Kedatangan Riyanto

14 1 0
                                    

Pernikahan Tarji dan Kris berlangsung dengan sederhana, selang dua hari pernikahan mereka di langsungkan,suatu yang kebetulan.
Raja bisa mendampingi dua lelaki penting dalam hidupnya itu, bersama Ara Raja hadir tanpa kedua orangtuanya.
"Om Aji...ganteng deh,aku juga mau seperti itu!"
"Terima kasih putra Om....ayo sini salim sama Ante...Raja juga ganteng kok!"Tarji memperlakukan Raja yang sudah kelas 2 SD seperti ketika bayi, di angkat tubuhnya di depan dadanya sembari di ayun ayun.
"Om...Raja sudah besar..."
"Oh ya,syukurlah...maaf Om lupa, ayo ikut Om."Yang melihat kedekatan mereka layaknya ayah dan anak tersenyum.Ara minta maaf mewakili kakaknya, tidak bisa datang. Tarji paham keadaan Tari,pasti Han yang tidak mau datang,sering Tarji datang pada Han tapi Han tidak senang melihat Tarji ada di rumahnya.

"Han...gimana kabarmu?"di jabat erat tangannya untuk menguatkan hatinya,sebagai orang terdekat dalam masa lalunya bagaimanapun keluarganya berhutang budi pada Pak Arya,sampai sekarangpun mereka tinggal di rumah peninggalan Pak Arya,sementara sampai Raja besar bisa menyerahkannya dia yang lebih berhak menempatinya.Tarji sudah membangun rumah kecilnya sendiri untuk keluarganya kelak kemudian hari, meski tidak sebesar peninggalan Pak Arya namun layaklah untuk di tinggali keluarga kecilnya.
"Apa pedulimu!"
"Han cobalah berubah cara pikirmu,itu akan membantu penyembuhanmu...berpikir positif apa yang kurang darimu Han, di saat seperti ini ada istri yang setia merawatmu dengan tulus,ada putramu yang baik meski kau menolaknya... Tolong Han buka hatimu."
"Oh....kau begitu tahu tentang keluargaku ya...pergi dari sini dan jangan pernah ke sini ,aku tidak butuh ceramahmu...pergi sana!"
"Ok maafkan aku,....kapan terapi lagi ku antar ya!"
"Tidak!"
"Oh ya aku tadi bawa makanan kesukaanmu,mau di makan?"Tarji berusaha terus untuk di terima Han.
Di tampar makanan yang di bawa Tarji,Tari dan Bulik yang melihat meneteskan air mata.... Entah terbuat dari apa hati Han begitu kerasnya, di saat seperti ini seharusnya dia sadar banyak yang peduli padanya, bagaimana bisa pulih jika hanya ada kemarahan darinya, itu yang membuat putus syaraf di otaknya karena kemarahan hanya akan membuat simpul syarafnya semakin banyak yang putus dan tidak bisa ter sambung lagi.
"Hannnn.....tenang aku ke sini untukmu,bukan memusuhimu.Kamu mau keluar melihat dunia luar,ayo ...biar tidak jenuh. Mau ke mana ku antar!"Tarji menawarkan diri,mungkin Han ingin melihat segarnya udara di luar rumah.
"Keluarrrrrr!"Tarji terhenyak, Han benar benar tidak mau menerimanya meskipun dia menawarkannya setiap kunjungannya.
Perlakuan Han pada orang orang yang mengunjunginya sama, mertuanya yang rutin datang tiap bulan pun tidak lepas dari kemarahannya,Damar ,Kris, Yoyok dan semua yang mengenal Pak Arya dan Tari berusaha memberinya semangat tapi Han kekeh pada ego dan dunianya sendiri.

"Assalamualaikum!Bundaaaaa....aku pulang!"Tari segera keluar untuk melihat kedatangan putranya,dia sangat senang banyak makanan yang di bawanya, dia juga membawa kado.
"Wa alaikumsalam...hem putra Bunda bahagia banget,ada apa? "Di gandeng putranya yang antusias ingin bicara.
"Ini kado dari Om Aji untuk Raja,ini makanan dari Ante cantik untuk bunda dan Ayah ...Om Aji ganteng Bun,Ante juga cantik...dulu Bunda juga begitu ya...Raja senang kata Ante cantik Raja punya Bunda baru. "
Ara tersenyum mendengar cerita Raja,istri Tarji bilang Raja punya Bunda baru sekarang boleh panggil Ante Bunda,tapi Raja bilang panggil Ante aja Raja hanya punya satu Bunda yaitu Bunda Tari yang baik dan cantik gak papa kan?Istri Tarji tersenyum mendengar jawaban Raja.
"Ayah di mana?"
"Di kamar sayang, mau apa? "
"Mungkin Ayah mau makan ini Bun."di ambilnya makanan itu, di letakkan di piring,Tari mendekatinya.
"Raja kan baru pulang, ganti dulu, sholat dulu biar Bunda yang bawa ke Ayah ya!"Tari tidak mau Raja kecewa,dia tahu Han tidak akan mau makan. Raja pun berlalu, mengikuti saran Bundanya.
"Mbak dapat salam dari istri Mas Tarji dia sangat cantik, kelihatannya sabar kayak Mbak...besok Mbak datang ke pernikahan Mas Kris kan?"Tari menggeleng.
"Ajak Raja ya Ra,salam padanya saja maaf Mbak tidak bisa beri apapun, bilang pada Kris doaku untuknya semoga jadi keluarga yang bahagia dunia akhirat Aamiin."Ara mengangguk, dia sudah tahu jawaban kakaknya tapi dia ingin tahu kenapa alasannya apa karena Han melarangnya.
"Apa Mas melarangnya?"
"Tidakkk....Masmu tidak ingin menjadi beban di sana, jadi Mbak putuskan untuk tidak datang menemaninya di rumah."Kamu bohong Mbak....pasti tidak boleh sama dia!
"Mbak...kalau aku nikah apa Mbak juga tidak datang ke pernikahanku?"
"Kamu juga mau nikah, syukurlah sudah waktunya kamu nikah, usiamu juga sudah dewasa kok.... tunggu apa lagi siapa dia Ra kenalkan pada Mbak!"Di pegang bahunya, di lihat dengan seksama wajah kakaknya yang semakin kurus, meskipun tersembunyi masih tersimpan kecantikannya,dia tidak pernah peduli pada dirinya hidupnya hanya untuk merawat keluarganya termasuk Han suaminya yang keras kepala itu.
"Mbak datang kan!"
"In Syaa Allah kalau adik Mbak yang cantik ini nikah Mbak datang,jangan kawatir katakan kapan? Kenalkan pada Mbak!"Ara memeluk kakak yang sudah mendampinginya selama ini, kakak yang selalu berkorban untuknya dan adik adiknya, di masa sulitnya menggantikan peran Han sebagai suami tak pernah sekalipun dia mengeluh pada Ara, tidak  sekalipun terlontar dari mulutnya untuk minta bantuan, kamu terlalu sabar Mbak terlalu baikkk....aku tahu lukamu begitu dalam tapi kamu pintar menyimpannya,terbuat dari apa hatimu.

Ara menceritakan tentang dokter Aditya Gumelar kekasih hatinya yang akan segera melamarnya bulan depan.
"Syukurlah Ra,kamu cerita kan untuk mengijinkanmu mengurus adik adik sampai lulus kuliah dan tetap menjaga Ibu? "
"Iya Mbak,Mas Adi sering ke rumah kok dua bulan sekali pas libur, jangan kuatir orang tua Mas Adi juga bisa nerima, jauh sebelum itu aku sudah cerita bagaimana tentang keluarga kita dan mereka tidak masalah, mereka senang aku masih mau bertanggungjawab pada keluargaku,itu yang membuatku menerimanya."
Alhamdulillah akhirnya adiknya akan menikah, terima kasih Ya Allah Engkau beri dia jodoh yang baik, berikan mereka kebahagiaan sejati dalam berkeluarga... Tidak sepertiku...hatinya perih ada rasa pedih jika dia mengingatnya.
"Bunda...ada tamu!"
"Siapa?"Tari dan Ara saling berpandangan, keduanya sama sama keluar untuk melihatnya.
Di ruang tamu terlihat lelaki dengan pakaian yang tampak lusuh,sepertinya aku pernah melihatnya tapi di mana ya?
"Cari siapa?" Tari bertanya padanya.
"Maafkan aku... Kamu Tari kan, istri Han?Mana Han...ketemukan aku dengannya!"lelaki itu bersimpuh di depannya,Tari mundur beberapa langkah apa hubungan dia dengan Han.
"Untuk apa kamu ke sini!"
"Hannnnn....maafkan aku...maafkan aku!"segera di peluk kaki Han yang duduk di kursi roda.
"Aku bersalah padamu Han, aku tak punya keberanian untuk menemuimu,hari ini aku datang menguatkan hati menemuimu..untuk minta maaf... Tolong maafkan aku!"
"Tidak!Kamu sudah terlalu jahat padaku!Pergiiiiii!"Han mendorong kursi rodanya meninggalkan lelaki itu,lelaki itu bersikukuh menahan Han, Tari tahu Han keras kepala tidak mungkin dia terima lelaki itu Ara di minta untuk menghentikannya, Tari membantu Han ke kamar.

Lelaki itu Riyanto, sahabatnya. Dari pengakuannya, Tari baru tahu kebangkrutan usaha Han adalah ulahnya untuk membalas dendam Dewi, setelah bertahun tahun dia turuti kemauan Dewi sekarang Dewi meninggalkanya tanpa kata,Riyanto  terluka dan merasa bersalah pada Han, hidupnya terkatung katung dia tidak punya pekerjaan tetap,dia malu minta bantuan sahabat sahabatnya karena kebodohan cintanya pada Dewi dia rela menjadi budak Dewi, melakukan kejahatan pada Han sahabatnya,menjatuhkan usaha sampai tak tersisa dan sekarang Dewi pergi entah ke mana setelah semua pengorbanan Riyanto.

"Sudahlah...saat ini mungkin Mas Han tidak memaafkanmu, tapi datanglah jika suatu saat dia sudah bisa memaafkan itu penting untukmu, karena tanpa maafnya aku tahu kamu tidak akan hidup tenang."
"Maafkan aku Tar...sudah membuatnya susah, bujuk dia untuk mau memaafkan aku."
"Yang penting kamu sudah punya itikad baik,kamu sudah menyadari semua kesalahanmu meski terlambat mohon ampunlah pada Allah kembalilah padanya."
"Terima kasih....aku pamit,sekali lagi maafkan aku!"Tari mengangguk di dampingi Ara dia melepas kepergian sahabat masa lalu Han, itulah manusia setelah semua hancur dia akan sadar tapi kenapa suamiku tidak bisa seperti itu?
"Tunggu!"Tari memberikan beberapa lembar uang di berikan pada Ara, untuk di berikan pada Riyanto. Melihat keadaannya yang lusuh, Tari yakin dia sangat butuh sedikit uang,Riyanto menolaknya tapi setelah di paksa oleh Ara Riyanto menerimanya dengan linangan air mata, berkali kali di usap air matanya tanda terharu atas kebaikan Tari.

Luka Hati WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang