21

15.1K 2.4K 630
                                    


Happy reading!

oOoOo

Author.

"Seohyeon?"

Baik Ara ataupun Jaemin, mereka terkejut melihat Seohyeon yang tengah berdampingan bersama pria lain, bahkan ketiga manusia-- Jisung, Jeno dan Xiaojun ikut terdiam karena sepertinya Jaemin mengenal Seohyeon.

"Kamu kenal sama dia?" tanya Xiaojun ke Seohyeon.

"Ha? aku kenal dia? ya enggak lah. Mungkin dia salah satu fans aku, secarakan aku model yang terkenal di Seoul." —Seohyeon.

"Seohyeon? kamu bercanda?"

"Bercanda gimana?" —desis Seohyeon dari sana.

Jaemin menatap Seohyeon tidak percaya, inikah perjuangan yang ia lakukan? semuanya tampak sia-sia.

"Yeon, kita pacaran udah hampir tiga tahun lebih terus kamu gini sama aku?" lirih Jaemin.

"Seohyeon, kamu pacaran sama dia?" —Xiaojun.

"Pacaran gimana? kita aja udah satu tahun tunangan." —Seohyeon.

"Seohyeon, kamu kalo mau main-main ini udah kelewatan." kata Jaemin memperingati Seohyeon.

"Maaf sebelumnya, tapi Seohyeon memang tunangan saya." —Xiaojun.

Jaemin mengusap wajahnya gusar, bahkan sekarang pria itu tampak kecewa dengan kekasihnya.

"Yeon... bilang sama aku ini hanya prank yang kamu buat."

"Apa sih? jangan bilang yang enggak-enggak deh." —Seohyeon.

"Sayang, kamu beneran pacaran sama dia?" —Xiajoun.

"Jangan didengerin omongan orang lain, mereka itu mau ngehancurin hubungan kita. Ya kali aku pacaran sama orang lain, bulan depan itu kita udah mau nikah." —Seohyeon.

"Udah yok sayang, kita pulang aja. Ngabisin waktu aja disini lama-lama." kata Seohyeon ke Xiaojun.

Lalu akhirnya Xiaojun dan Seohyeon pun pamit kepada Jeno dan Jisung yang berada di sebrang sana. Jeno menatap layar ponselnya yang dimana Ara hanya diam saja.

"Ra?"

"Hm? ya, kenapa?" sahut Ara.

Jeno memberi kode agar gadis itu melihat situasi Jaemin yang dimana pria itu tampak berdiri dibalkon.

"Kamu kesana deh." —Jeno.

"Y-ya.. aku kesana dulu ya."

Lalu sambungan videocall itupun terputus begitu saja, Ara menyimpan ponselnya diatas nakas seperti semula dan menghampiri Jaemin yang tampak melamun.

"Kak?"

Tidak ada sahutan dari sang empu, gadis itupun semakin mendekat dan menyentuh lengan Jaemin.

"K-kakak nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Ara dengan pelan.

Jaemin masih bergeming ditempat, perasaan pria itu benar-benar hancur dengan sekejap. Bahkan dia tidak bisa berkata-kata lagi sekarang.

"Kak--"

"Bisa diem nggak sih lo?!" bentak Jaemin.

Ara memejamkan matanya ketika menerima bentakan itu, suasana hati Jaemin tengah buruk. Tidak seharusnya dia melakukan ini. Pikir Ara.

"M-ma-af.."

"Puas kan lo?" desis Jaemin. "liat hubungan gue sama Seohyeon rusak?! ini kan yang lo mau?!"

Gadis itu menggeleng kuat.

"Enggak kak..."

"Halah! dari awal perjodohan ini emang bikin gue sial! dan sekarang apa? pacar gue malah pilih laki-laki lain!"

"Dan ini gara-gara elo!" tekan Jaemin. "Gadis pembawa sial!"

Jaemin beranjak dari sana dan mengambil mantel tebal nya.

"K-kak... mau kemana?" Ara menahan pergelangan tangan Jaemin ketika pria itu sudah diambang pintu hotel.

"Bukan urusan lo!"

"Oh ya satu lagi, jangan tungguin gue. Kalo lo mau pergi, pergi aja sendiri."

Lalu setelahnya Jaemin keluar dan menutup pintu dengan cukup keras.

Kaki Ara melemas, gadis itu langsung terduduk diatas lantai lalu dia terisak pelan.

Ara memang tidak menyukai hubungan Jaemin bersama wanita lain, tapi dia tidak pernah mengira jika kesalahan Seohyeon yang memilih pria lain itu malah menuduh dirinya pembawa sial untuk Jaemin.

"Akh!"

Ara memegang dadanya yang berdenyut kuat, lagi dan lagi. Darah segar keluar dari hidung gadis itu.

"K-kak Jae-min..."

oOoOo

..

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang