Setelah kejadian itu Anang dan Dewa terlihat intens menanyakan kabar Tari lewat telpon atau sekedar berkirim pesan ketiganya sering keluar bersama, tapi Tari tidak mau bertiga saja Deni Riris di ajaknya untuk menghindari hal hal yang tidak dia inginkan, tentu saja Riris sangat senang entah kenapa setiap dekat dengan Dewa ada rasa damai meskipun Dewa tak pernah memperhatikannya. Diam diam Riris sering mengambil foto Dewa rasa hatinya bahagia melihat Dewa dengan berbagai pose.
" Mbak bisa pinjam hp nya, hpku drop semalem lupa gak di cash boleh ya!"
Tari ingin telpon Ibu Shila karena sudah janji akhir bulan ini belanja bareng. Di berikannya hp nya ke Tari, karena Riris juga punya no Maminya itu Tari bisa langsung bicara.
" Assalamualaikum,Bu !Hari minggu jadi acaranya? "
Di seberang Ibu menjawab acaranya jadi agak siang saja karena Ibu harus ikut kegiatan sosial di lingkungannya.Setelah selesai di matikan hp nya dengan jelas di lihat wall paper Dewa sedang tersenyum, jadi Mbak Riris suka sama Mas Dewa, Alhamdulillah kubantu Mbak biar bisa dekat dengannya Tari memberikan hp Riris dengan penuh arti.
" Makasih Mbak...!"
" Kenapa kamu senyum begitu!"
" Ibu minta berangkatnya siang biasanya kan pagi sekali sekalian jalan ke taman kota.." Riris mengangguk mendengar penjelasannya dia belum sadar Tari baru saja melihat wallpaper hpnya.Kebersamaan mereka membuat suasana semakin seru, Tari yang suka bercerita tentang apapun tanpa di minta, Deni yang membuly Anang juga Dewa, di tambah Riris yang selalu bahagia bila di dekat Dewa membuat mamang bahagia melihatnya dia berharap semuanya bisa damai seperti itu.
" Wa..gimana sudah tahu belum mobil yang nyerempet Riri?"
" Belum Wa, sepertinya stikernya di lepas sudah puluhan mobil silver di kota ini yang di periksa oleh orang suruhanku tapi tidak ada yang seperti itu!"
"Sudahlah Mas, biarkan saja aku kan sudah sehat kita doakan orangnya segera di beri hidayah tabiat jeleknya hilang.Aamiin!"
" Tuh kan, kata kata bijak dari tuan putri mulai nih hhhhh!" Deni heran terbuat dari apa hati gadis itu selalu memaafkan sabar banget begitu.
" Siapa dulu dong! "Anang dan Dewa hampir bersamaan menjawabnya.
" Sahabat Mas gitu loh...!" jawab Tari dengan tertawa lepas.Deni semakin keras tertawa mendengar jawaban Tari di lihatnya Anang dan Dewa tersipu tapi merekapun akhirnya ikut tertawa.
" Mas...kapan kapan karyawan di ajak rekreasi biar lebih fresh, gak usah jauh jauh ke pantai ujung kota ini kan ada! "
" Setuju Ri..Mas Anang gak pernah ngajak kami refresing Ri kerja kerja dan kerja mana mungkin mau hhhh!"
" Iya Ri..hatinya terlalu kaku tahu siapa yang bisa melunakkan!"Deni menimpalinya.
" Riri lah yang bisa, ok aku setuju!Kamu ikut Wa, ajak adikmu juga semakin banyak semakin seru.
Deni dan Riris gembira mereka saling menepukkan kedua telapak tangannya .Beberapa kali ada telpon masuk tapi Tari sibuk jadi tidak di angkat di lihat dari no yang tidak di kenalnya. Dia sibuk menyiapkan kegiatan rekreasi karyawan minggu depan, mulai dana tempat makan tempat menginap kendaraan di rincinya dengan teliti, setiap tempat ada yang bertanggung jawab jadi berbagi tugas agar lebih ringan dan mudah .
Waktu keberangkatanpun tiba, hari Minggu yang cerah semua terlihat gembira tampil dengan pakaian casual membuat wajah mereka berbeda.Karyawan naik bus,Anang Riris Deni Tari jadi satu mobil di sopiri Deni karena mamang menolak ikut katanya acara anak muda.Dewa satu mobil dengan adik dan sekretarisnya.Acara pertama senam di pinggir pantai dengan game yang sudah di siapkan, semua tertawa lepas menghilangkan segala penat baru sekali ini ada acara seperti ini.Tari pandai mengatur acara. Melihat mereka tertawa bahagia Tari senang.
" Ri..makasih kamu sudah buat mereka tertawa!"
" Aku senang kok Mas melihat mereka tertawa lepas seperti ini, untuk selanjutnya bisa di buat program biar karyawan Mas tambah semangat,apalagi kalau mart sudah buka tambah banyak deh karyawannya!"
" Ri...apa kamu belum bisa merubah hatimuu?"Anang memandangnya penuh harap.
"Massss...kumohon jangan rusak acara ini!"seperti biasa di dekapkan kedua tangannya di dadanya. Anang pun tersenyum mengacak rambutnya." Ok...acaranya selesai kita bersiap mandi dan sarapan setelah sarapan kita lomba membuat istana pasir siapa yang terbaik dan bertahan lama akan mendapat hadiah dari perusahaan berupa uang tunai,berpasangan ya nanti di sampaikan aturan mainnya silakan bersiap sampai ketemu nanti!"suara pemandu acara yang sudah di sewa Tari untuk acara ini.
" Yuk Ri kita mandi!"
" Mulai deh ah... Mas gak asik pura pura terus...! " Tari pun berlari di atas pasir pantai membuat Anang mengejarnya, di lihat Dewa ada di depannya Anang berteriak minta bantuannya.
" Wa...tangkap dia untukku! "Dewa paham maksudnya dengan merentangkan kedua tanganya dia berusaha mengahalangi Tari tapi refleks Riris yang di dekat Tari membantu Tari agar tidak tertangkap seperti main kucing dan tikus, naas Riris terlalu keras tubuhnya terpelanting dan terjatuh, untung Dewa menangkap tubuhnya untuk yang kedua kalinya Dewa menopang tubuhnya.
" Duh...yang lagi jatuh asik nih ada yang nopang!" ledek Anang.
" Lepasin...! " Dewa kaget refleks dilepaskan tangannya, dan membuat Riris benar benar jatuh ahhh kenapa di lepasin beneran sih batinnya.Dewa mendekatinya,membantunya untuk berdiri.
" Sakit ya minta di lepas jatuh kan jadinya!"Riris memegang tangan Dewa yang hendak membantunya tapi ternyata Dewa menggodanya saja Ririspun berteriak.
" Dewaaaaa...!" Anang dan yang lainnya tertawa melihat itu.Tari mendekati Riris di bantunya untuk berdiri.
" Gak papa Mbak?"
" Gak pa pa Ri,awas kau Wa!"
" Benci bisa loh jadi rindu Mbak!" di senggol bahu Riris yang di anggap kakak baginya.
" Apaan sih Ri!"
" Aku tau Mbak suka kan sama Mas Dewa tenang nanti kubantu,semoga jodoh Aamiin...!" Tari berbisik Riris tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Hati Wanita
RomanceAwal pernikahan tanpa cinta,untuk melepas masa lajangnya yang penuh godaan, untuk melepaskan jerat hutang orang tua, tidak ada getaran di hati yang ada kewajiban seorang wanita yang sudah menikah saja, membuat luka seumur hidupnya tanpa bisa membuka...