[Complated✔️]
❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞
‼️ Don't be a silent readers.
‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah.
🏆 Rank
#1 on Najaemin 17 oct'20
#1 on kpop 4 sept'20
...
"Kak, kok bisa kakak kerja sama bareng Jeno ama Jisung?" tanya Ara.
Gadis itu menyuapi cake birthday yang dibawa oleh Jaemin tadi sedangkan Jaemin menatap Ara dengan kedua tangan yang menumpu dagu-nya.
Pria itu sekarang tampak benar-benar bucin terhadap Ara.
"Aku awal-nya nggak tau, tapi pagi-pagi banget Jeno kirim aku pesan kalo kamu hari ini ulang tahun dan aku disuruh Jeno buat ketemuan di tempat yang udah dia siapin."
Ara mengangguk-nganggukan kepala-nya pelan lalu kembali memasukan cake itu ke dalam mulut-nya.
"Terus kakak akrab gitu sama Jisung?"
"Ya enggak lah, ngapain akrab sama tiang listrik."
"Lagian ya aku sama dia sempet adu mulut dulu pas aku mau pinjem Chenle. Masa aku nggak di bolehin sih minjem dia doang?" adu Jaemin.
Gadis itu tertawa pelan karena membayangkan bagaimana interaksi mereka yang selalu tidak pernah akrab itu.
"Lagian ngapain coba pakek pinjem Chenle?" tanya Ara bingung.
Jaemin menekuk wajah-nya. "Ya mending Chenle lah dari pada saran Jeno-- Gila nggak sih, dia nyuruh Jisung buat jadi cewek-nya sih?"
"Pfttt!! Jisung jadi cewek gitu?"
Pria itu mengangguk gemas dengan wajah yang masih ditekuk kesal.
"Ya aku nggak mau lah, jadi mending pinjem Chenle aja." sungut Jaemin.
"Gimana Jaem, hari ini Ara ulang tahun," kata Jeno ketika mereka semua sudah berkumpul di salah satu cafe yang masih sepi, karena ini benar-benar masih pagi. "gue udah ada rencana sih dan gue yakin Ara bakal nangis karena prank ini."
Jaemin menyeruput susu pisang yang ia pesan barusan. "Emang apaan?"
"Lo pura-pura selingkuh."
"Pfttttt!!!"
Hampir saja Jaemin menyembur minuman-nya ke wajah Jeno yang duduk didepan-nya itu.
"Gila ya lo?" sengit Jaemin sambil mengelap sudut bibir-nya. "gue nggak mau ya kasih Ara surprise tapi malah nyakitin dia."
Jeno membenarkan posisi duduk-nya lalu melipat kedua tangan-nya di depan dada. "Ya kan nggak bener-bener serius, lagian kita sewa aja cewek lain."
Jisung yang sedari tadi diam akhir-nya ikut nimbrung, pasal-nya barusan Jisung sedang bertukar pesan dengan Chenle.
"Heh gue nggak mau ya! mana pakek sewa cewek lain lagi."
"Lo serius Jen dengan rencana ini?" akhirnya Jisung buka suara.
Jeno menganggukan kepala-nya mantap. "Ya udah kalo nggak mau, Jisung aja nyamar jadi cewek nya."
"Heh ngadi-ngadi nih anak!" seru Jisung.
"Makin nggak bener ide lo." Jaemin memijat pelipis-nya pening. Rencana Jeno itu semua-nya tidak benar. Lagian mana mau juga Jaemin berdampingan dengan Jisung.
Ctak.
Jaemin menjentikan jari-nya membuat Jeno dan Jisung menatap kearah-nya.
"Gimana kalo gue pinjem Chenle aja?"
"Wah boleh tuh," sahut Jeno.
Jisung yang tidak terima pun menggeplak kepala Jaemin dengan kesal.
"Anjim! kaga ye kaga!" —Jisung.
"Lah pinjem bentar aelah.." —Jaemin.
"Lo kate dia apaan main pinjem aja!" —Jisung.
"Yaelah... kan nggak bakal gue apa-apain Chenle nya." —Jaemin.
"Tetep aja! kaga mau gue!" —Jisung.
"Anjrit! muka lo itu anjrit!" —Jaemin.
"Wah ngajak berantem nih curut!" —Jisung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno yang menyaksikan perdebatan kedua manusia itu pun tampak pasrah dan untung-nya cafe masih sepi, jadi dia tidak perlu menahan malu karena tingkah mereka yang absurd itu.
"Udah Sung, pinjemin aja pacar lo itu."
"Mentang-mentang baru taken, udah posesif aja jadi pacar." timpal Jeno.
Jisung yang ingin menjambak rambut Jaemin pun langsung terhenti dan membuat Jaemin menutup mulut-nya dan menahan tawa.
"Pftt!!! L-lo.. pa-caran?! bisa ya tiang listrik pacaran." canda Jaemin diiringi dengan ketawa puas.
