Kecelakaan kerja saat pembangunan gudang baru,ada 10 orang semuanya masuk rumah sakit,Han merasa terpojok tidak melindungi pekerjanya .Damar mencari informasi apa yang sebenarnya terjadi.Tarji segera mencari tahu lewat orang kepercayaan Pak Arya yang sudah bertahun tahun bekerja untuknya.
"Bagamaina kronologi kecelakaan itu terjadi,dari lokasi tidak ada bukti yang mengarah parahnya penyangga itu jatuh yang mengenai banyak orang, paling dua sampai tiga orang saja yang kena. "
"Slamet bersama satu teman di atas, menginjak kayu penopang ternyata kayu itu rapuh di bawah kebetulan banyak orang mengambil bahan yang kebetulan ada di bawahnya.. Terjadilah. "
"Apa tidak bisa menggindar jarak jatuh kayu itu agak tinggi loh!"
"Bapak gak percaya pada kami,kami di sana pun sudah berteriak... Tapi terlambat..mereka tertimpa kayu dan Bapak bisa lihat sendiri bagaimana kondisi mereka kan!"setengah berteriak lelaki itu tak terima seakan akan Damar menuduh mereka mengada ada.
"Pokoknya kami gak mau tahu, Bapak harus menanggung biaya semuanya,memberi keluarga mereka santunan untuk beberapa minggu ke depan sampai mereka kembali bekerja! "Damar sudah melihat,kayu penopang itu dua meter tapi ada 8 orang di bawahnya terkena, dan semua patah tulang, kayu itupun tidak begitu berat, ada apa semua ini?"Paman bisa cerita kenapa bisa terjadi semua itu,gimana kejadian sebenarnya?"Tarji bertanya pada Pak Amar orang kepercayaan Pak Arya, yang sering di bantu soal keuangan dua anaknya bisa lulus kuliah juga berkat Pak Arya.
"Nak...Bapak tidak melihat sendiri tapi desas desusnya hanya 4 orang yang sedikit parah, tapi..."
"Tapiii...ada apa Paman?Katakan sebenarnya!"Tarji melihat kecemasan di raut wajahnya.
Perlahan Pak Amar menceritakan,beberapa hari sebelum kejadian datang seorang wanita dan lelaki berbincang dengan Slamet kepala tukang, tak sengaja dia mendengar buat mereka terlihat seperti kecelakaan minta tanggungjawabnya,jika tidak laporkan saja aku akan memberimu tambahan sesuai yang kau inginkan buat Han banyak mengeluarkan uang untuk kejadian ini!
Degg...siapa orang itu?Apa Dewi dan Riyanto juga ada di balik semua ini?
Atau orang lain, ternyata Han punya banyak musuh, Ya Allah semoga Ayah kuat jika mendengar berita ini.
"Paman tahu siapa mereka?Atau ciri cirinya? "
"Wanita itu cantik potongan rambutnya sebahu, pakaiannya seksi gitu dan lelaki itu tinggi besar. "
Sitaaa ....apa dia wanita itu? Lelaki itu siapa dia? Aku harus cari tahu.Mau tak mau Han mengabulkan permintaan mereka semua,Tarji menawarkan bantuan sedikit uang tabungannya bisa untuk mengurangi bebannya,tegas dia tolak.Harga dirinya yang tinggi membuatnya langsung menolak meski Han berpikir keras untuk itu.
"Tooo...aku butuh bantuanmu!"
"Apa yang bisa kubantu Han?"
Sekilas Han bercerita tentang kecelakaan kerja di pembangunan gudang barunya,dia butuh uang banyak untuk menyelesaikannya.Sementara ini dia ada uang pembangunan untuk menyelesaikannya.
"Aset mana yang mau kau jual lagi Han!Kamu yakin untuk menjualnya, sayang Han. Berpikir lagi mungkin ada jalan lain Han."
"Gak ada To...segera hubungi aku ya! "
Seto kasihan pada sahabatnya itu,Han sangat baik padanya, sekarang dia jarang ikut dengannya karena sudah bekerja ikut usaha pamannya sendiri yang lebih dekat rumah, Seto memutuskan untuk berhenti ke sana kemari menuruti kesenangan Han.Seto harus mengubah cara hidupnya, dia harus menata masa depannya semua ini berkat Ilham, pertemuannya dengan Ilham membawa banyak perubahan cara berpikir, bersikapnya juga lebih baik."Ham..bos mu gak beli lahan atau bangunan gitu,mungkin untuk usaha?"
"Kenapa Tok...ada penjual ...murah gak? "
"Wah...kalau itu harga standart aja ya, punya sahabatku lagi butuh untuk biaya berobat. "
"Lihat lokasi dululah,tapi ini carinya yang bisa untuk bangun perumahan sekalian, luas lahannya? "
"Lumayan sih....tapi kalau perumahan gak masuk paling 10 rumah aja ukuran sedang lah."
"Ok..makasih infonya, segera ku kabari nanti ya...oh ya sibuk kerja ya la gak ngopi bareng. "
"Bolehlah, kapan beri kabar ya mungkin bisa ngobrol enak gitu Ham,ok kutunggu kabarnya. "
Seto menawarkan pada pamannya, tetapi pamannya tak punya dana sebesar itu untuk membelinya."Mbak.....ini ada permintaan dari TK buat desain rumah tipe modern ukuran vvip,ada kolam renang, taman bermain, kebun samping rumah dan kamar mandi dalam semua, 4 kamar... 2 lantai Mbak."
"Kapan tenggang waktunya? "
"Sebulan Mbak."
"In Syaa Allah, Mbak usahakan tapi kamu sering ke sini ya, biar bantu jaga Raja,Rega sudah bisa kan handle yang di rumah?"
"Siap bos!"Ara membungkukkan tubuhnya, dia tahu kakaknya berusaha menjaga kesehatannya setelah keluar rumah sakit, dia benar benar tidak mau merepotkan saudara dan yang lainnya.
"Mbak...kapan kapan ayo kita jalan jalan ke taman gitu, Raja pasti senang Mbak."
"Hem...kamu yang senang Dek,mana mungkin Raja senang kan belum bisa jalan. "Tati tertawa sambil menghadap laptopnya.
"Ya... Kalau gitu nunggu imut bisa jalan. "
"Mbak....!"
"Boleh tahu gak?"
"Apa Dek?"
"Mas Kris itu siapa? "Tari menoleh kr arahnya, kenapa Ara memanggilnya Mas...
"Maksudnya?"
"Maaf mbak...tanya saja? "
"Tapi kenapa tiba tiba tanya soal dia,kamu ketemu dengannya?"
Ara lupa kalau kakaknya tidak tahu kalau Kris sudah menemuinya dan Raja ketika dia sakit.
"Mbak lupa ya?"
"Araaaa....sudah ah, tuh Raja bangun kan jadinya, tanggung jawab. Lihat dia menatapmu....eleh... Eleh...putra Bunda... Ante ya berisik.. Hem...biar di hukum antenya... Ayooo ante gendong aku!"sambil mendekati Raja di tutup laptopnya, di cium kening Raja.
"Sini...sini...memang waktunya bangun ya.. Bukan ante yang bangunin kan..sini ganteng!"Ara bisa terus bicara kalau sudah bersama Raja. Dia sangat betah, tapi Raja menangis... Tari mengambilnya dari Ara.
"Dia haus baru bangun, tapi waktunya maem... Tolong ambilkan ya, minta ke Bulik. Makasih ante...aku lapar.... "Ara berdiri dan mencubit pipinya dengan gemas.Han terlihat kusut ketika pulang, hampir setiap hari wajahnya terlihat cemas.Tari berusaha bertanya, tapi Han hanya diam. Satu yang di lakukan Han melampiaskannya pada Tari.
"Mas....bisa cerita ke aku, mungkin bisa bantu. "
"Sudahlah...tidurkan dia,aku bisa lupa kalau... "Tari tahu apa yang di maksud.
Han berkata agak lembut,meskipun tidak sikapnya.Tari terlalu terbiasa dengan perilakunya tidak masalah baginya.Drtttttt....pesan dari Deni,mau jual asetmu minta berapa kubeli... besok ketemu di tempat biasa ya.
Deg....kenapa Deni tahu, siapa yang sudah menawarkan padanya.
Tidak ada yang mau beli darimu,kecuali aku... Ingat itu!
Kenapa Deni bicara seperti itu apa maksudnya?
"Assalamualaikum...apa maksudmu Den!"Han langsung menelponnya di tengah malam.
"Yah...hanya aku yang mau beli, coba saja tawarkan ke orang lain. Harga sesuai hargaku atau kamu tidak bisa melanjutkan membangun gudangmu itu!"
"Gila kamu... Aku punya pembeli, tidak hanya kamu!"
"Lihat saja, dalam dua hari semua akan jadi milikku ku pastikan itu!"klekkk....Deni menutup telponya tanpa persetujuan Han,awas kau Den..."Han...kita kena tuntutan dari pekerja yang kecelakaan! "
"Maksudmu?"
"Mereka menuntut minta tambahan perawatan, ternyata kecelakaan itu membuat sebagian dari mereka hilang ingatan, kamu harus membiayai keluarganya sampai pulih kembali jika tidak kamu di tuntut Han!"Damar berapi api menyampaikan berita itu,mereka sudah menyewa pengacara siap menuntut Han, Damar tak habis pikir kenapa begitu mudahnya mereka mutar balikkan fakta.
"Makasih Pak,sudah menanggung biaya rumah sakit ini,jangan lupa biaya mereka selama belum pulih jadi tanggung jawab Bapak ,mereka sudah boleh pulang dan akan sembuh dalam beberapa hari."
"Syukurlah,bisa kerja lagi kalau sudah sehat...uangnya segera di kirim untuk biaya sehari hari semoga membantu."
Itu pernyataan kepala tukang ketika akan keluar dari rumah sakit, tapi kenapa tiba tiba ada tuntutan lain,hilang ingatan apa sebenarnya yang mereka rencanakan?
Han segera menghubungi pengacaranya untuk melawan mereka, Han merasa telah di permainkan dan dia tidak merasa bersalah dalam hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Hati Wanita
RomanceAwal pernikahan tanpa cinta,untuk melepas masa lajangnya yang penuh godaan, untuk melepaskan jerat hutang orang tua, tidak ada getaran di hati yang ada kewajiban seorang wanita yang sudah menikah saja, membuat luka seumur hidupnya tanpa bisa membuka...