[Complated✔️]
❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞
‼️ Don't be a silent readers.
‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah.
🏆 Rank
#1 on Najaemin 17 oct'20
#1 on kpop 4 sept'20
...
Lee Ara, ibu hamil itu mendaratkan bokong-nya di salah satu sofa yang ada di apartemen Jeno tersebut sambil memejamkan mata-nya.
"Kamu tunggu bentar ya? aku tadi belum sempet buatin susu ibu hamil buat kamu." kata Jeno sambil berjalan menuju pantry.
"Nanti kamu malah repot Jen," Ara beranjak dari sana dan menghampiri Jeno yang tengah menuangkan bubuk susu ke dalam gelas kosong.
Jeno mengulas senyum tipis tapi cukup membuat mata-nya melengkung indah. "Aku nggak ngerasa direpotin sama kamu, lagi pula nanti debay-nya kurang asupan gizi kalo kamu nggak minum susu."
"Jen,"
"Apa?"
Ara memeluk tubuh Jeno dari belakang ya tapi masih terhalang dengan perut Ara yang sudah besar itu.
"Kamu kenapa?" Jeno pun menghentikan pergerakan tangan-nya yang tengah mengaduk rata susu yang ia buat itu.
Ara semakin menenggelamkan wajah-nya dipunggung Jeno. "Aku nggak tau lagi kalo nggak ada kamu Jen, mungkin aku nggak bakal ada disini lagi."
"Kamu bicara apa sih Ra? kan kamu udah janji buat berjuang ngelawan itu semua?"
"Iya sebelum dugaan aku benar mengenai perselingkuhan kak Jaemin dan Lia itu, aku masih semangat untuk melawan-nya."
Jeno melepaskan tangan Ara yang melingkar di perut-nya itu lalu memutar tubuh-nya agar bisa melihat Ara seutuh-nya.
Ia tangkup wajah tirus Ara yang semakin kurus. "Jangan pernah bicara yang seperti itu lagi Ra, aku nggak mau sahabatan sama kamu lagi jika kamu menyerah gitu aja."
"Mana Ara yang selalu pantang menyerah? Ala yang Nono kenal itu nggak mudah nyerah gini aja, Nono juga nggak mau lihat Ala nyerah lawan penyakit-nya." Timpal Jeno lalu mengikis jarak wajah mereka.
"Ingat, Nono selalu sayang sama Ala," suara Jeno terdengar sangat rendah lalu pria itu memejamkan mata-nya hingga bibir mereka saling menyatu.
Ara menahan nafas sambil memegang kedua bahu lebar Jeno, gadis itu masih shock sama apa yang Jeno lakukan sekarang.
Jeno hanya menempelkan kedua bibir mereka, pria itu tidak melumat-nya lalu ia perlahan kembali membuat jarak.
"Nono nggak suka Ala bilang gitu lagi."
..
"Gimana? masih mual-mual nggak?" tanya Jeno sambil mengelus-elus pelan perut besar Ara.