Jangan lupa vote ya🥺
Happy reading!
oOoOo
Aku meletakan beberapa hidangan hasil masakan malam ku barusan, aku ingin mengajak kak Jaemin makan malam bersama. Ya walau pria itu belum pulang, aku akan tetap menunggui-nya hingga dia pulang.
Pasal sore tadi, aku ingin melupakan saja kejadian itu. Aku tetap ingin berjuang untuk kak Jaemin, walau aku tidak tahu kapan pria itu akan membalas perasaanku.
Tring
Aku mengambil ponselku yang diatas meja dan membuka pesan yang baru saja masuk.
Park Jisung Tetangga baru^^'
|Kamu sudah tidur?
Belum|
Aku baru saja selesai memasak|
Untuk makan malam bersama kak
Jaemin hehe^.^||Wah... benarkah?
|Besok aku kesana dan mau
sarapan buatanmu ya?Cklek.
Aku menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka dan dengan cepat aku langsung meletakan ponsel itu tanpa sadar masih dalam keadaan menyala.
"Hai kak!" sapaku ketika melihat kak Jaemin yang tengah membuka sepatu-nya.
"Hm."
Aku tetap menampilkan senyum di wajahku. "Kak, ayo kita makan malam bareng. Aku baru aja masak beberapa daging bulgogi untuk kakak."
Kak Jaemin menghentikan langkah-nya dan menatapku datar.
"Gue udah makan," sahut-nya cuek. "jadi lo makan aja semua tuh masakan yang gue nggak tau rasa-nya enak apa enggak."
Senyum di wajahku memudar dan menatap-nya senduh.
"Dicoba aja dulu kak masakan aku, kali aja kakak suka."
"Gue bilang, gue udah makan." kak Jaemin menekan setiap kata itu.
"T-tapi kak--"
Plak
"Lo bisa nggak sih, nggak jadi beban gue terus? gedeg banget lihat tingkah elo!" bentak kak Jaemin tepat di depan wajahku membuat aku memejamkan mata ketika deru nafas kak Jaemin menerpa wajahku-- jarak kami memang benar-benar dekat.
Kak Jaemin melangkahkan kaki-nya meninggalkan-ju tapi tiba-tiba pria itu menghentikan langkahnya dan melihat layar ponselku yang masih menyala.
"Ck, bersikaplah masa bodo Jaemin!"
oOoOo
Aku membuka perlahan mataku dan merenggangkan otot-ototku yang pegal karena tidur diatas lantai dingin tanpa alas apapun.
Sekarang pukul 6 pagi, aku langsung bergegas ke dapur membuat sarapan yang enak untuk di santap bersama kak Jaemin.
Aku masih belum menyerah dan selagi aku bisa berjuang untuk-nya aku akan tetap berjuang.
Kluntung Kluntung
Aku menghentikan kegiatanku dan langsung melangkah ke depan ketika bel berbunyi.
"Wah Jisungie?"
"Hai!"
"Masuk dulu,"
Aku pun mempersilahkan Jisung masuk ke dalam.
"Wah aroma masakan-mu sangat enak," puji Jisung.
Aku terkekeh pelan, "Baiklah, kamu tunggu disini ya? aku harus kembali melanjutkan memasakku."
"Aku ikut ya!" kata Jisung, "Aku juga bisa kok masak, ya walau nggak terlalu banget. Tapi aku mau bantu kamu aja."
"Nanti ngerepotin kamu Jis,"
"Aku tidak merasa di repoti jika orang-nya itu kamu." sahutnya santai.
Pipiku merona melihat tingkah Jisung yang se-soft ini.
Akhirnya kami pun berkutik bersama di dapur, sesekali tertawa mengisi keheningan dan membuat ramai suasana dapur.
"Ih Jisung~ wajah aku kotor tau,"
"Hahaha wajah kamu lucu banget!"
"Nih rasain aku bales!"
"Orang lagi masak malah ngajak berantem!"
"Ih kamu duluan ya yang jahil!"
Suasana dapur benar-benar ramai hanya karena ulah kami, aku yang tengah sibuk masak dan Jisung yang tengah sibuk menjahili wajahku dengan tepung.
"EKHEM"
Seketika kami berhenti bergurau dan menoleh kebelakang-- disana ada kak Jaemin dengan wajah datar dan mata elang-nya.
"E-eh kak Jaemin..."
"Oh hai~" sapa Jisung dengan wajah tanpa dosa-nya.
oOoOo
Aku merasa sangat senang karena sarapan kali ini ada kak Jaemin, pria itu mau memakan hasil masakanku. Tapi keadaan diantara kami malah canggung.
Sangat canggung.
"E-eh Ara, ini bagian enak-nya. Buka mulut kamu," kata Jisung.
"Wah untuk aku?"
"Iya."
Aku pun membuka mulutku dengan senang hati, tapi...
"Uhuk uhuk!"
Aku tersedak ketika kak Jaemin menyuapiku dengan tiba-tiba, lebih tepat-nya menyerobot tangan Jisung yang tengah ingin menyuapiku.
Jisung menepuk-nepuk pelan punggungku, tapi lagi-lagi itu dihalangi sama kak Jaemin.
Plak
Kak Jaemin menepis kasar tangan Jisung, "Biar gue aja."
Aku dibuat bingung dengan tingkah kak Jaemin yang terlihat.. aneh?
Kak Jaemin kembali memakan sarapan-nya yang tertunda tapi tangan pria itu masih sibuk menepuk-nepuk pelan punggungku. Kak Jaemin seakan tidak peduli dengan jantungku yang sudah ingin melompat dari tempat-nya.
"Udah makan sana, jangan liatin gue mulu." tegur kak Jaemin.
Aku tergagap pelan dan kembali menyendoki makanan yang ada di atas piring tapi kak Jaemin menahan tanganku.
"Aaa~"
Aku membuka mulut dengan ragu ketika menerima kembali suapan dari kak Jaemin.
"Good girl baby~"
oOoOo
Thank you buat yang udah ngucapin dan wish nya ya.
Buat anak-anak onlen aku, makasih juga udah ngeprank dan ngucapin di story instagram💚
Aku merasa seneng banget ketemu readers yang baik disini
dan ketemu anak-anak onlen yg ga kalah baik🥰💚
One more, thankyou guys💚
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah. 🏆 Rank #1 on Najaemin 17 oct'20 #1 on kpop 4 sept'20 ...