping dan mencuri kecup pada pelipis lelaki manis disebelahnya ini.
"K-kok t-tahu?" tanya Jaehyun sambil mendongakkan wajahnya dan menatap Johnny bertanya, penasaran kekasihnya bisa tahu darimana.
"Gue ingetin, kita pacaran udah mau enam tahun. Lu pacar gue jad gue taulah, Jaehyun." jawab Johnny sambil mengelus sayang surai pirang kekasihnya, membuat korbannya bersemu merah samar dan tersenyum malu-malu.
"Terus ini mau kemana? Jadi ambil konsumsi bohongan?" lagi tanya Jaehyun pensaran, mengikuti langkah panjang lelaki tampan disebelahnya menuruni tangga menuju lantai bawah. Karena jika lewat lift mereka akan nampak di jendela oleh teman-teman mereka didalam ruangan.
"Lu habis ini keruang HM, ambil kotak bekal yang ada ditas gue. Tadi mama bawain buat lu, jaga-jaga lu belum sarapan. Gue yang bakal ambil konsumsi dari orangnya yang udah nungguin di parkiran kampus. Lu makan aja." ucap Johnny setelah dirinya dan Jaehyun sampai didepan sebuah ruangan yang cukup besar dan luas.
"Yakin lu sendirian ngambil konsumsinya? Banyak tau 100 box. Gue bantuin dulu ya?" tawar Jaehyun, kasihan jika kekasihnya mengerjakannya sendiri. Johnny tersenyum, mengelus surai pirang Jaehyun sayang dan mencuri kecup pada bibir merah manis kesukaannya, membuat sang pemilik bersemu merah.
"Obat maag ada ditas gue kantong depan kalo lu lupa bawa. Ngambil mondar-mandir 100 box itu kecil. Dah makan gih." jawab Johnny dan segera berlari keluar untuk menemui orang yang mengantar konsumsi untuk acara rapat gabungan BEM dan HM sefakultas. Jaehyun menatap punggung lebar kekasihnya yang berlalu, dirinya senang memiliki seorang Johnny yang begitu peka dan sabar dengannya sejak sekolah menengah atas tingkat awal hingga sekarang mereka kuliah semester 6.
Kesabaran dan perhatian Johnny itu adalah alasannya memberanikan diri untuk menjadi kekasih lelaki tinggi dengan senyum tampan itu. Sejujurnya yang mengantri untuk menjadi milik Johnny itu banyak, bahkan sampai sekarang. Tapi, Jaehyun tidak pernah berfikir jika dirinyalah yang dipilih Johnny untuk menjadi kekasihnya. Bahkan, saat pertama Jaehyun memperkenalkan Johnny pada kedua orang tuanya, dengan ajaibnya kedua orang tuanya langsung menyukai Johnny, begitupun sebaliknya. Jaehyun mulai berfikir, apakah ini yang dinamakan jodoh? Karena banyak orang bilang jika wajahnya dan Johnny dibeberapa kesempatan terlihat seperti kembar dan kata orang tua dulu jika memang jodoh maka wajahnya akan mirip.
"Hayo! Disuruh makan kok malah sama ngelamun. Gue beres aja lu ngga tau. Gimana mendingan?" ucap Johnny mengagetkan Jaehyun, membuat Jaehyun berjenggit kaget dan memukul main-main lengan kokoh kesayangannya.
"Makannya udah dari tadi, terus nunggu buat minum obat maag. Sekarang udah mendingan kok." jawab Jaehyun sambil tersenyum manis, menampilkan kedua cacat dipipinya yang menggemaskan. Johnny tersenyum, menghela nafasnya lega dan mengusak pelan rambut kesayangannya.
"Diluar cuma tinggal 20 box, bagi dua sama gue kuat? Kalo belum mendingan gue bawa naik sendiri ngga papa." ucap Johnny sambil mencuri kecup pada pipi gembil kesayangannya yang berhasil membuat Jaehyun tersenyum manis sekali.
"Kuat, John! Kasian lu udah bolak-balik bawa 80 box kan. Udah sekalian kita balik lagi keruang rapat, ngga enak kalo kelamaan." balas Jaehyun santai sambil menyeka keringat Johnny yang mengalir turun membasahi kening Johnny. Johnny bangkit dan menarik Jaehyun dari duduknya dibawah dan berjalan keluar dari ruang HM.
Keduanya berjalan beriringan menaiki tangga menuju ruangan rapat dilantai tiga dalam diam. Jaehyun melihat Johnny dari samping, Johnny yang berkeringat itu tampan bahkan menggoda. Jaehyun mendekatkan dirinya berjalan beriringan dengan kekasih tingginya dan mencuri kecup pada pipi yang lebih tinggi, membuat Johnny terkejut dan menatap Jaehyun bertanya.
"Makasih untuk udah sabar dan sayang sama gue selama enam tahun. Makasih untuk selalu peka dan nutupin semua kekurangan gue sama kelebihan lu, John. Thank you and love you Mr. Seo Johnny." ucap Jaehyun dengan mencuri kecup pada rahang tegas kesukaannya dan bibir kesukaannya dan bergegas berjalan mendahului Johnny, menyembunyikan fakta bahwa dirinya malu melakukan itu semua. Johnny diam, terkejut dengan perlakuan tiba-tiba kekasihnya. Dengan senyum yang masih mengembang, Johnny menghampiri Jaehyun, merangkulnya dan mengecup sekilas pipi gembil yang sudah bersemu merah samar.
"You're welcome and love you too, soon to be Mrs. Seo." bisik Johnny yang sukses membuat kedua pipi Jaehyun makin bersemu merah padam. Johnny dan segala kata manisnya adalah virus bahaya untuk Jaehyun dan kedua rona merah pipinya.
FIN.
an : penutup malem ini ya~~ uwu uwu dulu deh biar siap kalo ada bawang muehehe 😈
selamat malam dan selamat istirahat uwu 😁
Hope you like it!
-- July, 18 - 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Nation. | Johnjae✔️
FanfictionMenuju tak terbatas dan melampuinya. Berisi beberapa cerita pendek yang tak saling menyambung antar babnya. Warn! Boyslove | Oneshoot ; Twoshoot ; Threeshoot Dom! Johnny Suh ; Sub! Jung Jaehyun Cover : iniobi Tittle Cover : iniobi Mulai : April, 25...