Maaf ya castnya aku ganti HEHE semoga suka
Happy reading***
Jam sudah menunjukan pukul 05.00 dan gadis yang baru saja menyelesaikan ibadahnya, mulai menggunakan seragam sekolahnya. Ia menyisir rambut panjangnya dengan hati-hati, khawatir jika rontok.
Taburan bedak tipis serta lip balm menabahkan kesan fresh pada gadis itu. Beruntung hari ini ia tak kesiangan lagi, sungguh menyebalkan mengingat kemarin ia yang selalu saja kena sial.
Rara mulai menuruni apartemennya yang berada dilantai 8. Apartemen ini adalah pemberian dari orang tuanya beberapa tahun lalu sebelum kejadian itu terjadi.
Rara kembali menggunakan angkot untuk pergi ke sekolah, ia berharap angkot yang ditumpanginya ini tak mogok lagi. Sebenarnya ia bisa saja menggunakan mobilnya, tapi ia terlalu malas untuk menyetir belum lagi ia akan menjadi pusat perhatian di sekolah.
"hari ini? Bisa Ra. Lo kuat lo hebat, fighthing" ujarnya dengan senyum yang merekah indah.
Sementara itu di jalanan kota bandung yang cukup ramai, terlihat sebuah motor ninja berwarna hitam terus menaikkan kecepatannya. Membuat semua orang disekitarnya memberikan sumpah serampah pada Arga.
Sesampainya di sekolah Arga segera memakirkan kendaraannya dan berjalan menelusuri kodoridor kelas dengan diiringi sambutan histeris para siswi. Sebenarya Arga risih mendengar itu semua, tapi ya mau bagaimana lagi nasib orang ganteng mah gitu tuh.
Di kelas XII IPS 1 sudah cukup ramai ternyata, apalagi para most wanted sudah datang dan terus bercanda gurau.
"heh juminem lo beneran gak mau jadi pacar gue nih yakin?" tanya laki-laki bertampang pecicilan itu.
Ya sudah pasti kalian tahu siapa ulah dari keributan itu, Darren Niko lah pelakunya. Ia hobi sekali mengganggu Rani, cewe berkepang dua dengan kulit kuning langsat membuatnya terkesan sangat oriental. Niko selalu memanggil Rani dengan sebutan Juminem, entahlah bagi Niko nama itu sudah terasa pas bagi nya.
"ogah jijik gue," ujar Rani mulai mengibas-ngibaskan tangannya seakan mengusir Niko agar menjauh darinya.
"halah so jual malah lo Juminem, gue tuh sayang sama lo nih cius deh," rengek Niko pada Rani
Rani yang mulai bergidik ngeri dengan kelakuan temannya ini hanya bisa bersabar"please ya Niko. Gue gini-gini juga pilih-pilih buat pacar" ujar Rani.
"lah emang gue kenapa gitu?" tanya Niko dengan alis yang terangkat sebelah.
"lo itu stress, ambyar, bar-bar, gila!" teriak Rani yang disambut gelak tawa teman-temannya.
"sialan lo juminem," ujar Niko menarik rambut kepang Rani yang membuatnya harus meringis kesakitan.
Aldo yang sedari tadi memperhatikan gelagat temannya ini, mendelik heran. Ada apa dengan Arga hingga nampak gelisah seperti itu
"lo baik-baik aja?" tanya Aldo sambil menepuk pundak Arga. Hingga si empunya pun terlonjak kaget.
Arga hanya mengangguk menjawab pertanyaan Aldo. Perasaannya kini gelisah setelah mendapatkan kabar yang cukup membuatnya tak tenang seperti ini.
***
"Rey,"
Panggil seorang perempuan yang sudah berdiri di samping meja kantin bertulisan Alkatrix. Hari ini Rara berniat mengembalikan jaket yang sudah Rey pinjamkan padanya.
"ini jaketnya udah gue cuci sama setrika juga ko. Makasih ya maaf ngerepotin,"ujar Rada. Langsung saja Rey menerima jaket tersebut dan kemudian tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKATRIX [COMPLETED]
Ficção AdolescenteSolidaritas? Brutal? Teka-teki? Cinta? Perjuangan? Selamat datang di Alkatrix! "Bagi gue gak ada yang namanya kebetulan, semua itu udah direncanakan Tuhan. Termasuk lo Ra," Jaeson Difarga Pratama, sang ketua Alkatrix. Laki-laki labil yang dipenuhi d...