15

16.2K 2.6K 648
                                    

‼️Don't be a siders.
‼️Don't forget to vote and comment guys!

Happy reading!

oOoOo

Aku menatap kak Jaemin dengan tatapan cengo, tentu aku terkejut mengapa dia mengatakan hal-hal seperti itu di suasana seperti ini. Benar-benar merusak suasana hati saja.

Jisung merangkul bahuku, "Udah jangan di dengerin kata-kata dia, entar dapet karma baru tahu deh."

"Lebih baik kesana, kita coba macam-macam saus tteobokki pedas disana. Aku rekomen deh." timpal Jisung.

Jisung menunjuk salah satu kedai yang tampak ramai, ngomong-ngomong kami sudah di tempat kuliner yang cukup ramai di Seoul.

"Tapi kamu yang traktir ya?"

Jisung mengelus pucuk kepalaku, "Iya apa sih yang enggak? kalo kamu minta perasaan akupun pasti aku kasih."

Aku mencubit perut Jisung.

"Jangan nganeh-nganeh ya Jis,"

"Nggak percaya nih ceritanya?" sahut Jisung. "padahal aku serius pakek banget kalo sama kamu."

Aku melangkah cepat meninggalkan Jisung dibelakang, membuat pria itu sedikit berlari untuk mengejar langkahku.

Jika kalian ada yang nanya dimana kak Jaemin, aku juga nggak tahu dia dimana. Setelah tiba disini, dia menghilang gitu aja. Tapi ya sudahlah, aku kesini ingin menghilangkan rasa sakit hatiku karena ucapan kak Jaemin.

"Tungguin dong Ra!" seru Jisung.

"Siapa suruh ngomong-nya ngelantur," sahutku.

"Iya-iya maaf deh."

Aku menarik tangan Jisung agar lebih cepat sampai di kedai makanan tersebut.

"Kamu mau pesen yang mana?" tanya Jisung sambil
melihat-lihat menu yang tertera ketika kami sudah sampai

"Rekomen dong, aku baru pertama kali kesini."

"Ya udah kamu cari meja aja dulu, nanti aku pesen dulu."

"Oke deh,"

Aku langsung meninggalkan Jisung dan mencari meja kosong yang enak untuk ditempati. Aku pun memilih meja yanh di tepi.

Tak lama kemudian Jisung datang dengan dua piring tteobokki yang tampak sangat menarik.

"Wah kek nya enak nih," seruku dengan semangat.

Jisung pun duduk tepat disampingku.

"Iya apa lagi makan-nya sama kamu, jadi lebih enak deh."

Aku menatap Jisung sinis. "Jis, muka polos kamu itu menipu segala nya ya."

"Hah?" Jisung cengo. "menipu kenapa?"

"Kamu kek jamet deh seharian ini ngomong nya manis-manis gitu."

Jisung mencubit pipiku gemas.

"Aw!! sakit Jisss!!" ringisku.

"Biarin~ habisnya kamu gemesin banget!"

Aku memukul-mukul tangan Jisung agar berhenti menyubit pipiku.

"Sakit Jis~ huaaa!"

"E-eh beneran sakit?" tanya Jisung panik dan melihat pipiku lalu di elus pelan. "Maaf ya bikin kamu sakit."

"Iya sakit banget tahu!" dustaku.

Sepertinya seru mengerjai Jisung.

Raut wajah Jisung tampak makin khawatir karena aku mengadu seperti itu.

"Ara~ Jisung minta maaf ya?" tanya Jisung.

"Icung beneran nggak sengaja bikin Ara kesakitan gitu~"

"Pfftt!!!!"

"Hahahahahaha" tawaku lepas begitu saja. Aku benar-benar tidak bisa menahan tawaku ketika menyaksikan raut khawatir Jisung.

"Ra~ k-kamu... bohong?"

"Pftt!! muka kamu lucu banget tauuuu!"

"Ihh Ara bohong sama Icung ya?" rengek Jisung.

Aku meredakan tawaku, "Aku nggak bohong Sung, tapi lihat ekspresi kamu itu bikin aku tambah pengen ngerjain kamu."

"Wah Ara tega ya ama Icung!"

Ekspresi Jisung now :

"Lagian kamu ngeselin sih, main nyubit-nyubit pipi aku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lagian kamu ngeselin sih, main nyubit-nyubit pipi aku!"

"Habis siapa suruh kamu lucu banget?"

"Heh aku luc--"

Brak

"Kita duduk disini aja ya Sayang?"

Serentak kami-- aku dan Jisung menoleh.

"Aku mau duduk disini sama parasit kamu."

oOoOo

~~

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang