AFDS - 5. Gagal Bolos

336K 35K 4.9K
                                    

Senyum Senja mengembang saat mendapati Guntur sudah berada di depan rumahnya. Pacarnya itu sedang duduk di atas jok motor sembari memainkan ponsel. Menjemput dan mengantar Senja mungkin sudah menjadi kegiatan rutin Guntur selama sebulan ini.

Senja berdehem untuk menyadarkan pacarnya akan kehadirannya. Guntur pun mendongak. Dia tersenyum melihat Senja yang selalu terlihat cantik setiap harinya.

“Ayo!” ajak Senja.

Guntur mengangguk lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dia memasangkan Senja helm sembari menatap mata Senja dengan tersenyum. Senja yang ditatap seperti itu dengan jarak dekat pun menjadi salah tingkah.

“Jangan dilihatin kayak gitu! Aku malu!” protes Senja dengan cemberut.

Guntur terkekeh mendengar rengekannya. Senja terlihat imut saat cemberut seperti itu hingga Guntur tidak bisa menahan tangannya sendiri untuk tidak mencubit pipi pacarnya yang bulat itu.

“Aw! Kok malah dicubit? Aduin Mama nih mumpung masih di depan rumah!” ancam Senja membuat tawa Guntur semakin keras.

“Salah sendiri, kenapa selalu bikin aku gemes!”

“Berangkat gak, nih?”

Guntur menghentikan tawanya dan mulai menaiki motornya. Senja pun naik ke jok bagian belakang.

Motor Guntur mulai berjalan saat Senja sudah duduk manis di belakang. Tangan cewek itu pun sudah melingkar manis di perut Guntur.

Saat di atas motor seperti ini, Senja lebih memilih diam dari pada mengajak Guntur berbicara karena telinganya selalu budeg mendadak apalagi saat memakai helm. Suara mesin kendaraan ditambah angin yang berlawanan arah membuat suaranya terdengar tidak jelas dan berakibat mendapat label tuli lewat jalur VVIP.

Mata Senja tidak sengaja menangkap beberapa cowok yang sedang berkumpul di depan warung dekat sekolah. Dia tidak akan peduli kalau tidak melihat ada Fajar diantara cowok-cowok itu. Fajar baru saja mendapat peringatan dari guru BK kemarin, tapi sekarang dia sudah berniat bolos lagi. Sebagai tetangga sekaligus sekretaris yang baik, Senja tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

By, berhenti!” pinta Senja dengan suara sedikit keras agar Guntur bisa mendengar suaranya dengan jelas. Tangannya pun ikut menepuk-nepuk bahu Guntur agar cowok itu cepat menghentikan motornya.

“Ada apa, Hon?” tanya Guntur dengan sedikit menoleh ke belakang.

“Udah, buruan hentiin motornya!”

Guntur pun menghentikan motornya sesuai dengan permintaan pacarnya. Tanpa dia duga, Senja langsung turun dari motor dan melepas helmnya.

“Hey, ada apa, Hon? Kamu marah sama aku?” tanya Guntur bingung sekaligus panik karena Senja tiba-tiba turun dari motornya.

“Aku ada urusan sebentar. Kamu duluan aja!”

“Urusan apa?”

“Kamu lihat warung di seberang jalan itu!” tunjuk Senja. Mata Guntur pun mengikuti arah yang ditunjuk Senja. Terlihat anak Black Eagle sedang berkumpul di depan warung itu.

“Kamu gak usah ikut campur urusan mereka, Hon! Ayo naik lagi!”

Senja menggeleng. Tangannya terulur untuk menyerahkan helmnya pada Guntur.

“Bu Feni nyuruh aku ngawasin Fajar, jadi aku harus kesana buat gagalin acara bolos dia. Kamu duluan aja! Aku nanti berangkat bareng mereka,” ucap Senja seolah yakin kalau Fajar akan menuruti ucapannya.

“Tapi-”

“Aku gapapa, By,” potong Senja meyakinkan.

Guntur pun mengangguk. Dengan setengah hati, dia mulai menjalankan motornya meninggalkan Senja.

Antara Fajar Dan Senja [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang