"DIJODOHIN?!!" kaget kedua pemuda yang berbeda tinggi itu dengan sedikit bangkit dari duduk mereka, membuat kedua pria yang sudah berumur didepan mereka sedikit berjengkit kaget sambil memegang dada mereka.
"Kakek pasti bercanda kan? Masak Jaehyun harus dijodohin sama tukang pukul ngeselin ini?!" ucap sang cucu, Jaehyun, pada kakeknya dengan sedikit melirik kesal kearah lelaki tinggi didekatnya yang sudah menatapnya dengan tatapan kesal.
"Gue ketua tim boxing sekolah kita, bukan tukang pukul. Lu tu tukang pukul bola, kesian bola ngga salah apa-apa dipukul." jawab pemuda tinggi itu sedikit sarkas dan mengundang decakan malas dari Jaehyun.
"Gue kapten tim basket sekolah kita kalo lu mau gue jelasin, bukan tukang pukul bola." balas Jaehyun kesal dan hanyal dibalas mimik meledek oleh lelaki yang mengaku ketua tim boxing sekolah mereka. Kedua kakek mereka hanya menghela nafas lelah dan memijit pangkal hidung mereka, lelah terhadap perilaku cucu mereka.
"Johnny, Jaehyun sudah. Grandpa pusing dengerin ocehan ngga jelas dan ngga penting kalian." sarkas kakek Johnny, si pemuda ketua tim boxing, sambil menatap kesal kearah cucunya dan cucu kawannya.
"Kakek heran sama kalian berdua, dulu waktu kecil sampai taman kanak-kanak kalian nempel terus kayak surat sama perangko, Johnny pulang ke Chicago aja Jaehyun nangis. Sekarang kok jadi sejauh Senin ke Minggu, doyan berantem pula." jelas kakek Jung panjang lebar membuat kedua mata Jaehyun membulat sempurna dan Johnny tersenyum remeh penuh kemenangan. Jaehyun mendudukkan dirinya dan mensedekapkan tangannya, tanda bahwa dirinya kesal dan juga malu.
"Grandpa, kenapa bisa Jo tiba-tiba dijodohin sama bayi bawel satu ini?" tanya Johnny pada kakek Suh sambil menunjuk Jaehyun dengan malas.
"Bayi? Are you talking a shit? Kita cuma beda 5 hari doang bodoh! Bawel lu bilang? Gue sedot ubun-ubun lu sini!" kesal Jaehyun sambil menatap Johnny penuh dengan tatapan amarah.
"I don't care about you're talking about." jawab Johnny malas dan memilih tetap menunggu jawaban kakek Suh, membuat Jaehyun mengepalkan tangannya hingga buku-buku tangannya memutih.
"Ini pesan terakhir grandma kamu dan nenek Jaehyun, Jo. Sebelum mereka meninggal, mereka meninggalkan pesan yang sama pada grandpa dan juga kakek Jaehyun." jelas kakeh Suh tenang sambil memandang kedua pemuda seumuran yang duduk didepannya dan kawannya.
"Kenapa kakek ngga pernah cerita sama Jaehyun?." tanya Jaehyun pada akhirnya, sedikit tidak terima karena mendiang neneknya sudah meninggal setahun yang lalu.
"Nah, kenapa grandpa juga ngga bilang sama Jo?" tanya Johnny juga pada kakeknya, sama-sama sedikit tidak terima. Kedua kakek pemuda itu menghela nafas mereka lelah, yang terdengar sedikit cukup panjang.
"Ini juga keinginan grandma kamu dan nenek Jaehyun, untuk memberitahukannya saat kalian berdua sudah berada di kelas akhir SMA." jelas kakek Johnny sebagai perwakilan dari kakek Jaehyun. Johnny dan Jaehyun saling tatap dan menghela nafas kesal bersamaan, mengapa harus mereka? Kenapa bukan kedua adik mereka?Hanya itu yang ada dibenak keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nation. | Johnjae✔️
FanfictieMenuju tak terbatas dan melampuinya. Berisi beberapa cerita pendek yang tak saling menyambung antar babnya. Warn! Boyslove | Oneshoot ; Twoshoot ; Threeshoot Dom! Johnny Suh ; Sub! Jung Jaehyun Cover : iniobi Tittle Cover : iniobi Mulai : April, 25...