Happy reading!oOoOo
Author.
Ara berjalan menuju dapur karena tenggorokan-nya sangat sakit, gadis itu menangis cukup lama. Mata gadis itu bahkan sudah besar.
"Hhh..." Ara menghela nafas dengan kasar.
Sekarang gadis itu mengambil batu es dan ia balut dengan handuk untuk menkompres mata-nya yang sembab.
Cklek
Ara dapat mendengar pintu terbuka, pasti itu Jaemin. Tapi Ara menghiraukan kepulangan pria itu karena hati-nya masih sakit karena Jaemin yang berselingkuh di belakang-nya.
Gadis itu juga masih membelakangi Jaemin, jadi dia tidak tau dimana Jaemin sekarang.
Sudah dirasa cukup, Ara membereskan kompresan tersebut kembali ke tempat-nya. Lalu saat gadis itu berbalik--
"Happy birthdayyyyyyyyyy!!!"
Ara menutup mulut-nya melihat surprise yang dibuat Jaemin.
"K-kak.. siapa yang ulang tahun?"
Jaemin meletakan cake tersebut dan menghampiri Ara, "Masa kamu lupa kalo hari ini kamu ulang tahun?"
"Em..emang iya?"
Na Jaemin-- pria itu tertawa lalu ia peluk sang istri dengan erat.
"Happy birthday babe," kata-nya lagi.
Ara melepaskan pelukan itu, "Ihhh!! jadi kakak cuek seharian karena mau kasih aku surprise ya?!"
"Iya dong, aku mau kasih kamu surprise. Jadi aku buat ini semuaaaa!!" seru Jaemin. Tapi reaksi Ara malah membuat pria itu mengernyit bingung.
Pasal-nya Ara menundukan kepala-nya. "K-kakak beneran s-selingkuh dari aku ya?"
Jaemin mengulas senyum lalu ia tangkup wajah sang gadis membuat Ara mendongakan kepala-nya.
"Itu nggak bener kok," sahut Jaemin. "aku kerja sama dengan Jeno dan Jisung buat bikin surprise ini, jadi aku pinjem Chenle dulu. Itu juga yang kirim kamu pesan itu sih Jeno." jelas Jaemin.
Ara memukul dada Jaemin dengan kesal. Bagaimana tidak, ternyata diri-nya tengah di prank oleh mereka untuk membuat surprise diri-nya. Tapi perasaan Ara juga lega karena Jaemin tidak benar-benar selingkuh dibelakang-nya.
"Makasih ya kak."
"Iya, apapun itu buat kamu."
Jaemin kembali membawa cake birthday yang ia bawa tadi dan menyondorkan-nya kepada Ara.
"Nah.. sekarang tiup dulu lilin-nya dan jangan lupa make a wish!"
Gadis itu meletakan tangan-nya didepan dada sambil memejamkan mata-nya-- Ara tengah berdoa.
"....."
Ara sangat berharap kali ini doa-nya terkabukan oleh Tuhan.
"Fyuhhhh..."
"One more, happy birthday Na Ara!"
Mata gadis itu berkaca-kaca lalu kembali memeluk sang suami. Ara menumpahi semua air mata-nya membuat baju Jaemin cukup basa karena-nya.
Jaemin mengelus pelan pucuk kepala Ara.
"Ra?"
Gadis itu mendongak, "Ke-napa? hiks.."
"Aku terlambat banget ya bilang-nya? tapi nggak papa lah ya dari pada enggak sama sekali." Jaemin melepas pelukan itu dan berganti menjadi menggenggam tangan kurus Ara.
"Aku nggak tahu sejak kapan aku suka sama kamu, aku juga nggak tau sejak kapan aku takut kehilangan kamu. Aku sayang sama kamu Ra, kali ini aku beneran sayang sama kamu. Maaf karena pernah nyakitin kamu dan menjadi suami yang buruk buat kamu," Jaemin menarik nafas sebentar lalu ia buang.
"Maaf juga karena pernah nyuruh kamu buat gugurin dedek kita, aku mungkin emang nggak pantes di maafin atas dosa-dosa aku. Tapi percayalah, aku ingin merubah diri-ku karena kamu Ra."
Lalu setelah-nya Jaemin mengecup kedua tangan Ara dengan cukup lama.
"K-kak.."
Jaemin menatap kedua manik indah milik Ara lalu tersenyum hangat.
"Kasih aku kesempatan buat memperbaiki semua-nya ya?" pinta Jaemin.
Ara diam. Gadis itu tidak mengiyakan permintaan Jaemin membuat pria itu tersenyum kecut.
"Ng-nggak dikasih kesempatan ya?" lirih Jaemin.
"Aku sangat berterimakasih sama Tuhan karena kakak mau berubah dan menjadi suami yang baik buat aku. T-tapi..." gadis itu menghentikan kalimat-nya.
"Ta-pi apa?"
Bukan-nya melanjutkan kalimat-nya, Ara malah memeluk Jaemin dengan erat. Seperti tampak takut kehilangan sosok yang berada didepan-nya itu.
"Aku sayang banget sama kakak..."
Rasa-nya Jaemin ingin menangis saja disini, didepan Ara.
Ara melepaskan pelukan-nya dan menatap tajam mata Jaemin. "Aku kasih kesempatan buat kakak... tapi dijaga ya?"
Mata Jaemin yang awal-nya tampak sayu langsung berbinar begitu saja lalu mengangguk cepat.
"Pasti! aku akan jaga itu!" sahut Jaemin cepat. "t-tapi soal perceraian kita..."
"Batalin aja ya Ra?"
Kedua alis Ara bertautan, "Kenapa? bukankah kita sudah sepakat seperti itu?"
Hati Jaemin terasa berat melihat respon Ara yang seperti itu. Lalu tiba-tiba Ara tertawa lepas melihat raut wajah Jaemin.
"Kenapa?"
"Pftttt!! muka kakak serius banget tau nggak si?" kata Ara lalu kembali tertawa.
Jaemin mempaotkan bibir-nya kesal lalu menangkup wajah Ara. "Tapi aku serius Ra, aku mau kamu batalin perjanjian kita dan menjalin status pernikahan ini seperti orang pada umum-nya lalu kita menua bersama."
Ara tersenyum kecut.
Ini.. ini yang Ara takutkan, seharus-nya dia dulu tidak meminta perjanjian itu jika bakal berakhir seperti ini. Ara kira Jaemin tidak akan seperti ini. Lalu sekarang diri-nya harus melakukan apa?
Haruskah dia menerima-nya?
Gadis itu menghela nafas dengan kasar lalu menatap Jaemin tanpa ekspresi.
Ara mengangguk pelan, lalu--
"Baiklah, kita lakukan itu bersama-sama."
oOoOo
Gimana nih yang minta Jisung sama Ara nikah?
Btw konflik masi ada ya~
Maybe yang Jaemin-Seohyeon itu masih opening aja hehe~
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah. 🏆 Rank #1 on Najaemin 17 oct'20 #1 on kpop 4 sept'20 ...