33. Sedikit Cerita

26 3 0
                                    

Assalamu'alaikum

Happy reading

******

Keesokan harinya adalah lomba basket, voli dan melukis tong sampah. Aku malah sebagai koordinator dalam lomba melukis tong sampah. Bisa-bisa aku bertemu dengan Mela.

Lomba-lombanya sudah diputuskan hingga hari Kamis:

Senin : Bersih-bersih seluruh sekolah termasuk kelas karena nanti akan ada penilaian

Selasa : Lomba melukis tong sampah, Lomba basket dan Lomba voli antar kelas

Rabu : Lomba menyanyi, Lomba membuat puisi dan membaca puisi

Kamis : pentas seni dan pengumuman pemenang lomba

Memang kami memilih lomba-lomba yang mencakup seluruh ekstrakurikuler.

Mending aku menjadi panitia lomba basket aja. Disana pasti kan ramai, jadi Mela nggak bakal ketemu sama aku.

Seragam OSIS berwarna merah maroon masih kupakai sejak kemarin. Sekolah ini tidak tanggung-tanggung untuk hanya membuat seragam OSIS. Sekolah ini membuat 2 untuk masing-masing pengurus OSIS. Dia yang buat, aku yang tekor. Harganya mahal. Kaos ini dibuat menggunakan kain terbaik.

Tetapi memang nyaman banget kaos ini. Halus, menyerap keringat dan hangat. Dan warnanya fav banget. Kenapa ngomongin kaos? Back to the topic.

"Rahma, nanti kamu pantau di semua kelas gedung IPA, oke," pinta Faris. Dia ketua OSIS baru. Dia memakai aku-kamu karena ini masih dalam forum OSIS. "Siap!"

Setelah itu dia berbicara pada semua orang yang bertugas hari ini. Andai aku tidak bertengkar dengan Mela, mungkin aku akan senang menerima tugas ini.

"Oke, semuanya sebelum memulai tugas hari ini, kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai."

"Selesai. Silahkan langsung ke tempat tugasnya masing-masing. Jangan lupa melapor pada saya nanti. Silahkan."

*****

Aku mula-mula berjalan menuju kelas X IPA yang berada di lantai dasar. Semua pada sibuk dengan lukisannya masing-masing.

Lalu aku bertanya pada salah satu siswi berambut pendek yang sedang menggambar sketsa di badan tong.

"Permisi, dek." Anak itu mendongak lalu ber-oh ria. "Saya dari OSIS mau bertanya. Siapa saja yang ikut lomba melukis tong sampah?" Aku menyiapkan buku dan pulpen.

Dia menjawab masih dalam keadaan jongkok. "Aku Rissa, terus 1 laki-laki namanya Robin, terus satu cewek namanya Rena."

Aku ber-oh ria lalu menulis. Ternyata Rena kelas X IPA 1. Lalu aku berterima kasih dan menggeser ke kelas sebelah.

Sejauh ini tidak ada kendala sama sekali. Kelas sepuluh tahun ini emang anaknya kalem-kalem. Lihat saja nanti pas di kelas XII, pasti ada yang menggoda ku. Ayo kita lihat.

"Permisi, Kak. Saya dari OSIS mau bertanya siapa saja yang ikut lomba melukis tong sampah? Minimal 3 orang." Aku bersiap menulis. Kakak kelas yang aku hadapi adalah cowok kelas XII IPA 5.

Cowok itu berdiri. "Dek, gue nggak ikut nglukis."

"Lha terus siapa, Kak. Saya lihat Kakak ini sedang pegang kuas. Pasti yang cat."

Dia memamerkan kuasnya di depan wajahku. "Ini?" Aku mengangguk. Lalu dia membanting kuasnya membuatku terkejut dan mundur satu langkah. "Gue udah chat dia tapi nggak dibales." Lha terus hubungannya dengan aku apa, Kak?

"Kak, say-"

"Gue itu ikut dalam cat tong ini. Tapi gue chat dia nggak dibales!"

Terserah, Kak. Terserah lo!

Rahma & Rama (End, Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang