47

12.7K 2.3K 823
                                    


Happy reading!

oOoOo

Author.

"Hari ini mau kemana?"

Ara menyenderkan kepala-nya dibahu lebar milik Jeno sambil duduk di balkon Apartemen pria itu.

"Aku baru inget Jen, kalo baju-baju aku masih disana," sahut Ara. "mana sekarang aku cuma pakek hoodie kamu."

Jeno tertawa pelan. "Lucu tau~ hoodie itu bikin badan kamu ilang."

Ara berdecak pelan mendengar bahasa Jeno.

"Iya kalo kamu mata-nya yang ilang kalo lagi senyum." cibir gadis itu.

"Tapi aku tampankan~"

"Enggak!"

Pria pemilik senyum yang manis itu mempaotkan bibir-nya dengan gemas membuat Ara langsung mencubiti pipi Jeno.

"Ya udah artinya hari ini kita cari baju baru kamu aja."

Ara langsung mengangkat kepala-nya. "Ih sayang sama baju lama aku Jen~ mending aku pulang bentar."

"Lah kenapa?" tanya Jeno bingung. "masalah-nya udah banyak baju baru buat kamu, kita tinggal cari tambahan aja."

"Lah banyak? emang dari mana aja baju itu? terus siapa yang beli?" tanya Ara dengan bertubi-tubi.

Lalu Jeno mengacak gemas rambut Ara sambil menunjuk kardus besar yang ada didalam apartemen.

"Itu Chenle yang beli, baru tadi juga sampe-nya."

"Ha?! Chenle?!" pekik Ara kaget. "t-tapi itu banyak banget No..."

Jeno mengangguk pelan lalu mereka beranjak dari sana menuju kardus yang sebelum-nya ditunjuk oleh Jeno.

Ara membantu Jeno untuk membuka kardus besar yang berisikan baju itu lalu setelah dibuka-- Ara menutup mulut-nya kaget.

"J-jen..."

Ara memgambil salah satu baju yang ada didalam kardus tersebut. "I-ni kenapa baju-nya merek gucci, chanel, Louis Vuitton... ini barang-barang branded semua.."

"Wah kalo aja baju-baju ini muat sama aku--" kata Jeno sambil mengambil baju yang ada ditangan Ara tersebut. "--pasti aku pinjem sama kamu."

Ara menggeplak lengan kekar Jeno. "Heh, ya kali ah badan L-men tapi pakek baju sekecil ini. Yang ada jahitan-jahitan baju-nya auto melar kamu yang pakek."

Jeno berdecak pelan sambil merangkul leher Ara yang tinggi-nya hanya sebatas dagu pria itu.

"Nggak buruk juga sih, entar aku coba deh. Ya kali baju mahal-mahal gini jahitan-nya semudah itu rusak."

Ibu hamil itu merotasikan bola mata-nya malas lalu ia beranjak dari sana di ekori Jeno menuju pantry.

"Jen~ aku laper~"

"Mau makan apa?" tanya Jeno sambil memasang apron warna pink.

Ara pun duduk disalah satu meja makan kecil yang ada disini. "Mau samyang~"

"Ha? mau sayang?"

"Ck, jangan aneh-aneh deh Jen." cibir gadis itu sambil nenumpu dagu-nya. "tapi aku beneran pengen samyang.."

Jeno membuka lemari kecil untuk menyimpan makanan yang sering ia simpan. "Nggak mau ah, entar kamu mules-mules karena makan pedes gitu. Mana ada debay yang harus kamu jaga."

"Tapi aku pengen banget~ nanti anak aku ileran gimana dong?"

"Aku masakin yang lain aja ya?"

Ara menggeleng pelan. "Aku mau nya Samyang~"

"Tapi aku mau-nya kamu sayang~"

oOoOo

..

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang