Halo semua apa kabar?
Kalian mau happy ending atau sad ending nih? Hehe
Jangan lupa vote dan banyakin komen ya. (kadang aku tuh suka ngakak plus seneng aja gitu dapet komentar dari kalian) hehe
Selamat datang di Alkatrix.
***
"kita mau cari Arga kemana lagi Ra?" tanya Tristan setelah menepikan motornya di bahu jalan."gak tau Tris gimana dong?" ujar Rara panik.
Tristan membuka kaca helm fullfacenya lalu menoleh ke belakang. "lo nangis?" tanya Tristan aneh.
"gak nangis. Siapa yang nangis? Gue lagi panik tau," ujar Rara.
"halah dasar cengeng," gumam Tristan pelan.
"apa cengeng-cengeng," ujar Rara memukul punggung Tristan yang membuatnya meringis.
"udah ayo sekarang mau kemana lagi? Masa kita mau keliling satu kota Bandung. Ra kasian motor gue dong nanti gempor," ujar Tristan.
"Tristan ini bukan waktunya buat becanda," kesal Rara.
"gue gak tau mesti nyari Arga kemana lagi. Handphone dia juga gak aktif sampai sekarang. Perasaan gue beneran gak enak," ujar Rara.
Tristan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Baru kali ini ia mencari musuhnya, bukan untuk berkelahi melainkan untuk menolongnya. Jika bukan karena Rarapun ia sungguh tidak sudi mencari Arga sampai seperti ini.
"telpon coba temennya Arga. Siapa tau mereka dapet kabar," ujar Tristan memberi saran.
Rara mencoba menghubungi anggota Alkatrix yang lain tetapi belum ada jawaban. Ia sangat panik. Benar-benar panik. Bagaimana kondisi Arga saat ini? Dimana dia sekarang?
"gak ada yang angkat," ujar Rara kesal.
"coba terus Ra," ujar Tristan.
"lo juga bantuin dong Tris," ujar Rara.
"ini gue lagi nelpon anak Darathon buat bantuin kita Ra. Buset dah riweuh amat sih lo," ujar Tristan sedikit kesal sambil menunjuk ponselnya.
"Arga kemana sih?!" kesal Rara.
"halo Ra," ujar seseorang itu yang akhirnya menjawab panggilan telpon Rara.
"Aldo gimana kabar Arga sekarang? Lo udah nemuin Arga? Dia ada dimana sekarang?" tanya Rara berturut-turut. Ia ingin segera mendapatkan informasi tentang keberadaan Arga.
"belum Ra. Gue masih coba ngelacak posisinya Arga," jawab Aldo.
"dia baik-baik aja kan? Gue mau ketemu Arga. Tolong kabarin gue kalau lo udah nemuin posisinya Arga," ujar Rara.
"iya. Lo tenang aja Ra. Anak Alkatrix lagi pada usaha," ujar Aldo langsung menutup telpon Rara. Sepertinya Aldo sedang sibuk, terdengar dari nada suaranya yang panik.
Rara turun dari motor Tristan. Ia lalu berjongkok sambil meremas rambutnya sendiri. Ia bingung harus bagaimana sekarang. Kemana lagi ia harus mencari Arga.
Kabar yang diterimanya tentang Arga sanggup membuat Rara lemas. Bagaimana bisa Arga dikeroyok oleh orang yang tidak dikenal. Belum lagi barang bukti yang ditemukan Rey tadi.
Jaket Alkatrix penuh darah. Pengeroyokan. Darah dimana-mana. Tolonglah ini sama persis dengan kejadian masa lalu yang Rara alami. Memori masa lalu itu kembali terputar jelas dalam ingatannya. Perasaan buruk sanggup menguasai diri Rara. Ia tidak ingin Arga mengalami yang serupa seperi dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKATRIX [COMPLETED]
Teen FictionSolidaritas? Brutal? Teka-teki? Cinta? Perjuangan? Selamat datang di Alkatrix! "Bagi gue gak ada yang namanya kebetulan, semua itu udah direncanakan Tuhan. Termasuk lo Ra," Jaeson Difarga Pratama, sang ketua Alkatrix. Laki-laki labil yang dipenuhi d...