34. Nida?

4.4K 244 2
                                    

Hai semua selamat membaca
Jangan lupa tinggalkan vote kalian ya

Semoga kalian suka dengan Alkatrix

***

"makan lur makan jangan diem-diem bae," ucap Rey.

Mereka sedang makan di warung mang Ngko. Mi rebus double telor ditambah bon cabe adalah makanan favorit anak Alkatrix.

"mang mi rebusna hiji," ucap Arga baru saja datang dengan Aldo. Dan dibalas oleh acungan jempol mang Ngko.

"darimana lo berdua?" tanya Niko.

"abis ada perlu dulu. Oh iya Nan tadi Rara udah lo anterin sampe rumahnya kan?" tanya Arga pada Adnan yang sibuk bermain pubg di ponselnya.

"udah Ga. Aman terkendali pokoknya," jawab Adnan tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"bagus kalo gitu. Nuhun Nan,"

"yo santai aja Ga," sahut Adnan.

Mi rebus pesanan Arga sudah siap dimakan. Ia memang baru saja makan saat di sekolah tadi. Bahkan ia belum pulang ke rumahnya karena ada urusan mendadak dengan Aldo. Ia saja masih memakai celana abu-abunya dan kaos hitam polos.

"lo belum mandi ya Ga?" tanya Rey.

"belum. Napa emang? Gue nggak mandi juga masih tetep wangi. Nih cium dah," ucap Arga.

"wangi darimana. Bau kuli kayak begitu Ga," ujar Niko.

"bodo Nik. Yang penting gue masih ganteng," cuek Arga sibuk dengan mi rebusnya.

"pede lo cumi," sewot Niko.

Setelah mi rebusnya habis, Rey langsung pergi ke markas untuk menonton film horor yang sedang diputar di markas. Bahkan bisa terdengar sampai warung mang Ngko teriakan dari anak-anak Alkatrix. Padahal semuanya laki-laki tapi tetap saja soal film horor itu pasti deg-degan.

"mau kemana Rey?" tanya Niko.

"markas. Ikut nonton film horor," jawab Rey.

"laga lo Rey mau nonton film horor. Kalo nginep di rumah gue juga masih minta ditemenin," ucap Arga.

"kan itu mah beda Ga. Lo kan tau rumah lo itu seluas apa. Kalo gue kebelet ntar begimana kalo nggak ada yang nganter coba. Nyasar dah gue," elak Rey. Memang benar, rumah Arga sangat luas. Apalagi jika hanya ada Arga di rumah, maka tidak heran jika mereka sering menginap disana.

"kenapa nggak di toilet yang di dalem kamar cumi aja?" tanya Adnan sambil rebahan di kursi bale mang Ngko.

"kayak nggak tau si cumi aja. Itu mah privat Nan. Arga mana mau berbagi kamar mandi dia buat orang lain," ucap Rey.

"boro-boro kamar mandi rumah dia. Kamar mandi yang dimarkas yang ada di kamar dia aja nggak boleh dipake sama orang lain. Curiga gue kalo kamar mandi itu ada apa-apanya," lanjutnya.

"ngaco lo Rey," sahut Adnan.

"kan dulu pernah dipake sama Rara Rey," ucap Arga mengelak.

"hooh dipake sama nweng Rara. Nggak tau buat apaan tuh," cuek Rey menggoda Arga.

"nggak usah mikir yang macem-macem lo," sewot Arga melempar bungkus rokok Niko yang sudah kosong.

"kalo urusan kamar mandi emang si bos mah pelit," timpal Niko.

"gue cuman nggak mau berbagi tempat pribadi gue aja," jawab Arga jujur.

Ia memang sangat anti jika harus berbagi kamar mandi dengan orang lain. Jangankan kamar mandi, kamar tempat tidurnya saja tidak boleh sembarang orang yang masuk. Ia sensitif jika menyangkut hal pribadi dirinya.

ALKATRIX [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang