6. Laki-laki Aneh

58 8 0
                                    

Happy reading

****


Author POV

Saat ini Rahma dan Rama berada di warung nasi goreng. Apalagi kalau bukan makan. Rama lah yang mengajak Rahma makan disini. Tapi karena muka melas Rama dan tanda terima kasih, Rahma tidak mungkin mau makan dengan Rama.

"Makasih ya, Rah," ucap Rama di sela-sela makan.

"Atas apa?" Rahma berhenti makan dan menatap Rama.

"Makasih mau nemanin gue makan."

"Hmm.. ya sama-sama."

Rahma tiba-tiba teringat dengan pesanan nasi goreng Rama. "Ram, lo kok nggak pake ayam?"

Rama memandangi Rahma yang masih menunduk menatap makanannya.

"Gue itu alergi ayam. Kalau makan itu pasti gatel."

Rahma menatap Rama. Jadi gue udah tau fakta tentang dia.

"Terus gue itu suka minuman hangat. Kalau minum dingin, hidung gue mampet," ucap Rama lalu diakhiri kekehan. Kekehan itu menular ke Rahma.

"Gue juga nggak suka minum dingin. Rasanya hidung gue dingin. Ya kayak lo, hidung gue mampet."

Keduanya tertawa bersama. Rahma mengetahui fakta baru dari Rama. Begitupun Rama. Rahma rasa, Rama sudah sedikit berubah. Meskipun kegajeannya kadang-kadang keluar.

Rahma dan Rama kembali makan. Tak ada percakapan lagi di atas meja makan. Hanya terdengar suara sendok dan piring yang bertemu.

"Kita kok bisa ketemu ya?" ucap Rama tiba-tiba.

Rahma berhenti makan kembali. "Kok lo bisa kepikiran sampai sana?"

"Gue hanya keinget pertemuan pertama kita."

"Mana, gue udah lupa tuh."

Rama selesai makan lalu minum teh hangatnya. "Saat itu ada cewek berjilbab nabrak gue. Eh.. malah dia yang marah-marah. Aneh."

"Uhuk.." Rahma tersedak mendengar penuturan Rama. "Lo ngomongin gue ya." ucap Rahma sedikit berteriak.

"Terus dia ..."

"Stop stop. Berhenti. Gue udah lupain kejadian itu. Jadi berhenti ngungkit-ngungkit kejadian itu."

"Alah.. lo pasti juga mikirin itu kan? Ngaku lo." Rama menunjuk muka Rahma. Sebenarnya Rahma juga memikirkan kejadian itu.

Flashback on

Seorang gadis berjilbab putih berjalan ke sekolah barunya. Hari ini adalah hari pertama sekolah di SMA Nusa Indah. Ayahnya dipindahkan ke cabang perusahaan. Oleh sebab itu dia harus pindah SMA.

Sebenarnya Rahma  telah mencari SMA negeri. Tapi tidak ada satupun yang mau menerima siswa baru. Hanya SMA swasta ini yang mau menerima nya.

Tiba-tiba saja Rahma blank. Awalnya yang tahu ruang ruang kepala sekolah, kini dia lupa. Gadis itu berjalan ke satu gedung ke gedung lain. Hingga dia sampai di gedung A. Gedung ini memiliki dua lantai. Rahma memutuskan untuk berjalan ke lantai satu dulu. Ternyata masing-masing lantai gedung ini memiliki dua ruang. Tak terkira betapa luasnya ruangan didalamnya.

Ruangan pertama ruang guru. Ruangan kedua ruang TU. Ya, Rahma  harus naik ke lantai dua. Tetapi tepat saat gadis itu berbelok, seorang laki-laki juga akan turun dan berbelok juga ke arah Rahma itu. Laki-laki itu hampir menabrak Rahma

"Astagfirullah.. lihat-lihat dong kalau jalan. Nggak punya mata atau gimana sih?" geram Rahma mungkin karena efek kesal mencari ruang kepala sekolah.

Rahma & Rama (End, Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang