AFDS - 66. Ngidam

231K 27.2K 3.7K
                                    

Jari Senja menggulir layar yang menampilkan konten-konten youtube. Mencari konten menarik untuk menemaninya yang sedang gabut. Dia juga sudah menonton konten youtube Vano. Apa yang dikatakan cowok itu ternyata benar, kontennya berisi pujian untuk masakan mamanya meskipun ekspresinya menunjukkan yang sebaliknya.

“Ayamnya enak banget! Mo meninggoy...”

“Rasa sayurnya pas.”

“Sambelnya pedes kayak mulut tetangga.”

“Sayangnya, ada yang kurang. Nasinya kurang banyak.”

Begitulah komentar Vano untuk masakan mamanya. Senja sampai geleng-geleng kepala dan beberapa kali tertawa saat menonton video Vano. Memang tidak mendidik, tapi cukup menghibur. Itulah yang dicari Senja saat ini. Dia ingin mencari hiburan dan sedang tidak ingin menonton konten berat.

Melihat wajah malu-malu Vano, cara bicaranya yang belum lancar, dan sikap salah tingkahnya di depan kamera mampu mengocok perut Senja. Wajar saja karena itu video pertamanya di youtube. Yang memberi komentar pun hanya teman-temannya saja. Komentarnya tidak jauh dari ledekan dan permintaan aneh-aneh untuk konten Vano selanjutnya. Ada yang meminta Vano nge-prank Pak Kadir sampai ada yang meminta Vano collab dengan Bu Rina untuk membahas soal-soal ujian yang akan keluar saat semester. Konten seperti itu lebih terdengar seperti mencari mati dari pada mencari adsense.

Senja tidak ikut berkomentar. Dia hanya menyukai videonya saja sebagai bentuk dukungan agar youtube Vano bisa berkembang. Syukur-syukur dia nanti bisa menjadi youtuber sekelas Raditya Dika. Awas saja kalau Vano kupret lupa teman saat dirinya sudah terkenal. Akan Senja dislike semua videonya dan unsubscribe youtube-nya.

Setelah menggulir layar cukup lama, Senja memilih menonton konten “A Day in My Life” saja dengan pengambilan gambar yang aesthetic. Entah kenapa dia suka melihat orang-orang melakukan kegiatan mereka. Sebagai orang yang lebih suka rebahan saat tidak ada kewajiban yang harus dikerjakan, Senja merasa kagum pada orang-orang itu karena bisa melakukan banyak kegiatan dalam satu hari.

Layar ponsel Senja menampilkan seorang youtuber yang sedang meminum boba sembari menonton netflix. Tanpa sadar, Senja menelan air liurnya sendiri. Dia menatap boba itu dengan mupeng. Sayangnya, dia sedang malas kemana-mana apalagi kalau harus antri panjang.

Senja segera keluar dari aplikasi youtube saat otaknya terpikir sesuatu. Senyum miring tercetak di bibirnya. Dia akan membuat Fajar berguna sebagai pacar.

Senja sebenarnya heran, kemana perginya Fajar karena sedari tadi tidak ada pesan dari cowok itu yang muncul di ponselnya. Dia menduga, pasti sekarang Fajar sedang nongkrong dengan teman-temannya. Bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang tidak berguna.

Andai Senja tahu...

Di basecamp Black Eagle, Fajar dan kedua temannya sedang mengerjakan remidi yang diberikan Bu Rina. Mereka langsung mengerjakannya setelah makan malam karena tugasnya memang sangat banyak. Kalau mereka tunda, mereka tidak yakin akan selesai esok hari karena remidi itu harus dikumpulkan pagi-pagi sekali.

Fajar memang terkenal sebagai siswa bandel dan hobi bolos, tapi dia masih mau mengerjakan tugas. Bukan karena berharap mendapat nilai bagus, tapi lebih ke bentuk penghormatannya pada guru.

Fajar, Ardian, dan Vano saling menunjukkan skill mereka dalam menulis cepat. Sesekali mereka saling melirik untuk mengetahui sampai mana tulisan teman-temannya. Jika tertinggal jauh, mereka akan panik dan berusaha mengejar. Untung saja yang mereka tulis adalah angka-angka. Coba kalau kalimat, bisa-bisa tulisan mereka tidak berbeda jauh dengan ceker ayam. Apalagi Vano, dia mempunyai jiwa dokter dalam tulisannya.

Antara Fajar Dan Senja [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang