30. Kak Rahmat's Wedding

24 3 0
                                    

Assalamu'alaikum

Happy reading

*****

PTS udah usai. Dan besok adalah hari pernikahan kak Rahmat dan kak Ifah. Aku dibolehkan kak Rahmat untuk mengajak temanku ke nikahannya. Tentu saja aku mengundang Liana, Mela dan Bunga. Tetapi kak Rahmat bilang sekalian mengundang Rama.

"Jangan lupa loh besok datang," ucapku sambil memberikan undangan terakhir untuk Mela.

"Makasih, Rah."

"Iya… jangan lupa loh," ingatku kembali.

"Iya iya, Rah. Liana pasti datang," ucap Liana.

"Hmm… gini kalau belum ada pasangan, ke nikahan jadi tamu," ujar Mela dengan wajah melasnya.

"Eh… nggak, Mel." Tiba-tiba kak Ryza datang lalu disusul dengan dua temannya. "Kita besok bisa langsung nikah kok."

Mela mendekat ke arah ku. "Dasar jelangkung. Datang nggak diundang, pulang nggak diantar."

"Gue juga dapet undangan juga loh, Mel. Nih." Kak Ryza memamerkan undangan. "Tenang aja, Mel, besok kita pake baju kopelan. Nanti pulang sekolah kita langsung ke Mall."

"Ihh… nggak usah. Gue udah kopelan sama temen-temen gue kok. Ya nggak."

"Yups."

"Besok yang cowok-cowok di rumah gue aja," ujar kak Raihan menghentikan obrolan Mela-kak Ryza yang unfedah. "Lo juga, Ram."

"Loh gue kan diundang Rahma." Rama mengelak.

"Lo mau sendirian di rumah Rahma cowok sendiri nggak ada temannya?"

"Iya juga sih." Rama menggumam. "Rah, kalau gue minta undangan lagi boleh nggak?"

Aku membuka totebag. "Udah habis, Ram. Undangan terakhir buat Mela."

"Yah… gue mau ngajak Dimas biar ada temennya."

"Yaudah kalo gitu, Dimas gue undang aja. Pas sekali undangan gue masih satu."

"Percuma dong kalau Dimas ikut kamu, Kak. Rama jadi nggak ada temennya," balasku.

"Gimana kalau lo gue undang aja. Undangan dari Rahma balikin aja."

"Tapi ini amanah dari kak Rahmat, Kak."

Kak Raihan menggumam berfikir. Begitupun semuanya yang disana.

"Lebih baik Rama nggak usah diundang!"

Buk!

"Eee… si kampret kakel," ucap Rama.

"Emang yang salah apa dari gue?"

"Gue kan mau dateng kondangan juga. Bukan hanya elu yang mau dateng ke sana."

"Ya udah lo pake undangannya Raihan aja kalo mau dateng," cerocos kak Ryza.

"Udah ini ngapain sih malah debat," ucapku menengahi. "Rama besok tinggal ikut iring-iringan aku aja. Dimas ajak aja nggak apa-apa. Nanti aku bilang sama kak Rahmat. Gitu aja."

Rahma & Rama (End, Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang