Butuh waktu

23 2 0
                                    

Pertemuan Anang dan Tari membuat rasa bahagia bagi keluarga Anang ,Bu Shila tidak henti hentinya mengucap syukur hati kecilnya bilang Tari akan kembali ke rumah ini,itu yang selalu ada di hatinya entah suatu harapan atau hanya angan ...yang jelas pertemuan itu sangat membuat harapanya sakin besar akan  segera terwujud.Dengan wajah berbinar Bu Shila sampaikan keinginannya untuk ketemu Tari ,dia rindu padanya bayangan putri masa lalunya itu selalu lewat di benaknya setelah Anang bercerita ketemu dengannya.
"An...tolong antar Ibu ke sana ,apa dia tidak ingin ketemu Ibu?"
" Dia titip salam Bu ,dia juga bertanya tentang keadaan Ibu,tapi sekarang beda keadaannya ...Ibu tahu kan maksudnya?"
" Kenapa gak di ajak ke sini ,bareng dengan keluarganya juga gak papa ...pasti dia tetap lembut  kan ?"
" Ibuuuuu......kok...jadi Ibu yang kepengin ketemu sama Riri...?"
" Kamu tahu An....ini yang Ibu simpan ,setiap malam Ibu hanya punya satu doa minta dia kembali ke sini sebagai istrimu,Ibu tahu kamu tidak mau nikah karena tidak bisa melupakannya kan...ngakuu...!"
Anang tersenyum,memang benar adanya dia tidak bisa melupakannya ,dia ingin Riri kembali dia hanya ingin berdua dengannya ,di sisa usianya dia ingin berbagi dengannya ,bercerita dengannya,beribadah bareng,melakukan kegiatan bersama ,dia ingin selalu melihatnya setiap dia membuka matanya,mart yang di bangunnya sudah cukup untuk membiayai segala kebutuhannya ,usaha yang sudah di rintisnya dengan campur tangan Riri sampai sekarang tetap berjalan ...jadi Anang hanya ingin satu...cinta Riri...

"Ja...!"Boleh aku main ke rumahmu ,aku belum sempet bicara dengan Tante Riri...aku ingin memohon padanya ,melamarnya untuk Ayah...kamu mau bantu kan?"
" Boleh banget adikku sayang!Kapan mau datang ,atau ku jemput biar aman ,aku pengin ketemu sama Om juga...tapi gimana dengan Om?"
Tata cerita kalau ayah dan nenek ternyata sangat ingin Tante Riri di sini menjadi bagian dari keluarganya ,Tata bahagia jika ayah bahagia,setelah pertemuan itu ayahnya sering melihat foto foto Tante ,dia terlihat bahagia ada senyum di setiap harinya,seperti orang jatuh cinta,meski cinta yang pernah di rasakan lama lama hilang karena Raja menginginkannya sebagai sahabat saja.

"Bun...mumpung aku masih nunggu panggilan ,aku pengin main ke tempat Om Anang !"Tari tampak terkejut ,kenapa harus ke sana?
"Bunda gak usah terkejut,aku sama Tata kan sudah lama jadi sahabat  sekarang aku ingin dia jadi adikku,ku mohon Bun...terima Om ...cintanya pada Bunda tidak berkurang sedikitpun...Tata bilang ,sekarang ayahnya tanpak lebih bahagia...oh...ya Bunda tidak ingin ketemu nenek?Dia pengin ketemu Bunda ?Katanya rindu,kenapa Bunda tidak mampir waktu itu?"Tari terbayang wajah Ibu Shila yang sangat sayang padanya ,dia sudah menganggapnya sebagai putrinya,tapi hatinya masih ragu... apa pantas tiba tiba dia datang ke sana ...apa aku masih bisa melayaninya di usiaku seperti ini ,aku takut tidak bisa membahagiakannya ,meski sekarang hatinya punya rasa yang belum pernah di rasakannya ketika pertama bertemu Anang.
"Apa yang Bunda ragukan lagi ,kami semua setuju Bund ,Om Anang sudah berpuluh tahun menunggu ...Bunda tega membiarkannya begitu kumohon!"Raja bersimpuh di kakinya,dia menciumi kaki itu tanpa rasa risih dia sering melakukannya ketika dia meminta sesuatu dan pada akhirnya Bundanya mengabulkan permintaannya ,seperti ketika dia ingin kuliah di luar kota memilih gelar dr. untuk mewujudkan impiannya meski berat hati ,Bundanya meluluskannya.
"Bangun sayang....Bunda butuh waktu ,Bunda minta petunjuk pada Allah Sang Maha Penetap ,semoga pilihan Nya itu terbaik untuk Bunda ."
"Aamiin....!"Raja bangkit dan memeluk Bundanya dengan penuh sayang,Tari masih ragu antara takut tidak bisa membuatnya bahagia dan takut di perlakukan sama ketika dengan Han,dia sangat trauma bayangan ketakutan itu selalu hadir setiap ada yang menyuruhnya menikah,tapi bukankah dia tahu betapa Anang sudah menjaganya dulu dan dia pun bertahan berpuluh tahun karena cintanya padaku!

Kedatangan Raja ke rumah Anang membuat Ibu Shila bahagia ,dia baru memperhatikan wajah tampannya ,tingkah dan tatapan itu mirip dengan Riri ...kata katanya pun mirip,sungguh dia baru menyadarinya secara refleks dia memeluknya ,membuat Raja sedikit terkejut di perlakukan seperti Bundanya memeluknya ketika bertemu,ada rasa nyaman dari pelukan itu rasa kasih yang lama mungkin tidak di rasakan Ibu Shila.
"Maaf...nenek kangen pada Bundamu,kamu yang jadi sasarannya...ha...ha...ha..."Anang tertawa melihat Ibunya begitu antusias melihat kedatangannya.
Tata menggodanya ,dengan berseloroh ada calon cucu baru ...yang lama di cuekin...Ibu Shila mendekatinya dan memeluk Tata sama perlakuannya seperti memeluk Raja.
Berempat mereka terlihat bahagia,Anang merasakan suasana hangat seperti ketika Riri ada di sini,Raja bisa membuat mereka semua tertawa...persis seperti Riri.
"Ayo...ikut nenek,Ta...tolong bilang bibi siapkan makanan ...kita makan bersama ,besok kamu baru berangkat ke calon Ibumu ya!"sembari menggandeng Raja ,diapun mengajaknya ke kamar Bundanya,yang sampai saat ini tetap rapi ,Tata tidak mau menempatinya setelah tahu cerita neneknya dia tetap ingin menjaga perasaan ayahnya .

"Dulu...ini kamar Bundamu itu ,di sinilah terakhir kalinya dia tinggal ,dan pergi tanpa pamit,membuat sebuah pertanyaan besar untuk nenek.Lihat bajunya masih tersimpan rapi sekali ,ini buku tabungannya yang tidak pernah di ambilnya ,ini hp yang di belikan Om mu waktu itu,ini kunci mobil dan ini foto- fotonya ....buka...lihatlah!"nenek memperlihatkan semua benda masa lalu Bundanya ,di lihat Bundanya memang sangat cantik,putih kulitnya rambut yang di kepang menjadi ciri khasnya ,memakai pakaian longgar ...hem...begitu banyak foto itu tersimpan di sini,ada foto Om Anang dengan tatapan yang sama ...dia masih melihatnya meski usianya kini sudah jauh beda ...sungguh beruntung Bundanya memiliki cinta sebesar itu ,Ya Allah bukalah pintu hati Bundaku ...beri beliau kebahagiaan setelah sekian lama menahan semua lukanya sendirian ,ijinkan Om Anang mengisi ruang hatinya yang selama ini luka ...Aamiin,tak terasa dia menitikkan air mata bahagia dan pengharapan.
"Masihkah kau ragu?"Raja menggeleng ,di peluk nenek di depannya seperti pelukan untuk Bundanya,entahlah dia merasa sudah dekat dengannya meski baru beberapa jam yang lalu bertemu.
" Nenek sangat sedih setiap melihatnya termangu di sini ,dia tidak membuka foto atau melihat barang barang Bundamu ,dia hanya diam menatap tempat tidur ini...dengan segala harapannya,dia tidak pernah cerita tentang hatinya pada nenek ,tapi seorang ibu pasti merasakan duka hatinya tanpa bicara ,dia berusaha menahan semua itu dengan merawat Tata sendirian ,sejak bayi dia sendiri yang merawatnya tanpa pembantu ...kamu tahu kerjapun Tata kecil selalu di ajaknya ,tak sedetikpun dia meninggalkannya ...nenek tahu hatinya sangat merindukan Riri ...tapi nenek bisa apa ,dari Dewa nenek tahu kalau Ririnya itu sudah menikah sehingga diapun mengubur dalam dalam keinginannya ....sekarang ...Riri sendiri ,tidak ada alasan lagi...nenek tidak mau melepaskannya ,meskipun nenek harus bersimpuh di depan Ririnya...nenek mau dia jadi putri nenek seperti dulu dan jadi istri putra ibu...kumohon...bantu bujuk dia ...berjanjilah demi nenek ,di ujung usia nenek ...satu ingin nenek melihat mereka berdua bersatu ,jadi nenek akan pergi dengan tenang....."nenek menangis tersedu sedan ,Raja tidak tahan melihatnya diapun memeluknya sangat erat.
"Raja janji nek ,Bunda akan jadi putri nenek lagi,karena Raja juga ingin melihatnya bahagia...Raja janji!"

Anang melihat keduanya dengan rasa haru ,Allah Maha Kuasa baru saja keduanya bertemu tapi ,serasa sudah bertahun saling mengenal apa ini artinya Ririku akan kembali,tetapkan dia untukku Ya Allah...Anang selalu meminta itu pada Nya setiap malam dalam setiap desah nafas hanya ada satu permintaan ,bisa bahagia bersamanya di ujung usianya.
"Aduh ..yang lagi bahagia...Ibu selalu begitu kalau ada yang baru yang lama di abaikan..hemm.."
"Masak seperti itu Om...?"
" Iyaa...dulu...Bundamu pertama kali ke sini ,hampir tiap waktu Om lihat nenek bersamanya ,Om di lupakan...ha....ha...ha..."
" Bukan begitu....Om mu bercanda ,kalian semua kesayangan Nenek ...Anang jangan mulai ya...!"
Anang memeluk Ibunya ,di cium keningnya dengan penuh sayang.
" Ayo kita sholat dulu ,terus makan ...oh ...ya Raja mau tidur di kamar mana ?Di sini juga boleh !"
"Tidak...Raja di kamar selain ini saja!"
" Kenapa...gak papa ini kamar Bundamu dulunya."
" Raja mau ini jadi kamar Bunda dan Om ."Aamiin...Anang mengaminkan perkataannya,mereka saling memandang lalu tersenyum dan bersiap untuk sholat bersama.Anang menggamit bahu putra Riri dengan penuh kasih sayang ,rasa itu sama seperti rasa sayangnya  pada Tata putrinya alangkah bahagianya  jika kami bisa bersama sama seperti ini.

Luka Hati WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang