Happy reading!oOoOo
Ara menatap pantulan diri-nya di depan cermin sambil mengelus perut-nya yang mulai membesar. Sedangkan Jaemin tengah sibuk berkutik didepan laptop-nya, sang calon ayah itu tengah mengerjakan pekerjaan-nya yang menumpuk.
Lalu Ara kembali teringat obrolan-nya bersama Jisung sebelum diri-nya pulang.
"Ra, besok kamu check-up kandungan kamu kan?" —Jisung.
"Ah iya, aku hampir lupa dengan itu," —Ara.
"Mau aku temani?" —Jisung.
"Aku minta temani kak Jaemin aja Jis, tapi aku juga belum bilang sih sama dia. Takut-nya dia nggak bisa." —Ara.
"Baiklah, kabari aku jika kamu membutuhkan aku." —Jisung.
Atensi Ara kembali menatap Jaemin, lalu calon ibu itu menghampiri Jaemin yang tengah memijat pelipis-nya.
"Kak--"
"Ra--"
Kedua-nya tekerjut ketika mereka serentak membuka suara bersama.
"Kamu mau bilang apa?"
"Kakak duluan aja deh,"
Jaemin melepaskan kacamata yang bertengger dihidung mancung-nya itu. "Besok aku ada rapat dadakan, jadi nggak bisa kerja dirumah. Maaf ya," kata Jaemin.
Ara duduk disamping Jaemin lalu mengelus pelan surai pria itu. "Iya nggak papa, kakak pasti sibuk banget kerja-nya karena udah beberapa bulan ini aku yang nggak mau jauh dari kakak. Jadi kakak harus kerja dirumah."
Pria manis itu mengecupi wajah sang istri dengan gemas lalu melumat bibir ranum Ara sebentar lalu sebelum ia lepas.
"Makasih banget udah ngertiin aku," sahut Jaemin. "nanti pulang-nya aku beliin jajjangmyeon yang enak!"
"Eoh, aku jadi lapar karena kakak bicara soal jajjangmyeon~"
"Mau aku masakin kamu aja nggak?"
Ara mengangguk cepat, "Beneran kak?"
Jaemin mengiyakan sang istri lalu ia beranjak diikuti Ara. "Iya buna Ara sayang~"
"Ih enak masakan kakak~"
Jaemin memeluk manja Ara dari samping, padahal gadis itu tengah sibuk makan masakan diri-nya.
"Aku belajar banyak disaat kamu lagi hamil gini," kata Jaemin sambil menatap sang istri dari samping.
Ara kembali menyuapi masakan Jaemin.
"Ra?"
"Hm."
Pria manis itu mengelus perut Ara, "Nggak papa." kata Jaemin.
Ara hanya mengangguk pelan menanggapi Jaemin.
"Ra?" panggil Jaemin lagi.
"Hm."
"Nggak jadi deh,"
Ara langsung menghentikan acara makan-nya tersebut dan menatap Jaemin bingung.
"Kenapa sih kak? jangan bikin orang penasaran deh." gerutu Ara.
Jaemin kembali memeluk Ara dari samping. "Nggak papa Bun, aku manggil doang kok."
Ara mendengus pelan lalu kembali memasukan makanan tersebut ke dalam mulut-nya. Jaemin yang tampak bosan pun menusuk-nusuk pipi sang istri dengan pelan hingga berkali-kali.
"Buna~"
"Iya kenapa kak..."
"Sayang banget sama buna~"
Ara meneguk air hingga habis lalu mengelap sudut bibir-nya, "Emang sejak kapan sih kakak sayang sama aku?"
Jaemin menggeleng gemas. "Aku juga nggak tau, tapi inti-nya sekarang aku sayang banget sama kamu."
"Beneran nih?"
"Iyaaaa..."
Ara mengulas senyum tipis sambil ia elus pelan rahang tegas milik Jaemin. "Aku berharap kita beneran menua bersama ya kak..."
Jaemin mengecup pelan tengkuk Ara sambik tersenyum hangat.
"Iya say--"
Drtt Drtt
Sepasang suami-istri yang tengah dimabuk asmara itu setika menoleh ke arah ponsel Jaemin yang baru saja bergetar membuat Jaemin langsung mengambil ponsel tersebut dan beranjak dari sana.
"Bentar ya," Jaemin pun menjauh dari sana.
Ara tidak melihat siapa pengirim pesan itu tapi diri-nya sempat melihat isi pesan tersebut.
'Aku bakal kembali ke Korea soon!'
oOoOo
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah. 🏆 Rank #1 on Najaemin 17 oct'20 #1 on kpop 4 sept'20 ...