Tidak perlu waktu lama,untuk melaksanakan niat baik ,tidak sampai sebulan acara pernikahan Anang dan Tari di gelar,tidak ada undangan khusus mereka cukup mengabari lewat telpon tapi keluarga ,sahabat keduanya sangat banyak mulai Dewa dan semua pegawai yang mengetahui berita dari mulut ke mulut,datang untuk menyaksikan hari bahagia sahabat dan bos mereka.Dari pihak Tari ada 5 adik dengan keluarga lengkapnya,Kris yang sangat antusias memberi kabar bahagia itu dengan cepat menyebar,bersama Andra dan Maya merekalah yang menyiapkan segalanya ,termasuk untuk tempat bulan madu mereka ...Tari benar benar di kelilingi banyak kasih sayang dari orang sekitarnya.
"Selamat sayang,semoga selamanya bahagia ...kamu tahu ini hari paling bahagia dalam hidup Ibu,Ibu bisa pergi dengan tenang ...bahagia selalu sayang putri Ibu!"Ibu Shila memeluknya ,menangis bahagia untuk keduanya.
"Terima kasih Bu,Tari akan berusaha jadi istri terbaik untuk putra Ibu,jadi menantu harapan Ibu...makasih banyak atas semuanya."keduanya larut dalam bahagia.
Suasana bahagia terpancar dari raut wajah mereka ,penantian berpuluh tahun dari keduanya akhirnya terbayar setelah kesetiaan seorang Anang.
"An....ini hadiah dariku,bulan madu ke villaku yang di bogor...pakai sepuas kalian ya."Kris menyerahkan pin villa untuk sahabatnya itu.
"Gak usah repot ,Riri gak mau ke mana mana dia hanya mau ke rumah warisan saja ...itu sudah cukup baginya ,aku tidak bisa memaksanya."sebelumnya Anang sudah membicarakan hal ini,Tari ingin kembali mengenang kehidupan masa lalunya di rumah warisan ,Tata dan Raja menyiapkannya untuk Bundanya .
"Sudah ...kita pulang yuk...pengantinnya sudah tak sabar tuh!"Yoyok menggoda suami sepupunya itu,Anang hanya tersenyum.
"An....lama kamu menahannya jangan main gas ya...ha...ha...ha...." Dewa semangat memberinya peringatan,meskipun dia tahu Anang bukan tipe seperti itu.Di tepuk bahu sahabatnya itu dengan keras,membuat Dewa mengaduh kesakitan...tapi mereka menikmati kebersamaan yang lama tidak di lakukan ,berkumpul dengan sahabat ...karyawannya....saudara saudaranya .
Sebelum pulang mereka menyempatkan foto bersama ,dan segera berpamitan .
"Sudah jangan lama lama kita pulang ya...ingat ...remnya ..!"Dewa berbisik pada Anang lagi,yang melihatnya hanya tertawa .Ibu Shila kembali ke rumah utama bersama Raja dan Tata,saudaranya tidak ada yang menginap ,sementara toko di tutup seminggu,anak anak di minta untuk libur dan pulang ke rumah masing masing,adik adik Tari mengosongkan rumah itu hanya untuk mereka berdua saja ,hanya ada para karyawan dari WO yang membersihkan semua peralatan dan sisa sisa makanan tadi siang.
"Riii....terima kasih untuk semua."Kini Anang berani memegang tangannya.
"Untuk apa Mas...eit...tunggu ...kenapa pegang pegang!"Wajah Tari terlihat tegang.
"Loh...Riii..kamu lupa ..aku pasangan halalmu sekarang ?"Ya Allah....astagfirullah ,aku lupa ..
aku terbiasa sendiri...Tari melihat ke arah wajah suaminya.
"Maaa...af....aku lupaaa."wajahnya terlihat memelas,membuat Anang ingin menciumnya.
"Massss...malu ah,tuh masih banyak orang!"Anang tersenyum,kamu masih saja menghindar Ri...hah....
"Yuk...kita sholat dulu ,aku lapar !"di genggam tangan istrinya untuk masuk ke dalam rumah,Anang tidak tahu dia harus masuk kamar yang mana.
"Riii...aku ke mana nih?"
" Katanya sholat..ke belakang ada mushola kecil!"di tarik perlahan tangan suaminya itu.
"Riii...masak aku gak mandi atau ganti ...ni...sudah bau."Anang mencium pakaian Tari...membuatnya tertawa karena dia tahu Anang hanya cari kesempatan saja.
"Hem....mulai ya!"hatinya berdebar Anang begitu dekat dengannya.
"Bisa ke kamarku?"Anang menggodanya,Tari mengangguk tetap dalam genggamannnya Tari menariknya untuk ke kamarnya.
Tari terkejut melihat pemandangan kamarnya sendiri,siapa yang mengubahnya hiasan penuh dengan warna pink,taburan mawar ..tempat tidurnya hanya satu ...ke mana satunya lagi...kapan mereka melakukan ini,tempat tidur itupun di hias seperti dalam dongeng ,di penuhi aroma wangi mawar kesukaanya ..ada dua pasang pakaian untuk keduanya,Tari ragu untuk masuk ke dalam.
"Apa ini bukan kamarmu...kenapa diam ?"
"Ini kamarkuu....tapi..."Tari masih belum mengerti .
"Sudah ayo masuk!"Anang menariknya lembut,di kunci pintu kamar itu dari dalam,Anang tak mau acaranya di ganggu.
"Kenapa di kunci Mas?"
"Ya biar amanlah...ayo mandi dulu,mau gak mandi bareng ?"Ah...apaan sih Mas Anang sengaja ini...tapi bukankah dia suamiku sekarang ,tapi dia masih belum terbiasa .
"Kenapa bengong...sini...sayangku...istriku tercintaaa...!"Tari menurutinya ,diapun duduk di tepian tempat tidur ,dia benar benar gemetaran ...rasa takutnya mulai muncul.
"Sayang ...dengar aku tidak akan macem macem kok,aku janji setelah kamu siap...jadi jangan kawatir...tapi boleh kan kalau mencium saja..."Anang memegang lembut jemarinya ,di pandangi wajah istri yang di nantinya setelah berpuluh tahun itu,di buka hijab yang ada di kepala Tari perlahan Tari diam,merasakan ketakutan dalam dirinya.Anang lembut mengurai rambutnya ,kamu cantik Riii...aku akan sabar menunggumu...di cium lembut kening ,dan bibir Tari sangat lembut,Anang berusaha menahan persaannnya agar dia merasa nyaman.Beberapa saat Tari merasakannya ,hatinya merasakan ketulusannya.....kelembutannya bisa sedikit membuatnya tenang.
"Sudah...aku dulu yang mandi atau kita mandi..!"
"Tidak ...Mas duluan aja ya!"jawabnya cepat,dia masih belum terbiasa,di cubit hidungnya dengan penuh rasa sayang ...Anang harus benar benar ekstra sabar ,dia ingin menepati janjinya meskipun hasratnya membara dia ingin Ririnya ikhlas melakukannya .Anang mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
"Mass...ma...afkan aku!"Tari memegang kedua tangannya,melihat suaminya dengan iba.
"Hei...kenapa sedih begitu?sayang.....aku tak apa apa,sudah aku mandi dulu....ganti kamu kita sholat bareng!"Anang mengecup keningnya dengan lembut.Tari lega mendengar jawabnya,dia benar benar berbeda...tidak seperti yang kutakutkan...perlakuannya berbanding terbalik dengan Han...ah...kenapa aku ini...jelas beda Ri...dia Anang bukan Han...kamu harus melupakan ketakutanmu itu..dia suamimu sekarang layani dia sepenuh hatimu.Setelah seminggu berlalu,Anang mengajaknya ke rumah utama .Kedatangan mereka di sambut oleh Ibu Shila ,raut wajah bahagia jelas terpancar dari senyumnya .
"Assalamualaikum,selamat datang sayang selamat kembali ke rumah ini,sekarang inilah rumahmu...rumah kita..."dengan menjawab salam di peluk Ibu mertuanya itu,rasa haru masuk ke relung hatinya setelah dua puluh lima tahun aku kembali ke sini sebagai putri menantumu Bu,aku tidak pernah membayangkannya.
"Ibuuu....kebiasaan ya,aku juga putra Ibuuu..."Anang merajuk manja,akhirnya keduanya di peluk ,Raja dan Tata yang dari tadi melihat ikutan memeluknya ,jadi seperti teletubis yang saling berpelukan ,mereka tertawa bersama .
"Kita seperti teletubis.....Ta!"suara tawa mereka terdengar menggema.
"Sudah bersih bersih dulu,kalian pasti capek Raja ...Tata...bantu Ayah bawakan kopernya ya!"
"Siap ndan!"Raja memberi hormat pada neneknya.
"Taa...biar aku saja,berat kamu duduk saja!"Raja sangat perhatian pada Tata ,karena koper itu besar pasti berat untuknya.
"Hemmm....aku juga kuat kok!"Tata tetap mengambil koper yang tergeletak di ruang tamu ,dengan agak berat dia tetap membawanya.Hem...terang saja Ta...itu kan ada rodanya,Raja tersenyum melihat adiknya.Tari masuk ke kamarnya dengan perlahan ,Assalamualaikum.....aku kembali ke sini hai kamarku....Bismillah aku bisa jalani peranku di sini.
Kamar ini tetap sama ,baunya tata letaknya,di meja ada barang barangnya....semua di tata di meja riasnya,kamu menyimpannya Mas dengan baik,di buka almari pakaiannya tertata rapi...dia duduk di tepi tempat tidur,di buka tablet yang ada di meja di buka galeri foto foto dia melihat banyak fotonya di sana ...selamat kembali Rii...aku mencintaimu...selamat datang ke kehidupan barumu...aku menyayangimu.....terima kasih akhirnya kamu hadir lagi dalam hidupku...selamat sayang ...aku sangat mencintaimu...setiap foto sudah di edit berbagai macam kata kata cinta Anang untuknya ,tidak satupun terlewat.
"Kamu menangis?"Tari terkejut Anang sudah bersimpuh di depanya dan memegang pahanya.
"Masss...!"Tari terduduk di depannya,dia menangis sangat keras...dia memeluk lelaki di depannya itu...dia benar benar ingin menumpahkan perasaanya selama ini.Anang tersenyum ,akhirnya kamu melakukannya Riii...kamu pasti bisa Rii...aku tahu kamu trauma pada pernikahanmu yang dulu,dari Ara Anang tahu suaminya sering menyakitinya ,Ara minta Anang untuk mengerti keadaannya jangan membuatnya traumanya kembali bantu Mbak ya Mas untuk pulih dari rasa sakitnya.....tanpa di mintapun Anang akan lakukan itu,dia hanya ingin melihatnya bahagia ....berada di sisinya ,melihatnya setiap saat itu cukup untuknya.
Di biarkan Ririnya menangis ,di usap dan di cium rambut kepalanya dengan penuh rasa haru ,akhirnya mimpiku jadi nyata memelukmu seperti ini impianku dari dulu ,dan sekarang ini nyata terima kasih atas kenikmatan ini Ya Robb...
"Mas...maksih banyak...maafkan aku ...kalau aku tidak bisa melayanimu dengan baik maaf...!"air matanya kembali menetes.
"Sssttt......jangan bicara lagi!"di tutup bibirnya dengan jari tangannya.
Perlahan di ajak Riri duduk di tempat tidur,di arahkan wajahnya ke arahnya.
"Sayang...lihat aku!"Tari perlahan menatapnya ,meski ada rasa takut.
"Lihat di mataku...lihatlah...hanya ada sayang untukmu,aku ingin kau bahagia...aku tidak ingin menyakitimu..aku mencintaimu dulu dan sekarang tidak pernah berubah lihatlah.."tatapan mata itu benar benar tulus,Tari bernafas lega.
Tapi dia belum punya keberanian untuk mengungkapkannya.
Lembut di cium kening istrinya ,dengan penuh perasaan di cium bibir yang lama di dambakannya ,Tari menikmatinya.Anang benar benar melakukannya dengan tenang dan sabar,yang di rasakan Tari hanya rasa sayang ....dia benar benar tulus.
"Makasih banyak Mas...makasih."di bisikkan kata itu berulang ulang dari bibirnya ,Anang mengangguk ...kamu belum bisa membalasku...Riii...aku akan tetap sabar....buka hatinya segera Ya Robbb...aku ingin melakukannya tanpa membuatnya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Hati Wanita
RomanceAwal pernikahan tanpa cinta,untuk melepas masa lajangnya yang penuh godaan, untuk melepaskan jerat hutang orang tua, tidak ada getaran di hati yang ada kewajiban seorang wanita yang sudah menikah saja, membuat luka seumur hidupnya tanpa bisa membuka...