26

15.3K 2.6K 550
                                    



Happy reading!

oOoOo

Author.



Jisung membantu Ara berjalan dengan cara melingkarkan tangan-nya di pinggang kecil si gadis, pria itu juga mengimbangi langkah Ara hingga mereka sudah tiba di dalam.

"Oh... pulang juga ke rumah? nggak salah rumah nih?"

Ara mendongak dan menatap Jaemin yang tengah menatap mereka berdua dengan tatapan intimidasi. Gadis itu menghela pelan.

"Kak--"

"Kenapa nggak sekalian pulang ke rumah laki yang di samping lo itu?"

Jisung ingin menghampiri Jaemin tapi dengan cepat Ara menahan lengan pria itu membuat Jisung menatap gadis itu dengan senduh.

"Ra..."

Ara menggeleng pelan, "Biar aku aja Jis yang urus-nya."

"Tapi kondisi kamu lagi gini? gimana bisa aku ninggalin kamu berdua doang sama dia?" tangan Jisung menunjuk Jaemin dengan tidak sopan.

Jaemin tersenyum yang tampak menyebalkan bagi siapapun yang melihat-nya, pria itu menyaksikan dengan tenang.

"Aku baik-baik aja Jis.."

"Ra, kan kata dok--"

Jisung langsung bungkam ketika merasakan rematan di lengan-nya, pria itu hampir saja membocorkan nya didepan Jaemin. Ara juga dengan cepat langsung reflek meremat baju Jisung jika tidak, Jaemin akan mengetahui semua ini.

"Aku nggak papa, percaya sama aku."

Jisung menatap Ara dengan tatapan yang sulit diartikan, lagi pula bagaimana Jisung bisa mempercayai perkataan Ara begitu saja?

Jisung tidak bisa percaya begitu saja, tapi untuk sekarang mungkin dia tidak bisa bertindak lebih karena kemauan Ara.

"B-baiklah, hubungin aku jika kamu kenapa-kenapa."

Ara mengangguk pelan, "Terimakasih sudah menemani aku ya?"

Jika seperti ini, Jisung tidak bisa menahan senyum nya untuk Ara.

"Baiklah, aku pamit ya?"

"Pulang aja sono!" seru Jaemin. "sekalian bawa tuh perempuan si pembawa sial!"

Hampir saja Jisung ingin memberi bogem buat Jaemin, jika saja Ara tidak menahan lengan pria itu. Bisa-bisa Jisung sudah menghabisi wajah tampan Jaemin.

Akhirnya Jisung lebih memilih pamit dari sana. Setelah pria itu pulang, Ara menghampiri Jaemin yang masih menatap-nya remeh.

"Kakak udah makan?"

"Peduli apa lo?"

Ara mengulas senyum tipis walau bibir-nya tampak sangat pucat.

"Aku tentu sangat peduli sama kakak, lagi pula kakak itu suami aku. Sudah semestinya aku bersikap menjadi istri yang baik. Kakak sendiri juga yang bilang, lebih baik aku menjadi istri yang baik saja."

Jaemin merotasikan bola mata-nya dengan malas tapi tidak menanggapi itu semua.

"Jadi...kakak udah makan?" ulang Ara.

"Urus aja diri lo sendiri." tekan Jaemin. "lagian dari mana juga lo pulang malem-malem gini?"

"Kata-nya jadi istri yang baik? tapi masih pulang malam segini." decih Jaemin.

Ara tetap tersenyum, senyum gadis itu tidak luntur sama sekali. Diri-nya seakan tidak peduli perkataan-perkataan pedas dari Jaemin.

"Aku masak dulu buat kakak ya?"

"Eh jawab du--"

"Kakak harus makan sekarang," potong Ara. "aku tahu kakak belom makan malam."

Ara menarik tangan Jaemin menuju dapur tapi di pertengahan jalan, pria manis itu menepis tangan si cantik.

"Apa sih main tarik-tarik aja."

Ara tidak menyerah, gadis itu mendorong tubuh Jaemin dan mendudukan pria itu disalah satu meja makan.

"Tunggu bentar ya, aku masakin kakak makanan dulu."



..



Ara menatap Jaemin yang tengah menyantap masakan sederhana buatan diri-nya, mata-nya tidak pernah lepas untuk melihat sang suami bahkan hanya sekedar berkedipun, Ara menahan itu.

Sesekali Ara mengelus perut rata-nya, melihat Jaemin yang lahap seperti ini membuat diri-nya juga ikut kenyang. Padahal diri-nya tidak makan.

"Ck, bisa nggak sih berhenti liat gue gitu? risih banget."

Ara menggeleng, jangan lupa jika senyum gadis itu masih belum juga luntur.

"Kakak terlalu tampan untuk dilewati begitu aja."

Jaemin langsung tersedak sup buatan Ara, dengan cepat si gadis menyondorkan air putih untuk pria itu.

"Pelan-pelan kak..." kata Ara sambil menepuk-nepuk pelan punggung Jaemin.

Setelah segelas itu habis dengan sekali tarikan nafas, Jaemin menatap Ara dengan tajam.

"Kak?"

"Apa?"





















"Aku sayang kakak..."

"Sayang banget."

oOoOo


..

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang