happy reading!<3
Di play ya mulmed-nya👉👈
oOoOo
Aku baru selesai membersihkan rumahpun kaget dengan kepulangan kak Jaemin dalam keadaan basah kuyup, iya aku tahu diluar itu hujan deras. Tapi bukankah dia menggunakan mobil?
Aku pun menghampiri kak Jaemin yang ingin berjalan ke atas sambil menggigil.
"Kak Jaemin?"
Kak Jaemin menoleh dengan wajah pucat-nya.
"Ya ampun kak!" pekikku kaget, "wajah kakak pucet banget, mana kakak menggigil lagi. Aku siapin air hangat ya biar kakak bisa mandi?" kataku.
Kak Jaemin mengangguk pelan, pria itu tampak pasrah dengan keadaan.
Aku memapah tubuh kak Jaemin.
"G-gue ba-sah, n-nan-ti l-lo i-ikut ba-sah," katanya dengan terbata-bata.
"Itu nggak penting kak, sekarang yang terpenting itu kondisi kakak. Nanti kakak bisa sakit kalo di biarin gini."
Aku mendudukan tubuh kak Jaemin disalah satu kursi yang ada di dalam kamar, "Nah kakak lepas dulu baju-nya terus pakek handuk ini ya?"
Aku memberikan satu handuk untuk kak Jaemin. "Aku mau siapin air hangat-nya dulu." timpalku.
Aku pun langsung meninggalkan kak Jaemin sendirian di dalam kamar dan bergegas ke kamar mandi.
Butuh waktu kurang lebih 10 menit aku menghabiskan waktu untuk mengisi air hangat di dalam bathup, dan sekarang aku kembali keluar.
"Kak itu air nya udah ada, kakak mandi dulu ya. Nanti aku buatin bubur abalone ya?"
Kak Jaemin memgangguk pelan, pria itu benar-benar tampak lemas.
Aku langsung bergegas membuatkan kak Jaemin bubur, semoga saja kak Jaemin menyukai bubur buatanku.
oOoOo
Aku membawa satu mangkuk bubur abalon tak lupa juga satu gelas susu untuk kak Jaemin, saat aku masuk sudah menemui kak Jaemin yang terbaring lemas di dalam selimut.
Aku langsung menghampiri kak Jaemin dan duduk di pinggir kasur-- tepatnya disamping kak Jaemin.
"Kak? bangun dulu yok," kataku dengan pelan, "makan dulu bubur-nya, setelah-nya kakak harus minum obat juga."
Kak Jaemin membuka matanya dengan perlahan dan menatap retinaku dengan senduh, aku membantu kak Jaemin untuk merubah posisi-nya menjadi duduk.
"Nih Aaa~"
Aku menyuapi satu sendok bubur itu ke dalam mulut kak Jaemin, lagi dan lagi kak Jaemin tampak pasrah.
Kalo lihat kak Jaemin mau menurutiku seperti, aku rela deh kak Jaemin sakit atau nggak penyakitan.
"Kakak tuh ngapain sih bisa sampe basah semua baju-nya?" tanyaku. "kan kalo kakak sakit, yang susah itu kakak sendiri."
"M-makasih ya,"
Aku menghentikan pergerakan tanganku yang tengah mengaduk bubur itu.
"Buat apa?"
"E-enggak, nggak ada." kak Jaemin berdeham pelan lalu membuang pandangan-nya kearah lain.
Aku mengulas senyum tipis. Tak apa, semua butuh proses. Termasuk membuat kak Jaemin menyayangiku nanti.
15 menit kemudian, bubur yang aku buat akhirnya habis dilahap semua-nya sama kak Jaemin.
Kak Jaemin juga baru selesai meminum obat-nya, itupun karena paksaanku. Pasalnya pria itu ternyata tidak suka meminum obat.
Aku mengelus surai kak Jaemin dengan pelan, kak Jaemin kembali membuka mata-nya ketika merasakan sentuhan pelan itu.
"Kenapa?" tanyaku.
Kak Jaemin menggeleng pelan, pria itu juga tidak banyak bicara jika sedang sakit seperti ini.
"Ya udah, kakak tidur ya." aku menarik tanganku, "Cepat sembuh kak."
Greb
Aku kembali terduduk ketika kak Jaemin menarik tanganku dan kembali meletakan tanganku diatas kepala-nya.
"Temenin g-gue,"
"Hah?"
Kak Jaemin mengelus pelan tanganku yang ada diatas kepala-nya.
"Temenin gue tidur disini," katanya lagi.
"Diginiin juga ya, sampe gue tidur."
oOoOo
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] ❝Takdir mungkin nggak menyatukan kita, namun nggak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu❞ ‼️ Don't be a silent readers. ‼️Cerita udah lengkap, ya kali buat vote aja susah. 🏆 Rank #1 on Najaemin 17 oct'20 #1 on kpop 4 sept'20 ...