Menuju tak terbatas dan melampuinya. Berisi beberapa cerita pendek yang tak saling menyambung antar babnya.
Warn! Boyslove | Oneshoot ; Twoshoot ; Threeshoot
Dom! Johnny Suh ; Sub! Jung Jaehyun
Cover : iniobi
Tittle Cover : iniobi
Mulai : April, 25...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Johnny Suh, adalah seorang bos besar mafia yang tidak pernah dapat ditakhlukkan oleh kepolisian dan juga FBI. Anak buahnya ada dimana-mana, orang dalam pemerintahannyapun banyak, jadi tak ayal jika kepolisian dan juga FBI tidak bisa menangkapnya. Johnny terkenal sebagai bos mafia berdarah dingin dan tak bisa diluluhkan, julukannya adalah beruang kutub yang kejam.
Brak!
Johnny menggebrak mejanya, membuat beberapa anak buahnya terkejut dan berjenggit kaget, sudah dipastikan hari ini mereka habis. Johnny berdiri dari kursi kebesarannya, berjalan sambil memasukkan kedua tangannya pada saku celana bahan biru gelapnya, pusing merasakan anak buahnya yang begitu bodoh.
"Kalian! Yang kalian incar itu hanya seorang putri raja! Membunuh satu wanita saja tidak becus? Kalian ini sampah atau apa ha?!" ucap Johnny sarkas sambil menatap nyalang lima puluh anak buahnya yang mengemban tugas ini. Rahang Johnny mengeras, matanya penuh kilatan emosi, benar-benar mengirim anak buah yang tidak becus pada sebuah misi yang begitu berharga.
"Sudah pernah kubilang pemimpin tugas ini adalah adikku, Mark! Tapi kenapa kalian meninggalkannya dan mengurungnya di gudang ha?! Sudah berani denganku?! Sudah bosan hidup?! Atau ingin bercumbu dengan pistol kesayanganku?" tanya Johnny dengan nada yang sedikit meninggi dan menodongkan pistol kebanggannya, Glock 20, didepan para anak buahnya yang sudah meneguk ludah kasar dan berdoa bahwa hari ini bukan hari kematian mereka. Kelimapuluh anak buahnya hanya diam dan meneguk ludah mereka kasar, tak berani mendongakkan wajah mereka menatap atasan mereka, rasanya seperti melihat dewa kematian.
"Mark! Sekarang lakukan apa yang kau mau pada kelima puluh anak ayam tak berguna ini dan tugas ini masih kuberikan padamu dengan anggota yang kau pilih sendiri. Usahakan jangan lebih dari 50." perintah Johnny pada sang adik yang sudah berdiri disana, menatap marah pada kelimapuluh anak buah kakaknya yang kurang ajar berani menguncinya digudang.
"Aku hanya butuh 9 orang bersamaku. Tak perlu sebanyak itu untuk membunuh satu putri yang sangat lamban dan seorang wanita. Dan aku juga tak butuh anak ayam kurang ajar dan tak berguna seperti mereka semua!" jawab Mark dengan sedikit meninggikan suaranya diakhir kalimat, diikuti suara dentuman keras pitol kesayangannya yang sama dengan milik Johnny.
"Aku berikan kalian dua pilihan, segera menyingkir dari hadapanku dan kakakku sekarang atau mau merasakan moncong pistolku mencium kening kalian dengan manisnya. Pilih yang mana ha?!" ucap dan tanya Mark dengan seriangaiannya yang sukses membuat kelimapuluh anak buah Johnny terbirit-birit meninggalkan ruangan Johnny.
Dor! Dor! Dor! Dor!
Tembakan demi tembakan terdengar dari ruangan Johnny, membuat beberapa anak buahnya yang ada diruangan lain meneguk ludah mereka kasar, sudah dipastikan ada korban yang berjatuhan dan hari ini menjadi hari kematian bagi beberapa rekan mereka. Dan benar saja, Mark dan Johnny menembaki kelimapuluh anak buah Johnny dengan senapan laras panjang mereka, AK-47, dengan begitu santai dan tenang. Seluruh anak buah Johnny yang ada diruangan lain hanya bersyukur, mereka tidak membuat kedua kakak adik itu mengamuk pada tugas-tugas yang lalu. Karena, sekali saja berbuat kesalahan pada keduanya, maka mereka berdua akan menjadi seperti dewa kematian, menembak dengan brutal.