Happy reading!oOoOo
Author.
"Dedek-nya mau sama ayah ya?" kata Jaemin sambil berlutut didepan perut Ara.
Ara terkejut ketika Jaemin tiba-tiba berlutut seperti ini, tapi hati-nya menghangat begitu Jaemin mau melakukan hal-hal yang tak pernah Ara kira Jaemin mau melakukan-nya.
"Kak..."
Jaemin mengecup pelan perut Ara, "Dedek jangan nakal ya di perut buna..."
Lee Ara benar-benar tidak bisa menahan senyum-nya, bahkan pipi gadis itu sekarang ikut merah merona hanya karena tingkah kecil seperti ini dari Jaemin. Tapi itu benar-benar sangat bearti buat Ara.
Jaemin kembali berdiri dan menatap sang istri, "Udah, dia udah diem disana."
"Mau lanjut makan?" tanya Jaemin.
"Enggak... nggak nafsu lagi,"
Pria itu menuntun Ara kembali menuju meja makan seperti sebelum-nya. "Tunggu bentar, gue buatin susu buat lo sama dedek dulu."
Setelah itu Jaemin meninggalkan Ara dan kembali ke dapur, Ara menatap perut datar-nya dan ia elus pelan sambil tersenyum getir.
'kalo kak Jaemin bisa selembut ini aku rela deh bakal berakhir pisah...'
"Ini susu-nya."
Ara menerima satu gelas susu hangat yang baru saja pria itu buat, ngomong-ngomong diri-nya tiba-tiba teringat dulu saat diri-nya tengah sakit. Jaemin juga membuatkan satu gelas susu seperti sekarang.
"Di habisin."
Ara menuruti omongan Jaemin, sesekali gadis itu melirik Jaemin yang tengah menatap-nya tanpa berkedip membuat Ara langsung tersedak.
"Uhuk uhukk..."Jaemin ikut panik melihat sang istri tersedak, membuat pria itu berpindah duduk menjadi disamping Ara dan mengelus-ngelus punggung si gadis.
"Pelan-pelan minum-nya, kan malah jadi berantakan." omel Jaemin sambil mengelap sudut bibir Ara.
'Kenapa malah jadi de javu...'
"I-iya kak..."
"Kenapa bisa keselek, hm?"
"Karena lihat kakak yang terlalu tampan..." sahut Ara santai.
Jaemin langsung tersenyum begitu mendengar jawaban polos Ara.oOoOo
Ara menatap beberapa kedai makanan dengan mata berbinar, makan siang kali ini Ara tengah ingin mencicipi berbagai makanan. Entah kenapa itu sangat mendadak, tapi untung-nya Jaemin bisa menemani sang istri untuk mencari makanan tersebut.
"Kak aku mau itu!"
"Itu juga kak ya!"
"Kak icecream jangan lupa!"
"Saus-nya yang pedes kak!"
"Satu lagi satu lagi!"
Jaemin cukup kewalahan dengan Ara yang tengah mengidam ini, istri-nya itu benar-benar sangat bersemangat. Bahkan sekarang Jaemin lelah mengikuti langkah kaki Ara yang masih ingin berkeliling.
"Ra..." panggil Jaemin sambil mengatur nafas-nya.
"Ki-ta du-duk du-lu.."
Ara menepuk kening-nya pelan melihat Jaemin yang kelelahan, kenapa diri-nya begitu bodoh karena tidak melihat Jaemin yang berada dibelakang-nya.
"Ya udah kita duduk dulu, sambil makan yang ini." kata Ara sambil menunjuk beberapa bungkus makanan yang mereka pesan.
Akhir-nya mereka duduk disalah satu meja kosong yang ada, Jaemin yang tampak haus langsung menyambar air dan menegak-nya hingga tandas.
Ara mengelus punggung Jaemin pelan, "Pelan-pelan minum nya kak."
"Hhhh... ka-ki g-gue capek banget.." keluh Jaemin.
"Hehe maaf ya~"
Jaemin mengangguk pelan sedangkan Ara tengah membuka satu persatu makanan itu, Jaemin cukup cengo melihat makanan sebanyak ini.
"Ini lo habis semua?"
"Enggak.. kan ada kakak," sahut Ara.
Jaemin di buat cengo dengan istri-nya itu, bahkan dia sendiri tidak yakin bisa atau tidak menghabiskan semua makanan ini.
"Hhh... ya udah deh."
Saat Ara ingin mengambil makanan yang berbau pedas, dengan cepat Jaemin menepis-nya pelan.
"Nggak boleh makan makanan yang pedes. Nanti dedek-nya sakit disana."
"Tapi pengen banget kak!~"
Jaemin sedikit menjauhi makanan tersebut, "Nggak! nggak! nggak!"
"Nanti dedek malah ikut kepedesan karena makanan ini."
Ara mempaotkan bibir-nya, padahal makanan itu lah yang ia tunggu-tunggu untuk ia coba. Tapi diri-nya malah tidak di perbolehkan Jaemin untuk mengonsumsi makanan tersebut.
"Ish! padahal pengen banget!" dumel Ara dengan suara yang sangat kecil tapi sayang-nya Jaemin mendengar itu.
Lantas Jaemin mencubit pipi Ara dengan gemas. "Kalo dedek nya kepedesan gimana? kok ngeyel si~"
"Huaaaa iya! iyaaa kak enggak kok!" rengek Ara.
Jaemin mengulas senyum tipis lalu menunduk untuk mendekat ke arah perut Ara.
"Tuh, buna nya udah ayah kasih tahu. Jadi dedek nggak kepedesan kok." kata Jaemin sambil mengelus perut Ara.
Lagi-lagi hati Ara menghangat melihat interaksi Jaemin dengan janin yang ada diperut-nya itu.
"Kak... ini ditempat umum..."
"Kenapa? gue mau sapa dia, nggak boleh?"
"B-bukan gitu..."
Jaemin kembali menunduk dan--
Cup
Pria itu mencium perut Ara begitu saja tanpa malu walau mereka sedang ditempat umum.
"Tenang ya, buna bakal ayah kasih tau biar dia nggak ngeyel lagi sama ayah."
oOoOo
To be continued~
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah. 🏆 Rank #1 on Najaemin 17 oct'20 #1 on kpop 4 sept'20 ...