9. Kerja Kelompok

36 7 0
                                    

Happy reading

****

Aku dan Rama terus berdebat hingga kedatangan seseorang membuat perdebatan kami terpotong.

TinTin

Aku melihat ke arah oknum yang membunyikan klakson motor. Aku familiar dengan motor itu. Beat berwarna merah putih. Seketika tubuhku menegang dan gemetar. Aku meneguk saliva berat.

"Dek.."

"Iya kak." Aku menatap kak Rahmat yang juga menatapku tajam. Dia masih diatas motor masih menggunakan jas hujan. Tatapan kak Rahmat bergeser ke arah Rama. Yang ditatap hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Kak Rahmat turun dari motornya lalu melepas jas hujan. Dia menghampiri kami berdua. Dia ikut duduk di antara aku dan Rama.

"Hay.. pasti ini kakaknya Rahma kan?" Rama menyapa kak Rahmat, sedangkan yang disapa hanya diam menatap Rama.

"Maaf kak. Tadi aku lupa mesan ojek online," ucapku menunduk.

"Nggak papa."

Huh.. kak Rahmat tidak marah? Kukira dia akan marah karena aku belum pulang dan berduaan dengan laki-laki. Aku menghembuskan nafas lega.

"Kalian ngapain?" Kak Rahmat sudah menjadi orang yang humble. Tidak seperti tadi yang mengeluarkan aura tegang.

"Kerja kelompok kak."

Kerja kelompok katanya?

"Oh.. kerja kelompok. Kenapa nggak di kelas?" tanya kak Rahmat yang kini menatap Rama.

"Tadi sekalian sholat ashar kak."

"Oh.. jadi itu alasannya." Kak Rahmat melirik ku.

"Yaudah terusin."

"Eh.. kak, kalau gue kerja kelompok di rumah Rahma, boleh nggak?"

Kak Rahmat tampak berpikir. Kuharap dia tidak mengizinkannya.

"Boleh."

What?!!

"Nggak, nggak boleh. Disini aja," ucapku sedikit berteriak.

"Kenapa sih? Di rumah lo kan enak, hangat, nggak dingin. Seragam lo juga basah lo nggak mau ganti baju?"

Aku melotot. Kenapa dia memerhatikan seragam ku. Untung seragam atasanku tertutup dengan kerudung, jadi tidak nerawang.

"Eh.. iya. Yaudah ayo pulang kak." Aku berdiri lalu mengambil lengan kak Rahmat.

"Iya iya. Ayo."

****

Kini aku sudah berada di rumah. Rama tadi pulang dulu untuk ganti baju. Rama kusuruh membawa temannya.  Dan nanti malam habis isya, dia akan disini. Untuk kerja kelompok katanya.  Kerja kelompok apaan, cuma bagi grup kok kerja kelompok.

Tingtong

Ah.. itu pasti Rama. Aku membukakan pintu.

"ASSALAMU'ALAIKUM.."

"Astagfirullah.."

Aku kaget. Bagaimana tidak? Di terasku ini sudah ada sekumpulan anak remaja yang seperti demo pada tuan rumah. Mereka ini semua adalah semua anak yang ikut ekskul musik kelas sebelas. Ingat semua. Yang kukira ada sepuluh atau lebih.

"Hey.. dijawab dong salamnya kok malah istighfar," protes salah satu temanku, kalau tidak salah namanya Della.

"Waalaikumsalam."

"Kok kalian datang ke rumahku, ada apa?" tanyaku.

"KITA KAN MAU KERJA KELOMPOK.." jawabnya serentak. Ini pasti kerjaannya si Rama. Huh.. dimana dia?

Rahma & Rama (End, Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang