The dark kiss

2.6K 346 42
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Plak!

Wajah rose berpaling dengan cepat, merasakan pipi kirinya yang panas dan sakit bersamaan

"Dengan mudahnya...kau berkata seperti itu, rose-ah?"

Rose kembali menoleh pada jennie yang baru saja menamparnya

"Ya!" Rose hanya diam saat jennie menarik kerah bajunya

Jennie berdiri otomatis rose juga berdiri, merunduk agar jennie tak berjinjit

Hanya bisa membisu saat jennie menangis dengan keras sembari menatapnya

"Apa...apa kau tak mencintaiku lagi?" Tanya jennie dengan suara parau nan lirihnya

Rose dengan cepat menggeleng keras, "aku mencintaimu"jawabnya cepat

"Lalu kenapa kau meminta kita mengakhiri ini!!!!" Bentak jennie memukul kedua pundak rose dengan kuat

Rose hanya bisa terdiam pasrah membiarkan jennie mengeluarkan semua emosi gadis itu

Brush!!

Bianglala berhenti mendadak, semua menjadi gelap

Jennie terduduk kembali, rose dengan cepat memegang tiang di belakang kursi yang tengah jennie duduki sekarang

Menelan salivanya saat hampir saja menindih jennie

Sedangkan jennie gadis itu masih menangis dengan kepala tertunduk

Tanpa sadar setetes air mata jatuh dari mata rose mengenai puncak kepala jennie

Jennie mendongak menatap rose dengan mata berair

"M-mian"bisik rose pelan saat air matanya kembali terjatuh

"Jangan menangis, kau membuatku ikut menangis" ujar rose berjongkok kembali di depan jennie

Menghapus air mata di kedua pipi gadis itu dengan ibu jarinya

Dan pada saat itu air mata rose mengalir tanpa adanya isak dari gadis itu

"A-aku...aku juga tak sanggup, jen" ucap rose berpindah memegang kedua tangan jennie

Menggenggamnya erat dan mengelus punggung tangan jennie lembut

"Tapi aku harus melakukannya"sambung rose menjatuhkan kepalanya di atas paha jennie lalu menangis

Jennie menggigit bibir bawahnya menahan isak tangisnya

Untuk pertama kalinya

Jennie melihat rose menangis

Menumpahkan segala beban dalam hidup gadis itu di depannya

Rose sekarang bukanlah rose yang selalu tersenyum, selalu tertawa, dan selalu tampak bahagia

Rose di depannya sekarang amat rapuh, lemah, dan menangis dengan sangat keras

Keadaan masih gelap dan bianglala masih berhenti karena sistem listrik yang tengah mati dan dalam perbaikan

Jennie meraih ponselnya lalu menyalakan senter menaruhnya di sampingnya lalu mengangkat kepala rose dari pahanya

Sekarang jennie dapat melihat betapa kacaunya rose

"Mian, jinjja mian" parau rose

Jennie menarik nafas samar lalu memeluk kepala rose

Rose melingkarkan tangannya di pinggang jennie

Mereka menangis bersama

Menumpahkan semua amarah, kesedihan, dan kebahagian bersama sama

Jennie yang menyesal karena terus mengekang dan egois pada rose

Dan rose yang menyesal baru tersadar bagaimana jennie memperjuangkan cintanya untuknya dan selalu berada di sampingnya

"Jujurlah padaku"

Rose mendongak menatap jennie yang kini tersenyum tipis padanya

Tangan gadis berpipi mandu itu berpindah menghapus air mata rose di pipi

"Kau ingin mengakhiri semua ini?" Tanya jennie pada rose

Rose menatap lekat mata jennie dan tak berniat menjawabnya

"Aku...aku tak ingin e—"

Chu~

Mata jennie sedikit membulat kala rose mencium bibirnya tiba tiba

Hanya menempel sampai di mana tangan jennie menangkup kedua pipi rose lalu melumat lembut bibir rose

Lagi. Air mata rose kembali terjatuh, ia tak ingin lemah di hadapan jennie tapi dia tak bisa lagi menyembunyikan semua kesedihannya dari jennie

Cup

Rose menempelkan keningnya dengan kening jennie

Tepat pada saat itu lampu kota semuanya menyala kembali. Kembali menampakkan suasana kota melbourne yang amat cantik

"Aku tak mau memaksa, jika kau mau mengakhiri ini...kita—"

"Aku berjuang mengejar cintaku, jika aku sudah mendapatkannya aku tak akan melepaskannya"

Rose seketika terkekeh pelan lalu menatap jennie yang tersenyum padanya

"Jadi, bisa kita ulang dari pertama?" Tanya rose dan dengan cepat di angguk jennie

"Kau masih mau menjadi kekasihku?"

Kembali jennie mengangguk membuat rose tersenyum bahagia, dan senyum bahagianya menular pada jennie

Jennie menangkup pipi rose kembali lalu mencium bibir yang akan selamanya menjadi candunya

Katakan! Jennie tidak akan pernah berhenti egois

Ia tidak perduli yang terpenting, roseanne park tetap menjadi pasangannya

~~~


Pagi pagi!!!!

Katanya  mbak ariana ikut nulis lagunya gengs

🤡🤡🤡🤡

Loveyou loveyou
(Stok lope abis)

Love In Melbourne✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang