25

16K 3.2K 1K
                                    

Note di bawah tolong dibaca ya, thankyou!<3




Happy reading!

oOoOo




Author.


Lee Ara meletakan bubur abalone buatan-nya itu, gadis itu hanya membuat itu saja karena nafsu makan-nya tiba-tiba saja berkurang.

Dirinya juga tidak lapar tapi dia harus mengonsumsi obat-obatan seperti biasa, jadi Ara harus makan terlebih dahulu.

"Hhh... malam ini bunda cuma buat bubur abalone doang dek," kata Ara sambil mengelus perut-nya.

"Nggak papakan makan nya ini doang?"

Ara menghela pelan lalu memakan bubur itu dengan pelan agar tidak memuntahkan kembali makanan tersebut.

Saat bubur tersebut tinggal setengah, perut Ara tiba-tiba kembali sakit. Karena tahu apa yang akan terjadi, gadis itu langsung berlarian menuju wastafel yang ada dibelakang.

"Hoekkkk..."

Ara memuntahkan semua makanan yang baru saja ia makan tadi, bahkan sekarang mual nya tampak lebih parah.

Tubuh gadis itu langsung lemas begitu saja setelah selesai muntah, tak lama kemudian dirinya merasakan sesuatu yang mengalir melewati paha menuju kaki nya.

"D-da-rah..."

Ara langsung merogoh ponsel nya dan menghubungin Jaemin.

"Maaf, nomor yang ada tuju sedang ti--"

Gadis itu kembali menghubungi Jaemin hingga lebih dari 10 kali tapi hasilnya tetap sama. Nomor Jaemin tidak dapat di hubungi.

Mata Ara tidak sengaja melihat nama kontak dibawah nama Jaemin.

'Park Jisung tetangga baru^^''

"Haruskah aku menghubungi Jis--"









Belum selesai dirinya berbicara, tiba-tiba layar ponsel nya berbunyi karena ada panggilan masuk.

Dan parahnya adalah yang menghubungi-nya itu adalah Jisung. Lalu Ara langsung menekan dial bewarna hijau tersebut.

"Halo?"

"H-halo Jis.."

"Huft.. kamu nggak papakan Ra?"

Kening Ara berkerut mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh pria jangkung dari sebrang sana.

"E-emang kenapa?"

Terdengar helaan pelan lalu Jisung kembali bersuara.

"Perasaan aku nggak enak mengenai kamu, makanya aku langsung hubungin kamu."

Kenapa rasa-nya kebetulan sekali?

"Anu.. itu.."

"Kenapa? ada apa?" potong Jisung.

Ara memegang pelipis lalu memijat-nya pelan. "Kamu bisa kesini nggak?"

"Tentu, aku akan langsung kesana! kamu jangan kemana-mana, tunggu aku oke?"

Sambungan telepon tersebut langsung mati begitu saja, pria itu tidak menunggu jawaban dari Ara lagi. Bahkan dia tampak terburu-buru sekarang.

Tak sampai 5 menit, terdengar suara bel berbunyi lalu dengan cepat Ara langsung bergegas membuka pintu tersebut.

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang