09

19K 2.7K 1K
                                    

Yaampun guys, chapter sebelumnya itu cuma 'Special chapter' bukan lanjutan chapter sebelumnya... dikit banget yang sadar.


Happy reading!<3


Aku membuka mataku perlahan, yang pertama aku lihat itu wajah kak Jaemin yang sangat dekat. Kak Jaemin masih tampak tenang di dalam alam mimpi nya. Dan juga sekarang tubuhnya tidak sepanas malam tadi.

Aku menepuk pelan wajah kak Jaemin, "Kak bangun.."

Kak Jaemin mengeliat pelan dan membuka satu mata-nya.

"Kak bangun yok," kataku.

"Ngghh... nantii..." sahut kak Jaemin sambil mengeratkan pelukan nya, pria itu kembali menutup mata-nya.

Aku menghela pelan, "Ya udah, tapi lepas dulu tangan kakak, aku mau masak buat sarapan."

Kak Jaemin menggeleng.

"Nanti aja, gue masih ngantuk."

Aku menghela pelan, ingin sekali menuruti kehendak kak Jaemin tapi jarak sedekat ini benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungku.

Aku melepaskan tangan kak Jaemin dengan pelan tapi malah membuat pria itu membuka mata-nya.

"Mau kemana?"

"I-itu a-aku mau ke toilet, kebelet hehe." sahutku dengan gugup.

Kak Jaemin semakin mengeratkan pelukan-nya, "Nggak. Lo disini aja, gue lagi sakit gini malah ditinggal."

Tiba-tiba ponsel kak Jaemin berdering membuat pria itu langsung beranjak dan mencari benda tipis itu.

"Halo?"

"..."

"Iya sayang, maaf ya enggak kabarin kamu tadi malem?"

"..."

"Iya-iya aku kesana sekarang,"

"..."

"Oke, I love you honey."

Tutt

Aku bisa lihat kak Jaemin langsung beranjak ke toilet tapi dengan cepat aku tahan.

"Kak?"

Kak Jaemin menghentikan langkah-nya.

"Hm?"

"Kakak mau kemana?"

"Ke pacar gue lah."

Tenggorokanku seketika tercekat, "Tapi kakak kan baru enakan, nanti sakit lagi gimana?"

"Apa sih?" desisnya. "urus aja urusan lo sendiri, yang intinya sekarang pacar gue butuh gue."

Kak Jaemin langsung berlalu begitu saja, sedangkan aku diam mematung.

Aku kira kak Jaemin akan sedikit berubah kepadaku, tapi nyata-nya enggak.

Aku menghela pelan lalu menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk kak Jaemin sebelum pria itu pergi.

Ting

Aku meraba ponsel ku yang berada di saku celana dan membuka ponsel tersebut.

Jeno Lee

|Ra?

Kenapa Jen?|

|Nggak papa.
|Kabar kamu gimana?

Baik hehe.|
Kalo kamu gimana?|

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang