33

16.5K 2.8K 2K
                                    






oOoOo


"Permisi pak.."

Jisung menoleh dan mendapati sekretaris-nya yang baru datang membuat Ara seketika melepaskan pelukan-nya.

"Oh ini dia sekretaris ku, kenalkan Ara dia Chenle-- Zhong Chenle." kata Jisung ke Ara.

"Dan Chenle, dia Ara-- Lee Ara."








"Hai! aku Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai! aku Ara." sapa gadis itu dengan semangat.

Gadis yang bernama Chenle itu tersenyum hangat. "Aku Chenle." sahut-nya.

"Woah! kamu cantik sekali!" puji Ara.

Gadis itu berkata dengan jujur, bahkan Ara tampak iri dengan wajah mulus yang di miliki oleh Chenle itu.

"Ah... t-tidak.. kamu lebih cantik,"

Jisung terkekeh pelan, "Kalian semua cantik. Sudah-sudah lebih baik kita duduk."

"Ah iya! ayo sini gabung sama kami aja." ajak Ara.

Lalu berakhirlah Jisung dan Chenle bergabung dengan Jaemin dan Ara, dengan posisi Jisung yang berada di depan Ara dan Jaemin yang berada disamping Ara.



..





"Kak.. Ara kenyang~"

Jaemin menoleh sebentar lalu ia menepikan piring sang istri, "Udah jangan di paksain."

"Tapi ini masih banyak kak...."

"Nggak papa, aku usahain biar habis semua."

Ara memeluk lengan Jaemin, "Beneran kak?"

"Iya sayang..."

Jisung yang sedang makan tersebut langsung tersedak membuat Ara dengan cepat langsung menyondorkan gelas-nya.

"Ih... pelan-pelan Jis.."

Setelah air habis, Jisung menghela pelan. "I-iya maaf ya," kata Jisung.

Ara menggenggam tangan Jisung membuat mata Jaemin melotot tidak suka.

"Nggak papa, lain kali hati-hati aja."

"Ukhuk ukhuk..."

Ara melirik Jaemin sebentar lalu kembali menatap Jisung.

"By the way, kalian habis ketemu clien ya?" tanya Ara.

Chenle menggeleng pelan. "Enggak sih, cuma tadi kebetulan aku mau rekomen restoran ini ke Presdir Park."

Jisung mempaotkan bibir-nya, tidak suka. "Eoh, berhentilah bersikap formal. Kita sedang diluar jam kantor."

"A-ah.. iya maaf.."

"Kenapa kalian tampak serasi..." kata Ara.

"Iya, kenapa nggak langsung nikah aja?" sambar Jaemin membuat Ara menoleh. Padahal pria itu tadi diam saja.

"Ih kakak ikut-ikut aja!" cibir Ara.

"Loh kenapa? nggak boleh?"

Ara merotasikan bola mata-nya malas dan lagi pula gadis itu malas untuk menanggapi-nya. Tak biasa-nya juga Jaemin jadi suka ikut campur urusan orang lain.

"Ah iya, bagaimana kandungan kamu Ra?" tanya Jisung sambil menyesap minuman-nya.

Gadis itu menopang dagu-nya dan menatap Jisung sepenuh-nya. "Dia sekarang sehat-sehat aja."

Jisung mengangguk pelan, "Baguslah jika seperti itu. Jangan telat makan ya apa lagi salah makan."

Jaemin melengos tidak suka melihat interaksi kedua manusia yang berada di depan-nya itu. Bahkan sekarang rasa-nya pria itu ingin menyeret tangan Ara untuk menjauh dari Jisung.

"Chenle~" panggil Ara. "enak nggak sih kerja dikantor Jisung?"

Chenle tampak berpikir sebentar sambil mengetuk-ngetuk meja.

"Enak pakek banget sih kalo bagi aku, Presdir Park itu benar-benar baik dan ramah."

"Oh ya? wahhh aku juga mau kerja apa lagi dikantor Jisung~ tapi---" Ara melirik Jaemin sebentar lalu kembali melanjutkan kalimat-nya. "tiba-tiba nggak dibolehin kalo aku kerja-nya sama Jisung."

Jaemin yang mendengar itu langsung mengusap wajah Ara dengan gemas, "Ngomongin aku kan?"

Ara mendengus tidak suka.

"Enggak ih! kakak geer!"

Pria itu mencubit pipi Ara dengan gemas. "Sekarang udah mau bohong ya sama aku?!"

Gadis itu terkikik pelan, entah kenapa rasa-nya masih aneh jika Jaemin mengubah gaya bahasa-nya menjadi Aku-kamu seperti ini.

"Kamu nggak jadi kerja di kantor aku Ra?" tanya Jisung.

"Enggak-!" seru Ara kesal.

"Kenapa enggak? padahal kerja disana enak banget." kata Chenle.

Jisung melirik Chenle lalu ia senggol pelan lengan gadis itu. "Karena ada aku kan maka-nya kerja disana jadi enak?"

Chenle mendengus pelan, ya walau ia tak bisa pungkiri jika itu salah satu alasan-nya. Tapi tetap saja rasa-nya menjengkelkan jika Jisung bertingkah seperti itu.

"Ih kak~ kenapa mereka gemesin banget?" kata Ara ke Jaemin.

Jaemin melirik kedua manusia didepan-nya itu lalu kembali menatap Ara. "Masih gemesan kita kok."

Ara tersenyak pelan.

"Lah emang iya gitu?"

Pria itu mengangguk pelan, "Mau coba?"

"Emang bisa?"

Jaemin tertawa dibuat-nya, padahal tidak ada yang lucu sama sekali.  Lalu ia tangkup wajah Ara.

Cup

Pria itu mengecup bibir Ara di depan Jisung dan Chenle secara langsung tanpa malu.

"Mau yang lebih?"

oOoOo


Semangat ya daring nya!

Aku up sekarang biar kalian semangattt!

Btw semalem kesel banget sama WP!😭
Nggak jelas gitu ih error nya :((

..

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang