53

13.1K 2.2K 759
                                    


Happy reading!

oOoOo

Author.

Setelah satu minggu lebih Ara terbaring lemas, sekarang dia kian membaik. Bahkan kata dokter, Ara wanita yang kuat pasal-nya dia bisa lebih cepat merasa enakan setelah di kemoterapi. Karena kebanyakan pasien bisa mengalami masa-masa sulit setelah kemoterapi itu kurang lebih tiga minggu.

Jeno juga merasakan hati-nya menjadi lega karena Ara kembali baik-baik saja. Tentu pria itu tidak tega melihat sang sahabat merasakan sakit-nya setelah menjalani kemoterapi. Jika dia bisa menggantikan posisi Ara-- Jeno rela menggantikan posisi tersebut demi Ara yang tidak merasakan sakit seperti itu lagi.

"Nih makan yang banyak," kata Jeno sambil menyendokan bubur tersebut kedalam mulut Ara.

Ara mengangguk pelan lalu menguyah bubur tersebut dengan pelan, "Kwa-mu nggak mwa-kan?"

Jeno berdecak pelan melihat tingkah Ara. "Kalo lagi ada makanan didalam mulut, jangan bicara."

Gadis itu malah terkekeh pelan ketika sang sahabat menasehati-nya. Rasa-nya terlihat lucu karena melihat tingkah Jeno yang sangat soft kepada diri-nya, sedangkan kepada wanita lain pria itu berubah menjadi manusia yang sangat cuek.

Setelah bubur tersebut berhasil melewati kerongkongan diri-nya, Ara mengode jika ia meminta minum membuat Jeno dengan singgap memberikan gelas kepada Ara.

"Pelan-pelan minum-nya," Ara menuruti Jeno lalu setelah selesai ia kembali memberikan gelas tersebut kepada Jeno.

"Aku udah kenyang~"

"Tapi baru tiga sendok Ra," lirih Jeno tapi pria itu juga tidak memaksakan sang gadis membuat dia meletakan mangkuk bubur itu keatas nakas. "Ya udah kamu banyak-banyak istirahat aja, biar cepet pulang."

Ara kembali menarik selimut-nya dan bersender dikasur. Tenang, kasur tersebut sudah di setting agar kepala bagian kasur tersebut menjadi tinggi.

"Aku mau pulang hari ini Jen, boleh nggak?"

"Kata dokter-nya, besok baru boleh pulang Ra." sahut Jeno sambil membereskan nakas yang sedikit berantakan.

"Tapi nanti aku coba tanya lagi deh sama dokter-nya," timpal pria itu membuat raut wajah Ara kembali berseri-seri karena sebelum-nya ia menekuk wajah-nya.

"Janji ya!!" seru Ara dan didapati anggukan pelan dari pria itu. "terus-terus aku pulang ke Seoul kapan?"

Jeno mengernyitkan kening-nya bingung melihat Ara yang sangat antusias untuk pulang ke negara kelahiran-nya itu. "Kenapa kamu pengen cepet-cepet pulang ke Seoul?"

"Aku udah kangen sama kak Jaemin!"

Melihat senyum Ara yang tidak luntur membuat Jeno juga tidak bisa untuk marah kepada sang gadis, akhir-nya Jeno ikut mengulas senyum tipis. Walau dibalik senyum tersebut banyak bekas luka yang tergores. Diri-nya memang salah karena jatuh hati kepada sahabat sendiri, tapi ia tidak bisa menutup kemungkinan jika Ara lah yang hanya bisa membuat hati-nya mencair.

Ara adalah prioritas seorang Lee Jeno.

"Iya kalo kamu udah sembuh, kita balik lagi ke Seoul secepat-nya." sahut Jeno sambil mengacak pelan rambut Ara.

"Huaa! Aku udah nggak sabar!"



..



Kak Jaemin💓

|Aku kesana ya Ra?

Kemana kak?|

|Aku susul kamu ke Kanada, boleh
ya?

Tapi aku takut...|

|Kamu jangan pikirin soal Lia.
|Aku bakal pergi diem-diem ke
Kanada-nya.

Beneran kak?|

|Iya.
|Aku juga udah kangen sama dedek
kita.

Ara memekik tertahan melihat pesan singkat tersebut, membuat Mark dan Haechan yang tengah adu mulut itu langsung diam dan menatap Ara dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Dia nggak salah masuk rumah sakitkan?" bisik Haechan ke Mark agar ibu hamil itu tidak tersinggung.

Mark tidak mengerti maksud Haechan, "Maksud lo?" sahut Mark.

Haechan berdecak pelan, "Ya mungkin dia lebih cocok masuk rumah sakit jiwa."

Plak

Mark menggeplak pelan lengan Haechan membuat gadis itu membalas Mark tapi dengan tenaga yang cukup kuat.

"Santuy Anjim!" desis Haechan. "main mukul-mukul wanita ye lo!"

Mark merotasikan bola mata-nya dengan malas, salahkan gadis itu karena berbicara yang tidak masuk akal.

"Lagian ngocor lo perlu dikasih jengkol biar nggak bicara sembarangan." sungut Mark.

"Ini namanya KDRT!"

Mark tertawa receh membuat Ara melemparkan boneka semangka tersebut kearah muka-nya.

"Diem kak!"

Mark langsung mengambil dan memeluk boneka kesayangan-nya itu. "Oh my god babe, are you okay?" kata Mark ke boneka semangka tersebut.

"Babe babi babu ndansmu!"

oOoOo


..

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang