AFDS - 9. Pengkhianatan Guntur

290K 32K 5K
                                    

Jam menunjukkan pukul 20.05. Senja baru saja menyelesaikan tugasnya yang harus dikumpulkan besok. Sekarang dia bersantai sembari membaca novel ditemani segelas susu dan kue kering.

Suara notifikasi dari ponselnya membuat Senja mengalihkan pandangannya ke ponsel yang terletak di atas meja. Dia mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan. Terlihat nama Vinka yang muncul di bilah notifikasi. Senja menduga kalau Vinka bertanya soal tugas, tapi dugaannya ternyata salah karena Vinka mengirim sebuah foto. Karena merasa penasaran, Senja pun membuka pesan Vinka. Detak jantungnya serasa berhenti saat menatap foto yang baru saja dikirim Vinka. Hatinya hancur, bahkan badannya terasa lemas sekarang. Dalam foto itu terlihat Guntur yang sedang merangkul pundak seorang perempuan yang tidak Senja kenali. Sebenarnya itu bukan foto, tapi hasil screenshot postingan instagram dari cewek yang berada dalam foto itu. Caption yang diberikan pada postingan itu semakin membuat hati Senja sakit. “Lelakiku” ditambah dengan gambar hati berwarna hijau. Hijau adalah warna kesukaan Guntur. Cewek itu juga menandai Guntur dan Guntur pun sudah menyukai postingan itu. Kepala Senja langsung pusing setelah mendapat serangan mendadak yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Membayangkan Guntur yang sangat menyayanginya itu bisa selingkuh rasanya tidak mungkin.

Vinka Natalia : Gue gak sengaja nemu itu di explore. Lo jangan mikir macem-macem dulu, pastiin kebenarannya!

Tanpa konfirmasi dari Guntur pun Senja sudah yakin kalau cewek yang ada di foto itu memang ada hubungan dengan Guntur. Buktinya, Guntur menyukai postingan itu tanpa protes dengan caption yang diberikan cewek itu.

Vinka Natalia : Apa perlu gue kesana?

Senja Arsyana : Gak perlu! Gue bisa nyelesaiin ini sendiri.

Vinka Natalia : Keep strong, baby! <3

Senja menguatkan hatinya terlebih dahulu lalu mencoba menghubungi Guntur. Guntur tadi bilang kalau dia sedang mengerjakan proposal. Terakhir kali mereka chatting tadi setelah maghrib.

Hallo, Hon!” sapa Guntur setelah telepon tersambung.

“Siapa Adira?” tanya Senja to the point. Dia tidak suka berbelit-belit dalam menghadapi masalah. Kalau bisa, dia ingin masalahnya selesai secepat mungkin.

“Ngg... Itu... Dia-”

“Pacar kamu, kan? Jujur aja! Aku makin marah kalau kamu masih berusaha bohong,” ancam Senja.

Terdengar helaan nafas dari Guntur. “Iya, dia pacar aku. Tapi, kamu jangan marah dulu, Hon! Dia cuma aku jadiin pelampiasan aja. Aku sayangnya cuma sama kamu. Aku pacaran sama dia karena kamu gak pernah bisa aku ajak keluar bareng temen-temen aku, jadi aku ajak dia-”

“Stop! Udah cukup penjelasannya! Intinya kamu selingkuh. Aku udah gak peduli lagi alesannya. Sekarang, hubungan kita berakhir. Kamu bebas mau deket sama siapapun.”

“Jangan ngomong gitu, Hon! Maaf, aku-”

Senja memutuskan panggilan secara sepihak. Dia sudah muak mendengar rangkaian alasan yang diberikan Guntur. Apapun alasannya, perselingkuhan tetap tidak bisa dimaafkan. Senja bukan perempuan di sinetron indosiar yang bisa tabah dan mudah memaafkan saat diselingkuhi. Andai ini di sinetron, pasti lagu “ku menangis” sedang diputar sekarang.

Pesan Guntur terus masuk ke ponsel Senja. Senja pun memilih mensenyapkan ponselnya. Dia hanya melirik pesannya saja tanpa berniat membukanya.

Tidak lama setelah itu, Guntur menghubunginya lagi. Karena tidak mau kepalanya semakin pusing, Senja pun memblokir nomor mantannya itu lalu melempar ponselnya ke ranjang. Dia berniat menenangkan dirinya dahulu di balkon.

Antara Fajar Dan Senja [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang