We are Familly

2.4K 354 6
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Nona muda?"

Rose menoleh dan tersenyum tipis saat seungHon datang membawa dua tempat Ice Cream rasa coklat

"Terima kasih paman" ucap rose saat menerima Ice Cream pemberian seungHon

SeungHon tersenyum dan duduk di samping rose,

"Yah~ sudah sangat lama ya? Kau memanggilku paman kembali?"

Rose hanya terkekeh dengan kepala yang menggeleng pelan, "maaf kalau sifatku tidak baik di depanmu tadi, paman"

SeungHon tersenyum lalu mengangguk, "tidak apa apa, paman paham"

Setelah itu mereka di landa keheningan karena rose yang sibuk memakan Ice Cream miliknya dan seunghon yang sesekali menatap rose

"Kau kembali...pasti karena suara warisan itu kan?"

Rose tersentak, matanya sedikit membulat. Ia menoleh pada seungHon

Wajah lelaki itu sangat serius membuat rose menelan salivanya pelan

"A-aku--"

"Kau tidak bisa berbohong pada paman, rose. Paman mengenalmu" potong seungHon membuat rose menghela nafas pasrah

"Jika paman tau, kenapa paman bertanya?"

"Kenapa harus sekarang?"

Rose mengerutkan dahinya bingung mendengar pertanyaan balik dari seungHon

"Kau bisa melakukan ini sejak lama, kenapa harus sekarang?"

"Aa~ maksud paman aku terlambat?"

SeungHon menggeleng dengan cepat, "tidak ada kata terlambat untuk mengambil surat itu tapi tindakanmu saja yang terlalu lama"

Rose terkekeh mendengar ucapan seungHon, ia menyandarkan tubuhnya di punggung kursi panjang yang ia duduki

"Aku saja baru tahu dari seulgi eonnie"

"Seulgi? Kekasih nona irene?"

Rose mengangguk, "seulgi eonnie bilang selama ini irene eonnie selalu di pukuli ya, paman?" Tanya rose

"Nee rose-ah, tak jarang nona irene selalu masuk rumah sakit dan bahkan bisa menetap di sana sampai 2 minggu karena mendapat pukulan yang tak ada ampunnya dari nyonya dan tuan"Jelas seungHon membuat rose menghela nafas kasar

"Kenapa mereka sangat keterlaluan sekali?" Kesal rose dan seungHon hanya tersenyum tipis

"Tapi paman senang karena kau kembali, rose"

Rose menoleh dan membalas senyum tipis dari seungHon, "dukung aku ya paman, aku akan melepaskan semua siksa dari aboji dan pelakor itu"

SeungHon langsung mendengus tawa lalu tak lama ia mengangguk

"Tentu, nona muda. Kenapa tidak?"

~~~

"Irene-ah!"

Irene tersentak dan berbalik menata seulgi yang tengah duduk di atas ranjang dengan bibir cemberut

"Ini sudah sangat larut, ayo tidur"

Love In Melbourne✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang