17

16K 2.4K 708
                                    



Happy Reading!<3

oOoOo

Author.

Ara menatap diri-nya dari pantulan kaca besar yang ada di kamar mandi-- wajah yang terlihat lemas, bibir pucat, mata sayu, tangan yang sangat kurus.

Ara benar-benar tampak seperti tidak terawat, padahal sudah 7 tahun ini gadis itu menjaga kesehatan yang seharusnya sudah benar-benar sembuh total.

Gadis itu mendengah kesal.

"Kenapa?" monolognya.

"Kenapa harus seperti ini lagi!!!!"

Ara menjabak rambut-nya dengan geram dan menangis sambil terduduk diatas lantai dingin ini. Gadis itu terisak menahan gejolak yang ada di dalam diri-nya.

"A-da a-pa de-ngan di-riku..." isaknya dengan nafas yang tersengal.

Tringgg

Ara meraba ponsel-nya yang berada disekitar wastafel lalu melihat siapa yang menghubungi-nya.

Lee Jeno is calling...

Tanpa basa-basi, gadis itu langsung menekan dial berwarna hijau.

"H-halo Jen..."

"Araa! kamu beneran mimisan?"

"Hiks... J-jeno.."

"Raaa! dengerin aku! kamu kuat oke? kamu jangan menyerah seperti dulu ya? kamu ada aku Ra!"

"A-aku nggak ber-gu-na J-jen.." sahut Ara dengan isak tangis yang semakin deras dipelupuk mata-nya.

Terdengar helaan pelan dari sebrang sana sebelum Jeno kembali bersuara.

"Ra, kamu jangan mengatakan hal seperti itu. Kamu ingin buat aku melakukan hal yang tidak kamu inginkan kan?"

Ara menggeleng kuat walau tidak terlihat oleh Jeno.

"Ra, aku akan menemani kamu di masa-masa sulit seperti dulu oke? jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup lagi seper--"

Tok tok tok

Gadis itu langsung memutuskan sambungan-nya begitu saja ketika mendengar suara ketukan. Ara menghampus air mata yang tersisa dipipi nya dengan kasar.

"Ra? lo didalem?"

Itu suara Jaemin.

Ternyata pria yang sedang mengetuk pintu kamar mandi.

"Ra?" panggilnya lagi karena merasa tidak ada sahutan dari dalam.

Cklek

Pintu terbuka dan menampakan Jaemin dengan raut gelisah-nya. Pria itu tampak terlihat gusar dengan mata yang memerah.

"Ra, lo nggak papa kan?"

Ara diam. Gadis itu tidak tahu harus menjawab apa, pasti Jaemin sudah curiga terhadap dirinya. Pikir Ara.

"Ra jawab gue."

Gadis itu tertawa didalam hati-nya ketika melihat tingkah Jaemin yang kembali berubah, entah ada berapa kepribadian yang ada di dalam diri Jaemin hingga membuat pria itu sering berubah-ubah seperti bunglon.

"Aku nggak papa."

Jaemin menghela pelan, "Tapi kenapa lo tampak kacau?"

Ara mengulas senyum walau dalam hati-nya sekarang dia ingin menangis, gadis itu maju satu langkah dan menangkup wajah tampan Jaemin.

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang