Pesona Tari

16 1 0
                                    

Pak Arya bahagia, Han mengijinkan Tari tinggal di rumahnya mungkin Han ingin membuat Ayahnya tenang atau rasa bersalah karena dialah ayahnya sakit.Berdua dengan Bu Santini Tari merawat dengan kesabaran yang dimilikinya, senyum yang selalu terpancar dari mulutnya wajahnya yang selalu berbinar seolah menutupi segala luka di hatinya.Yah Han tetap memperlakukannya sebagai pelampias nafsunya saja,tidak ada kata atau perhatian sayang sebagai suami kepada istri, Tari terus menahan sakit...ini takdirku ini jalanku demi keluargaku aku berharap Allah memberiku rasa cinta di dalam hidupku entah kapan, tapi Tari terus memintanya.

Seperti malam malam yang sudah di lewatinya,tubuhnya di lempar dengan penuh kebahagiaan oleh Han ..... Han benar benar menjadi buas jika sudah di ranjang.Hanya rasa takut...rasa ingin berbakti pada suami yang selalu di lakukannya setiap Han menggaulinya.
"Mas....tidak lupa baca doa kan? "kata itu yang selalu di katakan Tari,dia tahu konsekuensi dari hubungan suami istri Tari ingin tetap menjalani syariat agamanya.
"Sudah!"dan tanpa basa basi Han langsung menerkamnya tanpa ampun, Tari ingin menikmati kebersamaan itu tapi sekuat apapun dia tidak bisa.
"Tolong...Mas..lembut sedikit aku istrimu..!"setengah berbisik dia meneteskan air matanya.Setelah selesai di dorong tubuhnya seperti seonggok sampah tak berharga, Han tertidur dengan kepuasaannya.
"Mas...bisa bicara sebentar saja!"Tari memintanya dengan penuh harap.
Bukkkk....lemparan bantal yang di dapatkannya,Han selalu begitu.Astagfirullah kuatkan hambamu Ya Allah, aku ingin pernikahan ini wajar aku ingin dia menyayangiku sebagaimana lelaki menyayangi seorang wanita aku ingin dia berbagi cerita berbagi suka berbagi duka... Ampuni jika aku banyak dosa aku hanya wanita biasa aku bukan malaikat yang bisa menahan semua luka ini. Pandangan matanya yamg penuh kebencian, sikap diamnya sikap tak acuhnya tapi kenapa dia menggauliku dengan semua itu apa dia benar benar tak punya hati apa hanya nafsu yang menguasainya, sesak dadanya mengingat perlakuan suaminya. Tapi melihat mertua, mengingat Ibu dan adik adiknya Tari bisa menahan rasa sakitnya itu.Wajahnya tetap bersinar meski luka hatinya selalu bertambah.

Pertemuan dengan kolega Pak Arya di jadikan satu,Tari bisa meyakinkan mereka,tanpa sepengetahuan Han mereka datang ke rumah Pak Arya.Tari ingin mereka tahu kalau mertuanya memang benar dalam keadaan sakit.Entah apa yang di sampaikan Tari mereka menurutinya, itu yang membuat Pak Arya heran.
"Assalamualaikum,terima kasih atas hadirnya saya ucapkan selamat datang ke rumah kami, saya putri Pak Arya mewakili beliau, yang sedang sakit.Saya minta maaf jika gara gara kami usaha Bapak semuanya menjadi kurang baik dapat komplain dari para pelanggan.Saya persilakan untuk menyampaikan masalah masing masing silakan." Suara Tari begitu menghanyutkan kata katanya membuat yang hadir lupa akan kedatangan mereka ke sini,wajahnya yang cantik berhijab sopan dan tampil natural mempunyai daya tarik untuk para lelaki kolega Han,Tarji yang hadir di sanapun terpesona istri tuannya bak seorang ratu yang begitu lancar menyampaikan kata katanya.
Tarjipun melihat yang hadir saling berbisik,wanita ini siapa dia begitu lembut bicara terlihat pintar dan wajahnya cantik bersinar dengan berhijab.
" Ayo...silakan apa yang menjadi.keluh kesah, atau permintaan Bapak yang hadir di sini, saya siap mendengarkan!"suara Tari membangunkan mereka.
"Saya minta ganti rugi... orderan tgl 3 tapi datangnya baru tgl 28 bayangkan saja berapa banyak konsumen saya yang tidak percaya sama saya !"seorang lelaki muda memulai pembicaraan.
"Kenapa sampai telat begitu lama anda tidak segera menelepon kami tentang keterlambatan itu?"
"Satu kali tgl 4 nya tapi sampai tgl 28 baru datang itu kan merugikan sekali!"katanya mulai berapi api.
"Rentang waktu tanggal 5 sampai 27 apa anda tidak berusaha menelpon lagi dan berapa kali keterlambatan seperti ini?"
" Tidak.....baru kali ini!"
" Anda rugi apa kalau begitu, seharusnya tanggal 5 kami di telepon lagi agar segera mengirim pesanan itu, mungkin kami segera konfirmasi apa yang terjadi jadi maaf anda juga punya andil salah di sini sebagai mitra kita harus selalu komunikasi iya kan, jika tidak ada komunikasi mohon maaf kalau kami tidak tahu. Sekarang apa mau anda?"
" Ganti rugi pelanggan banyak yang pergi gara gara telat barangnya!" wajahnya emosi mendengar Tari menyalahkannya.
"Rentan waktu itu anda menutup usaha anda? "
" Ya tidak, saya punya pelanggan lainnya jadi bisa suplay barang itu."
"Terus apa masalahnya?Anda masih buka usaha, tgl 28 order juga di terima dan pembayaranpun di lakukan setelah barang datang kan, maaf anda salah kalau minta ganti rugi yang benar anda minta supaya barang jangan dikirim telat lagi, jika telat anda putuskan tidak kerjasama lagi dengan kami itu baru betul karena kami teledor tidak tepat waktu ,jika seperti itu kami tidak wajib ganti rugi karena anda tidak mengalami kerugian iya kan tolong di cerna yang mungkin punya masalah yang sama."Kata kata Tari yang penuh ketenangan, terdengar seperti bujuk rayu untuk mereka.

Kesepakatanpun terjadi,tidak ada ganti rugi ...usaha Pak Arya di beri satu kesempatan lagi jika memang telat dalam pengiriman barang lebih dari sehari tanpa konfirmasi apapun pihak kedua boleh langsung memutuskan kerjasama,jika barang pesanan tidak sesuai pihak pertama yaitu Pak Arya harus memberi ganti rugi barang karena tidak sesuai yang di tawarkan.
Tari sudah menyiapkan tanda tangan di atas materai untuk itu.Taripun berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi, jika ada kendala segera akan menghubungi. Pak Arya yang terbaring dan ikut menyaksikan sangat bangga menantunya bisa menyelesaikan itu dengan mudah.Bu Santini tersenyum,mereka terlihat puas mendengar keputusan bersama itu.
"Pak Arya maaf ya,saya kira Bapak hanya pura pura sakit selama ini Han yang kami temui,tidak bisa memberi jawaban kepastian. Putri Bapak sangat cantik dan pinter,boleh saya jadi menantu Bapak?"Tarji ingin menonjok lelaki muda itu dia tahu dia sudah beristri meskipun belum di karunia i anak, tapi dia tidak pantas berkata seperti itu pada Tari.
"Kamu salah...dialah menantuku,istri Han!"jawab Pak Arya sambil tersenyum,ingin dia menamparnya melamar putri menantunya untuk jadi yang kedua.
"Bapak bohong kan,Han....bisa nikah dengan gadis seperti dia...maksudku dia cantik,pinter tertutup begitu dan Hannn..."lelaki muda itu tidak percaya dia mengenal Han seperti apa sering ketemu dengan Han sebanyak itu pula gadis yang bersamanya selalu berganti ganti, tapi ini jauh dari itu.
"Percaya gak percaya itu kenyataan. Terima kasih sudah datang, saya berharap kita bisa kerjasama terus."Pak Arya mengalihkan pembicaraan .                             "Maafkan kata kata saya."lelaki muda itu senang jika melihat istri Han yang cantik,toh dia juga lebih tampan dari Han meski dia sudah beristri tapi dia belum punya anak .Bukan hanya lelaki muda itu yang punya kesenangan yang sama, mereka ingin kerjasama di lanjutkan agar bisa sering melihatnya.Tarji yang melihat itu merasa tidak tenang dia harus melindunginya.
Di saat mereka minta no hp,Tarji memberi no hpnya agar Tari terhindar dari niat mereka.

Luka Hati WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang