A seriousness

2.3K 348 35
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menyelesaikan acara makan siangnya, jennie dan rose memutuskan untuk pergi keluar rumah

Ya sekalian menghilangkan kebosanan di rumah

"Apa yang kita tunggu, rosie?" Tanya jennie merasa jengkel karena sendari tadi mereka hanya berdiri di depan gerbang rumah heejin

Rose menatap jam tangan yang terlingkar di tangan kirinya lalu menoleh pada jennie dengan senyuman, "sebentar lagi ya, tunggu"

Jennie mendengus mendengar ucapan rose, melipat tangannya di depan dada dengan wajah suntuknya

Ckit!!

Tiba tiba saja sebuah mobil ferrari 430 berwarna kuning berhenti di hadapan rose di iringin mobil audi A8 berwarna hitam di belakangnya

Jennie mengerutkan dahinya bingung dan terkejut saat melihat seungHon yang keluar dari mobil ferrari 430 berwarna kuning itu

SeungHon membungkuk otomatis jennie mendadak ikut membalas bungkukan seungHon

SeungHon tersenyun dan menoleh pada rose yang juga tersenyum padanya

"Karena kau meminta mobil yang paling nyaman jadi paman membawakan kedua mobil ini dan kau tinggal memilihnya"

"Nde!!?" Bukan rose melainkan jennie yang berseru terkejut

Matanya mengedip dua kali dan beralih menatap rose yang tersenyum tawa pada SeungHon

"Karena aku ingin pergi ke rumah lisa, aku akan membawa mobil ini saja"tunjuk rose pada mobil ferrari 430 berwarna kuning itu

"Karena lisa mencintai warna kuning, dia akan iri padaku"ucap rose langsung di akhiri tawa kecil. Tawa kecil dari mulutnya pun menular pada seungHon

Sedangkan jennie masih menatap kosong nan kagum kedua mobil di depannya

This is so crazy, rosie is rich!!

Pikir jennie sampai ia tersadar saat mobil audi A8 berwarna hitam milik rose telah melaju meninggalkan rumah heejin

"Ya! Kajja" jennie beralih menatap rose yang kini telah membuka pintu penumpang depan samping kursi kemudi

Rose terkekeh, kekasih bermata kucingnya itu masih diam di tempat

Rose memegang tangan jennie untuk masuk ke dalam mobil

Menaruh tangannya di atas kepala jennie agar tidak terhantuk

"T-tunggu!"

Rose baru saja ingin menutup pintu mobil tapi di tahan oleh jennie

"Wae?"

"N-nghh biar aku yang mengemudi" ujar jennie dan rose hanya tersenyum tipis

Cup!

Jennie mengerjap saat rose mencium pipi gembulnya sekilas lalu menutup pintu mobil di sampingnya

Mengitari mobil dan memasuki mobil tepat di kursi kemudi

"C-changkhaman!"

Rose kembali menoleh pada jennie dan terkekeh karena melihat pipinya yang memerah

"Pipimu merah sekali, sangat lucu"ucap rose menambah pipi jennie memerah padam

"hentikan!!" sentak jennie menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Rose kembali terkekeh dan mengusak pelan rambut jennie

"tenang saja, aku masih bisa menyetir"timpal rose dan jennie menurunkan tangannya di depan wajahnya

"Kau yakin?" Tanya jennie dan rose mengangguk

Jennie menghela nafas pasrah, mendekat pada rose dan memasangkan gadis itu seatbelt

"gumawo"

Jennie melirik rose yang baru saja mencium puncak kepalanya, memperbaiki duduknya dan memasang kembali seatbelt-nya

"Untuk apa kita ke rumah lisa?" tanya jennie pada rose saat mobil telah di jalan oleh gadis itu

"Memamerkan mobil newahku ini"jawab rose dengan logat sombongnya

Jennie mendengus remeh dan menggeleng gelengkan kepalanya

"Hei! Aku serius. Aku kaya"ucap rose dan jennie menggeleng

"Tidak, kau masih miskin" balas jennie

"Mwoya? Banyaknya mobil di mashion itu milikku, semua yang di sana milikku" sergah rose tak terima karena jennie masih meledeknya

"Tetap saja, kau tak memiliki suratnya" ledek jennie membuat rose berdecak kesal

"Jika aku sudah mendapatkannya bagaimana?"

"Ya, itu bagus kita akan menikah langsung nantinya"

"Mwo!?" dengan mata membulat lebar, rose menoleh pada jennie

Cukup lama hingga kembali rose melihat kedepan fokus mengendarai mobilnya

"Mwo? Kau tak mau—"

"First! I met your familly" sergah rose

"Untuk apa kau menemui mereka, mereka pasti setuju"

"Bagaimana jika tidak?"

"Ya, mudah. Kita menikah secara diam diam"

Rose tertawa hambar dan menatap jennie, "jangan gila. Aku tak akan menikahimu jika tak bertemu keluargamu"

"Apa tujuanmu sebegitu yakin kau mau bertemu keluargaku?" tanya jennie karena merasa tekad dan keberanian rose yang sangat serius

"Aku ingin meyakinkan keluargamu, aku bisa menjagamu. Aku bisa menafkahimu dan yang paling penting aku tak akan pernah membuatmu menangis ataupun tersakiti olehku atau orang yang tidak menyukai kita, kim jennie"

Dengan ucapan serius nan lembut dari rose, jennie meluluh dan terharuh

Roseanne really love jennie and jennie love too her lover

Jennie menguatkan hatinya sekarang, bahwa selamanya hanya ada rose di sana

Jenne tak akan pernah menyesal bertemu bersama rose

Sama sekali tidak akan pernah

~~~

Selamat malam semua~

Disini pengen kasih tau aja, mungkin akhir akhir ini bakal susah update because jaringan yang hilang timbul terus, plus di tambah akunya yang juga sibuk nugas

Maaf kalau aku selalu bilang double tapi enggak kesampaian(┳Д┳)

I really really sorry guys~

Stay healthy, hwaiting!! Buat yang sama kayak aku(・∀・)

🖤💜💛💙💚❤

Love In Melbourne✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang