Happy reading!<3
oOoOo
Aku menatap sepasang kekasih didepan ku ini dengan raut datar dan mood diriku pun kembali memburuk.
Bagaimana tidak, aku melihat kemesraan mereka secara langsung dan dengan jarak yang sedekat ini.
Apa nih?
"Yang~ suapin aku yang kamu dong~"
"Kamu mau?"
Gadis yang aku tidak ketahui namanya itu mengangguk manja didepan kak Jaemin.
"Yang~ kok kamu cakep banget sih, makin sayang deh."
"Kamu juga kenapa bisa cantik banget?"
"Ih aku nggak sabar cepet-cepet nikah sama kamu, biar nama aku nanti jadi Na Seohyeon."
"Aku juga nggak sabar nikah sama kamu."
Tanpa sadar aku menggepalkan tanganku dengan kuat hingga membuat tanganku menjadi sakit.
"Ra,"
Aku tersentak pelan ketika Jisung berbisik di telingaku membuat kak Jaemin melihat dan menatap kami dengan sinis.
"Udah jangan diliatin mulu, mending kita pergi aja dari sini. Gimana?" bisik Jisung.
"Enggak bis--"
Aku menoleh dan terkejut ketika jarak aku dan Jisung sangat dekat. Ternyata pria itu belum menjauhkan wajahnya membuat kami tampak seperti Kissing scene, jika dilihat oleh orang.
Tiba-tiba Kak Jaemin mendorong kepala Jisung menjauh dari wajahku.
"Bukan muhrim deket-deket gitu,"
Jisung menepis tangan kak Jaemin. "Idih sapa lo ngatur-ngatur hidup gue,"
"Wah lo cari gara-gara sama gue ya," sengit kak Jaemin.
"Lo kira gue takut sama lo gitu?"
"Anak kecil mending pulang aja deh,"
"Wah sini ikut gue, nanti gue suntik mati deh sekalian."
Duk
Aku menyenggol tangan Jisung membuat pria itu berhenti menatap kak Jaemin dengan sengit.
"Kenapa jadi berantem sih?"
"Tau, tuh tanya sama laki didepan lo yang ngaku-ngaku jadi suami elo tapi nyata-nya dia nggak pantes dibilang suami."
"Jis..."
"Iya kenapa Ara ku..."
Aku memejamkan mata ketika merasakan denyutan-denyutan yang merambat, rasa sakit itu kembali terasa.
Jisung yang cepat melihat perubahan dari diriku pun langsung tampak khawatir.
"Ra, kamu nggak papa?"
Pertanyaan Jisung itu cukup membuat kak Jaemin yang semula tampak bermesraan sama Seohyeon seketika langsung ikut menatapku.
"E-enggak.." aku menggigit bibir bawahku menahan ringisan yang keluar. "k-kita pu-lang se-karang ya Jis?"
Jisung menggenggam tanganku, "Kamu beneran nggak papa kan?"
Aku menggeleng cepat sambil meremas tangan Jisung yang masih menggegam tanganku.
'Sial, aku melupakan mengonsumsi obat-obatan itu!' geramku dalam hati.
"Ya udah kita pulang sekarang."
Jisung membantu aku berdiri dan berjalan meninggalkan kak Jaemin bersama pacarnya.
"Beb~ kamu ngapain sih liatin parasit itu?" Seohyeon menangkup wajah kak Jaemin membuat pria itu menjadi menatap Seohyeon sepenuhnya.
"Yeon," kak Jaemin melepaskan tangan Seohyeon dengan sekali hentakan.
"Ra? kamu beneran nggak papa kan?"
Aku melingkarkan tangaku dibelakang punggung Jisung sedangkan Jisung merangkul bahuku-- membantuku berjalan yang tampak tertatih.
"A-aku nggak papa kok."
"Muka kamu pucet banget gitu? masih nggak papa gimana?"
Aku mengelus senyum tipis-- agak terkesan terpaksa karena bersamaan juga aku menahan sakit.
"Ra, kita ke dokter aja ya?" ajak Jisung. "aku beneran takut kamu malah kenapa-kenapa."
"Aku benerang nggak papa Jis, aku cuma butuh pulang dan istirahat doang kok."
Jisung menatapku dengan raut khawatir dan juga tampak ragu dengan jawabanku.
"Kamu kalo butuh apa-apa bilang sama aku ya? pokoknya harus banget bilang sama aku. Jangan diem aja?!"
Aku mengangguk pelan dan terkekeh pelan, "I-iya Jis tenang aja."
"R-ra ka-mu.."
"Apa?"
"Mimisan?"
Aku meraba hidungku dan--
Gotcha!
Darah segar keluar begitu saja tanpa komando.
oOoOo
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah. 🏆 Rank #1 on Najaemin 17 oct'20 #1 on kpop 4 sept'20 ...
