AFDS - 52. PJ

252K 28K 5.9K
                                    

Senja memandangi layar ponselnya dengan tatapan kagum. Layar itu menampilkan sebuah drama Korea yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun, aktor yang sangat dikagumi oleh Senja setelah Lee Min Ho. Alasannya, tentu saja karena mereka tampan. Sesimple itu untuk menyukai seorang artis bagi Senja.

Guru pengajar sedang ke ruang guru setelah memberikan tugas. Kesempatan itu dipakai sebaik-baiknya oleh penghuni kelas 11 IPA 3 untuk menjernihkan otak setelah memandang papan dan tulisan berjam-jam. Andai papan itu berbentuk wajah Kim Soo Hyun, pasti Senja tidak akan bosan memperhatikannya. Sepertinya, sekolah harus membuat inovasi baru agar murid-muridnya tidak bosan belajar dengan menempelkan wajah-wajah manusia tampan di setiap sampul buku dan papan tulis.

Adegan-adegan romantis yang muncul di layar membuat jiwa bucin Senja berkobar. Dia ingin menonton drama Korea itu bersama Fajar, tapi cowok itu sedang bermain sendiri dengan Vano. Terkadang, Senja merasa lebih cemburu dengan Vano dari pada dengan Immah. Cowok itu sudah seperti ekor Fajar yang mengikuti kemanapun Fajar pergi.

Mata Senja melirik mereka sekilas lalu mendengus. Dia memilih menonton drama Korea-nya kembali. Wajah Kim Soo Hyun lebih enak dipandang dari pada wajah Fajar yang masih ada bekas lukanya.

“JA, LO HARUS LIHAT INI, JA! GILA, BANG SAT GANTENG BANGET!” teriak Vinka dengan berlari memasuki kelas. Di belakangnya, Fifi sedang geleng-geleng kepala melihat tingkah Vinka.

Keyla yang sedang bermain subway surf sampai terpecah konsentrasinya. Dia menatap Vinka kesal. Karena Vinka, Keyla jadi harus tertabrak kereta. Keyla salah skill, di saat dia seharusnya menghindar, dia malah melompat.

“Heh! Lo itu udah punya Fergie. Masih aja muji-muji cowok lain,” ucap Keyla mengingatkan.

“Mau gimana lagi, Bang Sat lebih ganteng dari Fergie,” balas Vinka tanpa merasa bersalah sama sekali.

“Buset!”

“Ayo, Ja, sambil cuci mata! Gue yakin lo langsung kesemsem lihat Bang Sat main basket.”

Vinka terlihat sangat antusias. Belum sempat Senja menjawabnya, dia sudah berlari kembali keluar kelas untuk melihat Satria yang sedang bermain basket.

Senja beranjak dan meninggalkan Kim Soo Hyun begitu saja. Bukan karena dia ingin melihat Satria, tapi karena dia penasaran dengan ucapan Vinka.

Deheman seseorang dari pojok kelas membuat Senja berhenti melakukan pergerakan. Dia menoleh ke sumber suara. Disana, Fajar sedang meliriknya dengan tajam membuat Senja menelan air liurnya susah payah. Dia lupa jika sekarang ada mata elang yang akan selalu mengawasi pergerakannya.

Senja memilih jalur aman. Dia kembali duduk dan mengabaikan teriakan Vinka dari luar kelas.

“Gue mantengin Kim Soo Hyun aja, Vin. Lebih aman,” Senja mengecilkan suaranya di dua kata terakhirnya.

Di bangku pojok, Vano sedang terkekeh melihat tingkah Fajar. Tentu saja dia melihat apa yang baru saja Fajar lakukan sampai membuat Senja membatalkan niatnya.

“Gak usah cemburu, Bro. Lo gak berhak,” bisik Vano.

“Kata siapa?” balas Fajar tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

Balasan Fajar itu membuat otak Vano yang biasanya bodoh sekarang bisa mencerna sesuatu dengan cepat. Wajahnya terlihat antusias menatap Fajar yang bahkan tidak mau meliriknya. Sudah biasa Vano diabaikan oleh Fajar, tapi kali ini dia tidak akan membiarkan Fajar mengabaikannya sebelum menjawab pertanyaannya.

“Maksudnya, Senja udah lo tembak, Bro?”

Fajar hanya menggumam saja tanpa berniat menatap wajah antusias Vano.

Antara Fajar Dan Senja [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang