N : 45a

2.4K 238 30
                                    

Ting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting..tong..

Seorang lelaki tampan berusia dua puluh tahun menekan tombol bel sebuah rumah minimalis yang sangat terlihat asri. Sesekali dia merapikan kaosnya dan membenarkan letak tasnya juga rambutnya. Selang beberapa menit pintu utama rumah itu terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya yang terlihat cantik dan anggun walaupun sudah memiliki dua anak.

"Selamat sore bibi." ucap lelaki tampan dengan mencium punggung tangan wanita itu sopan, membuat sang wanita paruh baya itu tersenyum anggun sekali.

"Selamat sore Johnny. Janjian sama Taeyong mau ngerjain tugas ya?" tanya wanita paruh baya itu sambil sedikit mendongak menatap kawan anak sulungnya itu.

"Iya bibi. Kebetulan mata kuliah kali ini projek, jadi John ajak Yongie sekalian." jawab Johnny dengan senyum simpulnya yang terlihat tampan.

"Hanya berdua?" lagi tanya wanita paruh baya itu sambil mempersilahkan Johnny masuk.

"Ada Yuta, Doyoung dan Ten bibi, mereka sedang dalam perjalanan." jawab Johnny cepat sambil masuk kedalam rumah kawannya. 

"Selalu berlima. Duduk dulu ya John, bibi panggilkan Taeyong." jawab ibu Taeyong sambil mempersilahkan Johnny duduk dan segera diindahkan oleh yang lebih muda. Selang beberapa menit Yuta, Doyoung dan Ten datang, mereka berempat menunggu Taeyong dengan sabar.

"Sorry lama, tadi nyariin flashdisk gue. Udah pada bawa materinya kan?" tanya Taeyong saat menemukan seluruh anggota kelompoknya sudah berkumpul. Keempatnya mengangguk kompak sambil mengeluarkan laptop mereka masing-masing. Kelimanya mengerjakan projek dengan serius, sesekali muncul suara bantahan dari Doyoung untuk ide gila Taeyong dan Yuta dan tak kadang muncul suara pembelaan dari Ten untuk ide gila keduanya, sedangkan Johnny hanya menikmati keributan yang dibuat teman-temannya.

"Eommaaaaa~~." sebuah suara nyaring dan lucu mengintrupsi perdebatan para anak kuliah tingkat empat itu, seluruh atensi terfokus pada laki-laki kecil yang manis berusia lima tahun yang baru saja masuk kedalam rumah, adik Taeyong.

"Jaehyun! Eomma bilang apa jika masuk rumah? Bereskan dengan benar sepatumu itu." ucap Taeyong sedikit mengertak membuat adik bungsunya, Jaehyun, mencebikkan mulutnya lucu dan menghentakkan kakinya, berjalan kembali kearah sepatu yang dia lepas asal. Setelahnya Jaehyun mendekat pada Taeyong, menangkup pipi kakaknya hingga bibir Taeyong mengerucut.

"Cudah aku lapikan ya hyungie!" kesal Jaehyun yang nampak lucu dipemandangan Taeyong dan teman-temannya, khususnya Johnny.

"Lalu jika masuk rumah bilang apa?"lagi tanya Taeyong sambil melepaskan tangan mungil adiknya dan mengusak rambut lembut berwarna hitam arang itu. Jaehyun kesal, mensedekapkan tangannya didada dan mengentakkan kakinya kesal sambil berjalan kearah ibunya.

"Jaehyun cudah dilumah." ucapnya sambil memeluk kaki sang ibu yang sedang berjalan kearah Taeyong untuk memberikan camilan. Sang ibu memberikan nampan berisi cemilan dan diterima oleh Taeyong, lalu menggendong anak bungsung dan mengecup pelan pipi gembil yang putih bersih itu.

Nation. | Johnjae✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang