Waktunya Bahagia

82 2 0
                                    

Rasanya Anang tidak ingin kembali ke rumah utama jika Ibunya tidak menelponnya untuk membawa putri kesayangananya .
"Assalamualaikum...kapan pulang An...beri Ibu waktu juga untuk bersamanya."Ibu meminta waktu yang hilang bersama Ririnya.
"Wa alaikumsalam...maaf Bu ,Anang kerasan tinggal di sini...ha...ha..ha...!" diapun menggoda Ibunya ,Tari yang melihatnya hanya tersenyum bisa bisanya kamu menggoda Ibu Mas!
"An...Ibu mohon ,Ibu tidak tahu kapan usia Ibu tiba,Ibu ingin bersamanya ,Ibu masih rindu ...kamu tahu itu kan?"
"Ibuuuuu.....nanti Anang pulang ,putri menantu Ibu juga sudah rindu kok sama Ibu,dia tersenyum di depanku ,"Anang ingin memberikan telpon itu pada Riri.
"Tidak...bawa dia kembali saja!"
"Baiklah...sebentar lagi Bu!"Anang tersenyum pada istrinya.
Ibu sudah menutup telponnya,Anang mendekati istri kesayangannya,di peluk tubuh istrinya dengan penuh hasrat ,usia ternyata tidak menjadi halangan bagi mereka ,cinta yang besar tetap menjadikan keduanya seperti remaja yang di mabuk cinta ,bedanya ini hubungan halal yang memang seharusnya terjadi.
"Riiii....Ibu minta kita kembali ,bersiap yuk kapan kamu mau setiap saat kita ke sini .."
"Aku apa Mas yang mau?"Tari menggodanya ,dia tahu Anang lebih suka di sini ,karena tidak ada yang melihatnya ,dia bebas melakukan apapun padanya.
"Hummm...sudah pinter istriku sekarang ya..."di raih wajahnya untuk lebih dekat ,dan Anang berhasil mengajaknya berkelana di samudra cintanya.
"Terima kasih ...sayang...kamu sudah melayaniku dengan sangat baik."setelah menyelesaikannya ,Anang selalu membisikkan kata kata itu begitu tulus,membuat Tari sangat bahagia.
"Aku juga terima kasih ,Mas bisa menghilangkan rasa takutku...makasih banyak...aku mencintaimu !"Anang terhenyak ,di pandang wajahnya dengan seksama.
"Katakan lagi Riii...kamu bilang apaaa...?"
"Tidak ada berita ulang..ha...ha..ha..!"
"Awas kamu..!"Anang mendengarnya ,pertama kalinya Ririnya itu bilang mencintainya...terima kasih Ya Allah...di akhir usiaku Kau beri aku rasa yang telah lama ku pendam sendiri ,rasa yang begitu berat karena bertepuk sebelah tangan...hari ini dia mengatakannya meskipun begitu lirih aku mendengarmu Riii.
Di raih tubuhnya ,di dekap dengan penuh bahagia seakan dia tidak ingin melepaskannya.
"Massss....aku susah nafas!"
"Salah sendiri ,gak ada berita ulang...biarin!"Anang membisiki telinganya,Tari menikmati pelukan suaminya dia benar benar menyadari apapun yang di lakukan suaminya tulus ,semua di lakukan penuh kelembutan.
"Ibu menunggu kita ...gak jadi balik nih?"Anang melepaskan pelukannya.
"Aku mencintaimu..."Tari tersenyum ,dia menganggukkan kepalanya.
"Riiii....aku mencintaimu sayang !"
"Berapa kali Mas akan bilang seperti itu?"
"Gak bisa di hitung!"
"Tanpa Mas bilang aku tahu."Tari mencubit manja hidung suaminya itu.
Anang kembali meraih tubuhnya ,Tari berusaha menghindar tapi Anang lagi lagi menahannya ,kedua berhadapan dan sangat dekat.
"Riii..."
"Humm..."
"Kapan kamu mulai mencintaiku?"Hem...kamu memancingku .
"Riii...jawab aku,atauu..."
"Penting ya Mas?"
"Ya...!"
"Kapan ya?"Tari sengaja menggodanya ,membuat Anang tak sabar di cium bibirnya ,sampai Riri benar benar tak bisa bernafas...Anang sengaja untuk membuatnya mengakuinya.
"Masss...!"
"Tak kan kulepaskan...!"Anang terus melakukannya ,dan Tari menyerah.
"Ya.....ku mencintaimu sejak pertama ketemu!"Anang melepaskan ,di lihat istrinya terlihat bernafas dengan lega.
"Maafkan aku...tapi gimana rasanya?"
"Ah...Mas gak usah menggodaku."
"Pertama kali kapan ...kenapa dulu kau tolak aku?"
"Ketika pingsan."
"Hummm....tapi kenapa tidak langsung menerimaku?"
"Aku butuh waktu antara trauma dan takut,di usiaku seperti ini apa aku masih bisa dan pantas menikah lagi?"
"Hem...sayang ,kamu masih cantik kok...dan sekarang bisa kan...sudahlah,maafkan aku...sudah membuatmu tidak nyaman ..maafkan !"
"Tidak Mas....aku yang minta maaf sudah membuatmu menunggu lama..maaf!"wajahnya terlihat memelas sebuah permintaan maaf yang tulus.
"Kita saling memaafkan ya!"di rengkuh kembali tubuhnya .
"Ayo kita bersiap ,Ibu menunggu...mandi bareng yuk!"
Tari menggeleng ,karena dia tahu Anang pasti akan mengulanginya lagi ,dengan lembut diapun mencium kedua pipinya.
"Mas duluan aku bersiap dulu...aku mencintaimu....sangat."Anang tersenyum bahagia Ririnya sudah menerimanya sepenuh hati.

Sampai di rumah utama ,Ibu Shila sudah menyambut putrinya itu dengan pelukan rindu.
Hari hari di lewati keluarga itu dengan bahagia ,canda tawa ada di setiap saat.Ibu benar benar manfaatkan waktu yang hilang ,saat Anang ke kantor ada saja acara yang di buatnya bersama putrinya itu ,di bantu Tata dan Raja.Sampai beberapa bulan ,Raja dan Tata di terima magang sebagai dokter muda di sebuah Puskesmas di pelosok desa,mereka sudah bertekad memberikan kemampuan terbaiknya ,setelah mereka berpengalaman mereka sepakat memimpin sendiri rumah sakit yang sedang di bangun ayahnya .

Tari menikmati hidupnya dengan bahagia,dia mengisi hari harinya dengan bertanam bunga dan sayuran hidroponik,bersama dengan Ibu Shila yang kompak ......selalu ikut dalam kegiatanya,siang waktu kebersamaanya denga Riri,malam dan hari libur Ibu melepaskannya untuk berduaan saja.Raja dan Tata sudah nyaman meski berada di pelosok ,beruntung sinyal di sana bagus jadi komunikasi tetap berjalan lancar.Anang tetap kerja dan mengawasi perusahaanya,jam pulangnya di percepat sebelum sholat asyar dia sudah berada di rumah.
"Bu...kalau Tari hamil gimana ya Bu?"
"Hummm...kamu ingin punya anak lagi ...usia Riri sudah masuk resiko ...sebaiknya gak usah An...cukup sudah ada Raja dan Tata."
"Kalau di kasih gimana Bu?"
"Itu rezeki An...kamu jaga baik baik ...tunggu apa putri Ibu...?"
"Gak Bu...aku berandai andai saja,"Anang sempat bicara pada Riri,jika di beri amanah hamil gimana apa dia siap?Dengan lembut dia menjawab itu amanah ,kita berdoa saja di beri mudah dan lancar,meskipun menolak jika di beri mau apa...

Sebuah keluarga baru ,yang di bina Tari tidak pernah terpikir olehnya ,kebahagiaan di akhir usianya berjalan begitu saja.Ara dan adik adiknya sudah sukses,mereka cukup bahagia dengan kehidupannya ,rumah yang di tinggalkan sudah ada yang jaga sambil meneruskan usahanya ,Arda yang rumahnya agak dekat yang di beri tugas untuk memantaunya.Pertemuan antar sahabat ,antar keluarga rutin di lakukan enam bulan sekali di rumah Tari ,mereka tetap menjalin persaudaraan di antara teman ,sahabat dan saudara.Maya ,Andra,Yoyok,Kris ,Dewa....Tarji dan masih banyak yang lain ,seakan melengkapi kebahagiaan Tari.Dia tersenyum mengingat perjalanan hidupnya ,Anang selalu memberi cinta yang tulus untuknya.
Awal bahagia datang bersama cinta Anang yang sudah sekian tahun di simpannya ,terima kasih untuk cintamu Mas,terimakasih untuk penantianmu ,terimakasih untuk semua kebahagiaan ini,terimakasih Ya Allah atas semua nikmatmu ijinkan aku selalu bersamanya sampai menutup mata.
"Nglamun apa?"
"Kamu Mas."
"Aku di sini gak usah membayangkan lagi!"
Di genggam erat tangan lelaki yang jadi suaminya sekarang ,lelaki yang setia pada cintanya ,aku akan bersamamu dan melayanimu sepenuh hatiku,terima kasih Mas.Anang bisa merasakan genggaman hangat istrinya ,keduanya saling menatap masa depan dengan senyum bahagia.

*Sebuah cinta yang tulus terbukti menyatukan dua hati ,kesetiaan dan keyakinan hati membuatnya nyata.Luka masa lalu yang di lewati dengan penuh keikhlasan ,penuh kesabaran ,berusaha menjaga diri membawa pada kebahagiaan sejati pada usianya yang tergolong senja..terima kasih yang sudah beri vote,terima kasih untuk semua saran semoga jadi inspirasi untuk tetap jadi wanita yang sabar dan kuat dalam jalani bahtera kehidupan ,teruntuk sahabatku yang sudah memberikan sedikit cerita hidupnya...makasih banyak semoga kamu bahagia selalu

Sampai ketemu di ceritaku yang baru ya...😍

Luka Hati WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang